Koefisien Korelasi Product Moment

No. Variabel X Kategori Frekuensi F Persentase 1. 63 -- 68 Sangat tinggi 2. 57 -- 62 Tinggi 16 27

3. 51 -- 56

Sedang 19 31 4. 45 -- 50 Rendah 16 27 5. 39 -- 44 Sangat rendah 9 15 Jumlah 60 100 Sumber: Kuesioner Penelitian

B. Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui hubungan antara variabel X budaya organisasi dan variabel Y kinerja pegawai dan pengujian hipotesis digunakan dasar statistik dengan rumus Korelasi Product Moment r xy = { } { } 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − Y Y N X N Y X XY N X Dimana: r xy = koefisien korelasi antara a dan y yaitu bilangan yang menunjukkan besar kecilnya hubungan antara x dan y X = Variabel bebas Budaya Organisasi Y = Variabel terikat Kinerja N = Jumlah sampel Universitas Sumatera Utara Pengujian hipotesis tersebut dapat dilihat pada pembahasan berikut ini, dimana penulis sebelum menentukan berapa besarnya nilai r Korelasi Product Moment terlebih dahulu penulis mencari besarnya nilai tiap-tiap variabel yang dibuat dalam sebuah tabel dapat dilihat pada lampiran Berdasarkan tabel tersebut maka dapat kita ketahui jumlah product dari x dan y, jumlah kuadrat dari x dan y serta jumlah hasil kali dari x dan y. Dengan menggunakan Rumus Korelasi Product Moment, maka dapat diketahui anatra x dan y sebagai berikut: r xy = { } { } 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − Y Y N X N Y X XY N X Diketahui bahwa: N = 60 ∑ X = 5740 ∑Y = 3086 ∑X 2 = 559640 ∑ Y 2 = 161194 ∑XY = 298669 Maka: r xy = [ ] { } 2 2 3086 161194 . 60 5740 559640 . 60 3086 5740 298669 60 − − − = 0, 675383 Dari hasil perhitungan diatas, maka didapat hasil r = 0,675383. Jadi dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi memberi pengaruh positif terhadap kinerja pegawai Sekretariat Universitas Sumatera Utara dengan derajat besarnya hubungan antara kedua variabel tersebut sebesar 0,675383. Untuk mengetahui interpretasi korelasi antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh, maka koefisien korelasi nilai r dapat dinterpretasikan sebagai berikut: Dr.Sugiono, 1998:149 Melalui interpretasi diatas jelaslah bahwa hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai berada dalam kategori kuat. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi signifikan atau tidak, maka perlu dikonsultasikan pada r tabel signifikan untuk membuktikan bahwa budaya organisasi berhubungan dengan kinerja pegawai dengan korelasi bertanda positif dan sebaliknya. Hubungan bersifat positif menunjukkan bahwa perubahan salah satu variabel akan disertai dengan perubahan pada variabel lain. Dengan diketahuinya besar r, maka dapat diketahui diterima atau ditolaknya hipotesa alternatif Ha yang diajukan penulis atau sebaliknya, dimana ketentuannya adalah sebagai berikut: Jika r hitung r tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak Jika r hitung r tabel, maka Ha diterima, Ho ditolak Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 --- 0, 199 Sangat rendah 0,20 --- 0,399 Rendah 0,40 --- 0,599 Sedang 0,60 --- 0,799 Kuat 0,80 --- 1.000 Sangat kuat Universitas Sumatera Utara Berdasarkan ketentuan di atas maka untuk n = 60 dan alpha = 5 diperoleh hasil r tabel = 0,254. Jelas diketahui bahwa r hitung r tabel yaitu 0,675 0, 254 atau dalam hal ini hipotesa alternatif yang diajukan penulis diterima yaitu ada hubungan yang positif antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai dan koefisien korelasi antara budaya organisasi dan kinerja pegawai adalah signifikan. Terdapatnya hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai berada dalam kategori kuat disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1. masih adanya responden yang ada di Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi kurang bertanggung jawab terhadap jawaban yang diberikan. 2. terdapat kecendrungan keseragaman jawaban dari setiap pegawai. 3. masih adanya mental yang mencari selamat atau tidak mau jujur untuk mengatakan yang sebenarnya.

C. Koefisien Determinant