tenaga kerja diadopsi dari model ORANIGRD Horridge, 2002 untuk perekonomian Australia, yaitu sebesar 0.5 sedangkan data trendaktual tenaga
kerja yang digunakan adalah 1.0896.
5.4.8. Rasio Investasi Modal
Nilai rasio investasi modal pada model ORANI-F Horridge et. al. 1993 didapatkan 0.7, dimana pada model Filipina Buetre, 1996 diasumsikan rasio
investasi modal sebesar 0.13. Dalam penelitian ini rasio investasi modal ditentukan sebesar 0.1375. Dengan menggunakan angka 0.1375, persentase
perubahan GDP riil dan investasi hampir sama dengan perubahan aktualnya.
5.5. Prosedur Membangun Data Dasar Model CGE
Pada penelitian ini prosedur yang digunakan untuk membangun data dasar pada model keseimbangan umum Indonesia sebagian besar mengikuti prosedur
yang telah dilakukan oleh Oktaviani 2000. Namun demikian ada beberapa modifikasi yang dilakukan, yaitu dalam hal pemilihan industri dan komoditi,
pembagian rumah tangga menjadi beberapa golongan dan jenis tenaga kerja. Pembangunan data dasar dimulai dengan mencari data Tabel I-O dan SNSE
terbaru, yaitu Tabel I-O tahun 2003 dan SNSE tahun 2003. Setelah data tersebut tersedia, maka tahapan berikutnya adalah sebagai berikut:
5.5.1. Membangun Raw Data
Untuk mencari solusi komputasi model ekonomi keseimbangan diperlukan beberapa data pendukung terutama Tabel IO dan SAM. Pada tahap ini akan
diuraikan tahapan membangun data dasar yang digunakan dalam model CGE Kemiskinan Indonesia. Tahap awal melakukan entri data tabel IO yang dengan
extention XLS .XLS yang selanjutnya dikonversi kedalam bentuk extention CSV .CSV sebagai data dasar model CGE Kemiskinan Indonesia.
Dalam file .CSV, ukuran matriks, jenis matriks, nama header dan nama lengkap dari masing-masing file tersebut harus ditentukan secara lengkap dan
jelas dengan mengacu pada prosedur GEMPACK. Adapun langkah-langkah untuk membuat file .CSV adalah sebagai berikut:
1. Menghapus baris jumlah input antara dan nilai tambah kotor yang terdapat pada Tabel I-O, baik pada table I-O total, domestik maupun impor.
Dihapuskannya baris ini adalah untuk menghilangkan masalah perhitungan ganda pada nilai input.
2. Menghapus kolom nilai total permintaan antara, total permintaan akhir, total permintaan, total impor, margin perdagangan besar, margin perdagangan
kecil, biaya transportasi dan margin perdagangan total dan biaya trasportasi total pada Tabel I-O table total, domestik dan impor. Dihapuskannya nilai
yang terdapat pada matriks permintaan adalah untuk menghilangkan masalah perhitungan ganda. Sedangkan dihapuskannya nilai matriks margin
dikarenakan nilai-nilai yang terdapat pada matriks tersebut bernilai nol. 3. Mengkonversi semua matriks tersebut total, domestik dan impor ke dalam
bentuk file yang berextention .CSV, dengan tujuan file tersebut dapat dibaca oleh program MODHAR.EXE. File-file tersebut kemudian diberi nama:
a. 71T00.CSV untuk matriks total b. 71D00. CSV untuk matriks domestik
c. 71M00. CSV untuk matriks impor
4. Membuat mapping sektor yang terdapat pada Tabel I-O dengan SNSE. File tersebut kemudian disimpan dalam bentuk text file atau berextention .TXT
.TXT dan diberi nama IOSMMAP.TXT 5. Tenaga kerja diagregasi ke dalam 2 jenis pekerjaaan, yaitu tenaga kerja
terdidik skill dan tenaga kerja tidak terdidik unskill. Tenaga kerja terdidik meliputi administratur dan professional, dan tenaga kerja tidak terdidik terdiri
dari petani dan operator data ini diperoleh dari tabel SNSE, Selanjutnya: a. Hitung pangsa tenaga kerja terdidik Skilled labour berdasarkan industri
yang terdapat dalam penelitian. Pangsa ini dihitung berdasarkan data yang terdapat pada SNSE yang kemudian dipetakan dengan sektor yang terdapat
dalam Tabel I-O. File ini diberi nama SLSH.CSV. b. Menghitung pangsa tenaga kerja tidak terdidik Unskill labour. Pangsa
ini dihitung berdasarkan data yang terdapat pada SNSE yang kemudian dipetakan dengan sektor yang terdapat dalam Tabel I-O. File ini disimpan
dengan nama ULSH.CSV. 6. Mendisagregasi rumah tangga berdasarkan kelompok pendapatan. Dalam
penelitian ini pengelompokan rumah tangga mengikuti pengelompokan yang terdapat pada matriks SNSE.
