Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

Dengan mobilitas, manusia mampu menemukan pekerjaan dan tempat tinggal yang lebih baik, sebaliknya rasa tidak aman dapat mengakibatkan kapasitas produktivitas seseorang atau produktivitas tenaga kerja menjadi menurun. Pertanyaannya adalah bagaimana dampak investasi sumberdaya manusia sektoral terhadap ketimpangan distribusi pendapatan dan kemiskinan di Indonesia. Dari uraian tersebut, maka dirumuskan beberapa permasalahan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dampak investasi sumberdaya manusia sektoral dan transfer perdapatan rumahtangga terhadap: 1. Indikator makroekonomi yang ditunjukkan oleh perubahan produk domestik bruto, inflasi dan neraca perdagangan. 2. Output, penyerapan tenaga kerja dan tingkat harga di sektoral. 3. Pendapatan, distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan kelompok rumahtangga.

1.3. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak investasi sumberdaya manusia sektoral dan transfer pendapatan rumahtangga terhadap: 1. Indikator makroekonomi yang ditunjukkan oleh perubahan produk domestik bruto, inflasi dan neraca perdagangan. 2. Output, penyerapan tenaga kerja dan tingkat harga sektoral 3. Pendapatan, distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan kelompok rumahtangga.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Investasi sumberdaya manusia dalam penelitian ini diwakili oleh pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan, sedangkan transfer pendapatan adalah uang tunai yang diberikan langsung oleh pemerintah kepada kelompok rumahtangga perdesaan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh investasi sumberdaya manusia terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja di estimasi dengan menggunakan model ekonometrik. Hasil simulasi model ekonometrik selanjutnya dimasukkan ke dalam Computable General Equilibrium CGE model. Model CGE yang digunakan dikembangkan dari model INDOF Oktaviani, 2000 dengan menambah persamaan fiskal yang diadopsi dari model WAYANG Wittwer, 1999 dan mendisagregasi kelompok rumahtangga berdasarkan kelompok rumahtangga SNSE Tahun 2003. Pengelompokan rumahtangga tersebut bertujuan untuk menangkap perubahan distribusi pendapatan dan kemiskinan kelompok rumahtangga. Beta Distribution Function digunakan untuk mengevaluasi distribusi pendapatan dan metode pengukuran Foster-Greer-Thorbecke digunakan untuk mengevaluasi tingkat kemiskinan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Determinan Pertumbuhan Ekonomi

Dalam teori Harord-Domar, investasi merupakan faktor penentu yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Bahkan mereka mengatakan bahwa “tabungan dan investasi merupakan kekuatan sentral dibalik pertumbuhan ekonomi” saving and investment is central forces behind economic growth. Lebih lanjut dinyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan secara bersama- sama oleh rasio tabungan nasional, dan rasio modal output nasional. Hal ini memiliki makna secara ekonomi bahwa agar suatu perekonomian dapat bertumbuh, maka perekonomian yang bersangkutan haruslah menabung dan menginvestasikan proporsi tertentu dari GNP-nya. Semakin banyak suatu perekonomian menabung dan menginvestasikan, semakin pesat pertumbuhan ekonominya Todaro, 2000; Perkins, et. al, 2001. Teori yang juga banyak membahas tentang pertumbuhan ekonomi adalah teori pertumbuhan ekonomi neoklasik neoclassical growth theory atau sering disebut Teori Pertumbuhan Solow Solow growth theory. Dalam model Harrod- Domar hanya memfokuskan pada faktor tabungan dan investasi, maka dalam model pertumbuhan Solow, selain faktor kapital, juga menekankan pentingnya faktor tenaga kerja dan teknologi. Satu objek yang layak sebagai argumen dasar bahwa kesulitan yang dihadapi beberapa negara adalah akses kepada teknologi maju tidak kurang, tetapi kurangnya kemampuan untuk menggunakan teknologi tersebut. Tetapi keberatan ini mengimplikasikan bahwa sumber utama dari perbedaan dalam standar kehidupan pada level ilmu pengetahuan atau teknologi tidak berbeda tetapi berbeda pada apa saja faktor-faktor yang mengijinkan negara-