Gambar 5. Kerangka Pemikiran
Keterangan : : berhubungan
2.8 Hipotesis Penelitian
1. Karakteristik orang tua mempengaruhi proses sosialisasi nilai kerja pertanian
2. Proses sosialisasi nilai kerja pertanian mempengaruhi nilai kerja pertanian
3. Aktivitas sosial mempengaruhi nilai kerja pertanian
4. Karakteristik individu mempengaruhi nilai kerja pertanian
Karakteristik individu
1. Jenis kelamin
2. Posisi dalam
keluarga 3.
Fakultas
Nilai kerja Pertanian
1. Dimensi lahan
2. Dimensi tenaga kerja
3. Dimensi modal
4. Dimensi pasar,
komoditi dan transportasi
5. Dimensi pola
pekerjaan dan pandangan terhadap
kerja
6. Dimensi hubungan
dengan teman dan kerabat
7. Dimensi harapan-
harapan
Aktivitas sosial :
Kegiatan ekstrakurikuler
Proses Sosialisasi Keluarga
Karakteristik orangtua
1. Tingkat pendidikan 2.Tingkat pendapatan
3. Jenis Pekerjaan 4. Kepemilikan lahan
5. Domisili
2.9 Definisi Operasional
1.
Karakteristik orangtua terdiri dari pendapatan, pendidikan dan pekerjaan
dan domisili. 2.
Pendapatan adalah penghasilan yang diterima oleh orangtua dari pekerjaan utama yang dilakukan selama per bulan.
3. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti.
Pekerjaan adalah jenis bidang pekerjaan yang ditekuni. 4.
Kepemilikan lahan adalah luasan areal yang dimiliki ataupun dikelola orangtua responden baik yang akan digunakan untuk pertanian ataupun
non-pertanian. Kepemilikan lahan dapat dikategorikan menjadi : 1.
Milik sendiri 2. Bukan milik sendiri
5. Domisili adalah wilayah dimana orangtua reponden tinggal yang
dikategorikan menjadi dua yaitu Tapanuli dan luar Tapanuli. 6.
Sosialisasi adalah proses pengenalan, pembinaan dan pewarisan kebudayaan yang melibatkan antar generasi yaitu dari orangtua kepada
anaknya. Sosialisasi pekerjaan pertanian merupakan pengenalan, pembinaan dan pewarisan budaya pertanian yang melibatkan dari
orangtua. Nilai sosialisasi diukur dengan pemberian skor kepada pertanyaan khusus tentang sosialisasi. Berdasarkan pemberian skor
tersebut, sosialisasi berada pada interval 2 sampai 17. Proses sosialisasi akan digolongkan menjadi tiga yaitu sosialisasi tinggi, sedang dan rendah.
Skor untuk sosialisasi rendah berada pada rentang 2 sampai 6, sosialisasi
sedang 7 sampai 11 dan skor sosialisasi tinggi berada pada rentang 12 sampai 17.
7. Aktivitas sosial adalah keikutsertaan mengikuti organisasi di kampus dan
yang dilakukan oleh responden selama seminggu. 8.
Jenis kelamin adalah karakteristik biologis responden. Jenis kelamin responden dikategorikan menjadi :
1. laki-laki
2. perempuan.
9. Posisi dalam keluarga adalah urutan kelahiran dalam keluarga.
10. Nilai kerja pertanian adalah penilaian seseorang terhadap pekerjaan
pertanian seluruh kegiatan produktivitas komoditas pertanian yang berhubungan dengan pengelolaan sampai kepada pemanfaatannya berupa
nilai baik atau buruk pekerjaan pertanian. Nilai kerja pertanian pada mahasiswa diukur dengan memberikan skor terhadap pertanyaan
mengenai nilai kerja pertanian. Pertanyaan terhadap nilai kerja pertanian dibedakan menjadi tujuh dimensi, yaitu dimensi lahan, dimensi tenaga
kerja, dimensi modal, dimensi pasar, komoditi dan transportasi, dimensi pola pekerjaan dan pandangan terhadap kerja, dimensi hubungan dengan
teman dan kerabat, dimensi harapan-harapan. Skor nilai kerja pertanian setiap indeks diukur dengan memberikan skor kepada pertanyaan khusus
yang berhubungan dengan ketujuh dimensi seperti yang telah disebutkan mulai dari “sangat setuju” dengan skor 5, “setuju” dengan skor 4, “ragu-
ragu” dengan skor 3, “tidak setuju” dengan skor 2 serta “sangat tidak setuju” dengan skor 1. Skor jawaban tiap pertanyaan khusus dari masing-
masing indeks tersebut kemudian dijumlahkan yang selanjutnya akan dikategorikan menjadi skor rendah dan skor tinggi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah kampus Institut Pertanian Bogor IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor. Lokasi ini dipilih secara sengaja atas pertimbangan
bahwa Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka mengkhususkan bidang ilmunya di sektor pertanian secara luas. Selain
itu, lokasi ini dipilih atas dasar pertimbangan kemudahan mengakses, keterbatasan biaya dan waktu peneliti. Hal ini akan membantu peneliti dalam memahami nilai
kerja pertanian pada generasi muda etnis Batak Toba. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yakni bulan Mei sampai Juni 2008.
3.2 Penentuan Responden Penelitian
Unit analisis dalam penelitian ini adalah mahasiswa Batak Toba Angkatan 2005 yang kuliah di Institut Pertanian Bogor dan aktif mengikuti perkuliahan
sampai Semester VI. Mahasiswa merupakan etnis Batak Toba dengan menelusuri ‘marga’ yang disandang. Untuk memperoleh responden tersebut terlebih dahulu
dilakukan kunjungan ke masing-masing Fakultas untuk mengetahui jumlah mahasiswa Batak kemudian peneliti menelusuri siapa saja yang Batak Toba
dengan menanyakan langsung kepada responden yang diperoleh dengan sensus kemudian menyebarkan kuesioner kepada seluruh mahasiswa. Mahasiswa yang
menjadi responden adalah mahasiswa yang secara sukarela menjawab pertanyaan dan mengisi kuesioner.