7. Menghitung pangsa konsumsi rumah tangga berdasarkan data SNSE. File tersebut diberi nama HHSH.CSV.
8. Menghitung pangsa kapital industri pertanian berdasarkan data SNSE. File ini diberi nama CASH.CSV.
9. Menghitung pangsa lahan pada industri pertanian berdasarkan data SNSE. File ini kemudian diberi nama LNSH.CSV.
10. Pangsa variable capital dan fixed capital diperoleh dari data dasar WAYANG terdahulu yang kemudian disesuaikan dengan agregasi industri yang terdapat
pada penelitian ini. Menghitung pangsa variable capital pada industri non pertanian. File ini kemudian diberi nama VCSH.CSV, dan juga menghitung
pangsa fixed capital dan file ini diberi nama FCSH.CSV. 11. Dengan menggunakan data yang terdapat pada SNSE dilakukan perhitungan
pangsa capital berdasarkan kelompok rumah tangga. File ini disimpan dengan nama HCSH.CSV.
12. Menghitung pangsa lahan berdasarkan kelompok rumah tangga. Pangsa ini dihitung berdasarkan data SNSE. File ini disimpan dengan nama HLNS.CSV.
13. Menghitung transaksi antara pemerintah dengan rumah tangga berdasarkan data SNSE, yang kemudian disimpan dengan nama HHGO.CSV.
14. Menghitung pangsa tenaga kerja berdasarkan kelompok rumah tangga berdasarkan data SNSE. File ini disimpan dengan nama HLBS.CSV.
15. Menghitung nilai elastisitas pengeluaran pada setiap komoditi berdasarkan kelompok rumah tangga. Nilai-nilai tersebut diperoleh dari data dasar
WAYANG sebelumnya yang kemudian disesuaikan dengan sektor yang terdapat dalam penelitian ini. File ini kemudian disimpan dengan nama
EXPN.CSV. Selanjutnya, dengan menggunakan program MODHAR.EXE, semua data
di atas dikonversi ke dalam file yang extention HAR .HAR. File .HAR tersebut merupakan matriks-matriks dasar pada model CEG Kemiskinan
Indonesia. Selain data-data di atas, file lain yang dibutuhkan untuk membuat file berextention .HAR adalah:
1. File MODRAW.INP merupakan sebagai pernyataan input dalam melaksanakan atau menjelankan program MODHAR.EXE, file ini terdiri dari
file header array yang dibuat dari semua file .CSV di atas. 2. File DGSCALE.INP sebagai input penyataan dalam rangka untuk membagi
nilai-nilai yang terdapat pada data dasar, dalam hal ini data dasar dibagi dengan angka 1000. file ini digunakan sebagai pernyataan input pada program
DAGG.EXE. 3. RAWDATA.BAT sebagai batch file yang berextention .BAT, yang
bertujuan untuk menjalankan program MODHAR.EXE dan program DAGG.EXE dalam “batch” mode file. Bacth file ini merupakan pernyataan
untuk menjalankan program MODHAR.EXE dan DAGG.EXE. Seluruh proses pernyataan di atas akan menghasilkan USE00.HAR dan
USE00S.HAR USE00S.HAR dibagi 1000. File USE00.HAR dan USE00S.HAR terdiri dari semua file header array yang dibutuhkan untuk membangun matriks
header array pada model keseimbangan umum kemiskinan Indonesia. File tersebut mengandung matriks total, domestik, impor, matriks tenaga kerja, rumah
tangga dan matriks yang memetakan sektor yang terdapat pada Tabel I-O dengan SNSE. Adapun langkah-langkah untuk membangun data dasar pada tahap I
model keseimbangan umum Indonesia secara ringkas disajikan pada Gambar 13. Pada Gambar 13. dapat diketahui bahwa untuk membangun data dasar
dalam CGE kemiskinan Indonesia diawali dengan melengkapi file yang berextention HAR dan TXT. Selanjutnya ciptakan file MODRAW.INP dan
DGSCALE.INP. Setelah menciptakan file di atas, kemudian jalankan program RAWDATA.BAT, dengan menggunakan Disk Operating System DOS, ingat
bahwa pendukung program DAGG.EXE dan MODHAR.EXE harus tersedia, untuk dapat mengjalankan dengan sempurna program penyataan program batch
file dalam hal ini adalah RAWDATA.BAT.
Gambar 13. Tahap I Membangun Data Dasar Model Keseimbangan Umum Indonesia
5.5.2. Membuat File Tablo
Tahap kedua adalah membuat file Tablo file Tablo berextention .TAB, dengan tujuan data yang telah dihasilkan pada tahap I sebelumnya dapat
digunakan dalam model. Langkah pada tahap kedua ini adalah dengan membut file CONVINDO.TAB, CONVINDO.STI dan CONVINDO.INP. Pernyataan File
Tablo ditampilkan pada Lampiran 1.
Keterangan: Header Array
File Program
Text File
.CSV dan .TXT
MODRAW.INP
USE00.HAR
USE00S.HAR
MODHAR.E XE
DAGG.EXE RAWDATA.B
RAWDATA.B
DGSCLE.INP MODRAW.LO
G
DGSCLE.LOG
File CONVINDO.TAB dan CONVINDO.STI dijalankan dengan menggunakan program TABLO.EXE, sedangkan untuk menjalankan
CONVINDO.INP dijalankan dengan program CONVINDO.EXE. Untuk penyederahaan kita dapat menjalankan program ini sekaligus
dengan menggunakan batch file, dalam hal ini batch file diberi nama dengan DOCONV.BAT.
Dengan menjalankan DOCONV.BAT, file Tablo tersebut dikonversi ke dalam file dengan extention .AXS dan .AXT. Secara keseluruhan tahap kedua
dalam membanguna data dasar ini akan menghasilkan file WAY71.HAR, SUPP00.HAR dan SUM00.HAR. Simplifikasi tahap kedua untuk membangun
data dasar ini disajikan pada Gambar 14.
Gambar 14. Tahap II Membangun Data Dasar Model Keseimbangan Umum
Indonesia
CONVINDO.TAB CONVINDO.STI
USE00S.HAR
TABLO.EXE CONVINDO.FOR
WAY71.HAR SUPP00.HAR
Keterangan: Header Array
File Program
Text File SUM.HAR
CONVINDO.INP
LTG.EXE CONVINDO.EXE
CONVINDO.DIS
5.5.3. Agregasi Data Dasar
Tahap berikutnya tahap III adalah tahap mengagregasi data dasar sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam hal ini sektor diagregasi menjadi 30 sektor.
Agregasi sektor dimulai dari file WAY71.HAR dan SUPP00.HAR, yang selanjutnya bersama-sama dengan file DAGMAP.TXT dan MODSUP.INP diolah
dengan menggunakan program MODHAR.EXE. Langkah ini akan menghasilkan file DAGGSUPP.HAR. Diagram alur untuk tahap ke tiga ini diasjikan pada
Gambar 15.
Gambar 15. Tahap III Membangun Data Dasar Model Keseimbangan Umum Indonesia
Keterangan: Header Array
File Program
Text File SUPP00.HAR
DAGMAP.TXT MODSUPP.INP
MODHAR.E
DGCOM30.INP
DGIND30.INP
DGMAR30.INP
WAY30.HAR DAGSUPP.HAR
WAY71.HAR
DAGG.EX
Selanjutnya buat pernyataan yang dituliskan dalam file DGCOM30.INP, DGIND30.INP dan DGMAR30.INP, kemudian seluruh file tersebut termasuk
file DAGGSUPP.HAR dijalankan running secara bersama dengan menggunakan program DAGG.EXE. Untuk menjalankan program ini secara
bersama, kita juga harus menuliskan pernyataan batch file, dalam hal ini diberi nama dengan DODAGG.BAT. Pada Tahap III ini akan dihasilkan file
WAY30.HAR. File WAY30.HAR yang tercipta, selanjutnya akan digunakan dalam proses pengolahan data serta analisis untuk model CGE Kemiskinan
selanjutnya.
5.5.4. Pengujian Keseimbangan Database
Pada tahap dua telah dihasilkan tiga file WAY71.HAR, SUPP30.HAR dan SUM30.HAR. Pada file WAY71.HAR sektornya masih terdiri dari 71 sektor yang
merupakan hasil disagregasi Tabel IO tahun 2003. Sektor ini akan dipetakan kembali mapping menjadi 30 sektor. Namun sebelum mapping dilakukan, maka
tahap awal harus dipastikan bahwa database yang dihasilkan dari tahap kedua tersebut telah memenuhi persyaratan keseimbangan umum. Keseimbangan pada
tingkat sektor ditunjukkan oleh total nilai input dan total penjualan pada masing- masing industri adalah sama Dixon et.al., 1992.
Sementara pada tingkat agregat keseimbangan ditunjukkan oleh kesamaan nilai GDP sisi pengeluaran dan GDP sisi pendapatan. Dengan mengacu pada
konsep keseimbangan maka suatu database disebut seimbang jika, pertama GDP agregat sisi pengeluaran sama dengan GDP sisi pendapatan, dan kedua total biaya
sama dengan total nilai penjualan sehingga keuntungan setiap sektor atau industri menjadi nol Warr, 1998.
Tabel 20. Nilai GDP Indonesia dari Sisi Pengeluaran dan Sisi Pendapatan, Tahun 2003
Rp Miliar
No Pengeluaran Nilai
No Pendapatan Nilai
1 Konsumsi 1,404,681
1 Lahan 129,304
2 Investasi 386,219
2 Tenaga Kerja
627,210 3 Pengeluaran
Pemerintah 163,701
3 Modal 1,205,303
4 Perubahan Stok
-22,103 4 Subsidi
-5,448 4 Ekspor
627,065 5 Pajak
Tidak Langsung 132,197
5 Impor -470,998
Total 2,088,565
Total 2,088,565
Sumber: Tabel I-O 2003, diolah Nilai GDP sisi pengeluaran dan sisi pendapatan serta nilai total penjualan
dan biaya pada setiap industri yang dihasilkan dari proses pengolahan pada tahap kedua dapat dilihat pada file SUPP30.HAR. Dalam file ini, nilai GDP dari sisi
pengeluaran yang merupakan penjumlahan dari komponen pengeluaran setiap pelaku ekonomi yaitu konsumsi rumah tangga, investasi swasta, pengeluaran
pemerintah, dan ekspor bersih adalah sebesar Rp 2,088,565 milyar Tabel 20.
Nilai tersebut sama besarnya dengan nilai GDP dari sisi pendapatan yang
merupakan penjumlahan dari pendapatan yang diperoleh pemilik faktor produksi dalam hal ini adalah tanah, tenaga kerja, kapital, subsidi dan pembayaran pajak
tidak langsung. Dengan demikian database yang dihasilkan untuk 30 sektor atau industri telah memenuhi persyaratan keseimbangan pada tingkat agregat.
Pada database SUM30.HAR juga dapat diperoleh nilai penjualan untuk masing-masing sektor. Nilai penjualan tersebut merupakan penjumlahan dari
komponen penjualan masing-masing sektor sebagai barang antara dan investasi, penjualan ke rumah tangga, luar negeri ekspor, dan pemerintah, dan penjualan
sebagai margin perdagangan dan transportasi. Nilai penjualan masing-masing sektor tersebut disajikan pada Tabel 21. Nilai total penjulan setiap sektor sama
besarnya dengan biaya yang dikeluarkan setiap sektor.
Total biaya pada setiap sektor merupakan penjumlahan dari komponen- komponennya yang meliputi pembelian barang antara domestik, barang antara
impor, pengeluaran untuk marjin, pembayaran pajak tidak langsung, biaya tenaga kerja upah, biaya kapital bunga, sewa tanah, dan pembayaran pajak kegiatan
produksi pajak pertambahan nilai. Jumlah biaya pada masing-masing sektor disajikan pada Tabel 22.
Kesamaan total nilai penjualan dan total biaya produksi pada setiap sektor berimplikasi pada tingkat keuntungan sama dengan nol. Ketika keuntungan
perusahaan sama dengan nol maka jelas pasar yang ada baik di pasar input maupun di pasar output adalah bersaing sempurna, yang merupakan properties
dari pada pasar persaingan sempurna dan merupakan salah asumsi yang mendasar dari model CGE yang akan digunakan dalam penelitian ini. Setelah database 71
sektor diyakini seimbang baik pada tingkat agregat maupun sektoral, maka proses pengolahan data dapat dilanjutkan pada tahap ke tiga yaitu proses pemetaan
database 71 sektor menjadi 30 sektor. Jika diperhatikan prosedur pemetaan database seperti yang ditunjukkan
Gambar 15, dimana pada bagian terakhir dari prosedur tersebut akan menghasilkan database dengan nama file WAY30.HAR. File tersebut memuat
komponen database masing-masing terdiri dari 30 sektor sesuai dengan sektor penelitian. Database WAY30.HAR tersebut merupakan database terakhir yang
akan digunakan dalam analisis dampak perubahan investasi pemerintah sumberdaya manusia terhadap kinerja perekonomian wilayah yang dtunjukkan
dari besaran perubahan GDP, penyerapan tenaga kerja dan kinerja sektoral wilayah dan tingkat kemiskinan.
185 Tabel 21. Nilai Penjualan Setiap Sektor Diirinci Menurut Jenisnya, Tahun 2003
No Sektor
Produk Antara Investasi Konsumsi
Ekspor Pengeluaran Perubahan Total
Domestik Rumahtangga
Pemerintah Stock
1 Padi 69,386
1,951 71,337
2 Tanaman Pangan 54,559
80,382 765
345 136,051
3 Perkebunan 54,068
7,471 5,781
-2,771 64,549
4 Peternakan 48,072
1,150 51,574
1,271 135
102,202 5 Kehutanan
22,064 1,759
274 -957
23,141 6 Perikanan
15,750 35,161
8,690 -34
59,567 7 Pertambangan
103,651 245
1,883 104,597 -3,610
206,766 8 Industri Makanan dan Minuman
119,261 262,446
31,344 -25,650
387,400 9 Industri tekstil, pakaian dan kulit, permintalan
88,549 217
51,678 70,848
790 212,081
10 Industri Kayu, bambu, rotan, kertas dan karton 59,882
184 18,471
60,325 287
139,148 11 Industri kimia, pupuk dan pestisida
123,156 36,791
22,318 -1,686
180,580 12 Pengilangan minyak bumi
44,438 24,086
69,412 3,048
140,985 13 Industri barang karet dan plastik
57,066 14,857
26,321 202
98,446 14 Industri barang-barang dari mineral bukan logam
16,566 3,948
4,518 -16
25,016 15 Industri semen
13,491 895
-6 14,380
16 Industri dasar besi dan baja, logam dasar bukan besi 127,345
6,134 5,981
7,844 -1,829
145,476 17 Industri alat angkutan, listik, mesin dan peralatannya
58,098 12,653
71,488 87,055
-10,563 218,731
18 Listrik, gas dan Air Bersih 43,864
25,532 69,396
19 Bangunan 25,593 300,428
326,020 20 Perdagangan
219,759 13,589
99,453 80,436
2,279 415,516
21 Restoran dan hotel 29,041
111,313 7,504
147,858 22 Angkutan
119,960 79,940
12,929 212,829
23 Komunikasi 28,468
22,368 341
51,177 24 Jasa Keuangan dan Perusahaan
123,541 118,884
5,991 248,415
25 Pemerintahaan umum dan pertahanan 1,407
1,914 437
100,252 104,011
26 Jasa Pendidikan Pemerintah 2,436
22,830 130
24,962 50,358
27 Jasa Kesehatan Pemerintah 737
6,907 39
7,552 15,234
28 Jasa Pendidikan Swasta 1,467
13,746 78
15,030 30,321
29 Jasa Kesehatan Swasta 838
7,852 45
8,586 17,321
30 Jasa Lainnya 68,855
414 59,971
3,524 4,842
137,606 Total
1,741,369 335,013 1,238,683 613,712
161,222 -38,082 4,051,917
Sumber; Data IO, 2003 dan SAM 2003 diolah 185
186 Tabel 22. Biaya Produksi Setiap Sektor Dirinci Menurut Jenisnya, Tahun 2003
No Sektor
Pajak Tidak Upah
Modal Lahan
Pajak Total
Domestik Impor
Langsung Gaji
Produksi 1 Padi
10,728 923
222 8,904
26,955 23,605
71,337 2 Tanaman Pangan
14,736 751
324 24,525
50,393 45,322
136,051 3 Perkebunan
15,719 1,318
331 16,550
14,130 16,501
64,549 4 Peternakan
44,857 5,873
1,074 19,798
21,526 9,073
102,202 5 Kehutanan
4,210 230
97 3,930
7,413 7,261
23,141 6 Perikanan
11,718 2,025
358 9,042
8,884 27,541
59,567 7 Pertambangan
28,811 9,314
1,188 19,323
148,130 206,766
8 Industri Makanan dan Minuman 251,032
14,345 5,792
38,752 77,479
387,400 9 Industri tekstil, pakaian dan kulit, permintalan
106,805 29,066
4,124 26,834
45,252 212,081
10 Industri Kayu, bambu, rotan, kertas dan karton 66,743
14,479 2,275
16,494 39,157
139,148 11 Industri kimia, pupuk dan pestisida
112,373 16,456
3,669 19,748
28,988 -653
180,580 12 Pengilangan minyak bumi
46,177 15,760
1,491 9,494
68,063 140,985
13 Industri barang karet dan plastik 58,699
9,065 1,909
10,721 18,050
98,446 14 Industri barang-barang dari mineral bukan logam
10,885 2,003
349 4,459
7,321 25,016
15 Industri semen 6,371
201 86
2,368 5,355
14,380 16 Industri dasar besi dan baja, logam dasar bukan besi
87,648 19,590
3,431 12,272
22,535 145,476
17 Industri alat angkutan, listik, mesin dan peralatannya 95,992
42,830 4,246
25,776 49,887
218,731 18 Listrik, gas dan Air Bersih
48,525 2,625
813 4,463
17,710 -4,740
69,396 19 Bangunan
176,302 35,898
6,964 53,999
52,857 326,020
20 Perdagangan 142,208
20,657 3,853
68,257 180,541
415,516 21 Restoran dan hotel
75,630 1,626
2,135 27,081
41,387 147,858
22 Angkutan 101,534
31,744 3,464
22,356 53,785
-54 212,829
23 Komunikasi 11,427
1,394 225
7,585 30,547
51,177 24 Jasa Keuangan dan Perusahaan
69,139 9,459
1,337 35,474
133,007 248,415
25 Pemerintahaan umum dan pertahanan 33,698
6,077 1,041
56,235 6,959
104,011 26 Jasa Pendidikan Pemerintah
20,075 1,577
482 22,735
5,490 50,358
27 Jasa Kesehatan Pemerintah 6,073
477 146
6,878 1,661
15,234 28 Jasa Pendidikan Swasta
12,087 949
290 13,689
3,306 30,321
29 Jasa Kesehatan Swasta 6,905
542 166
7,820 1,888
17,321 30 Jasa Lainnya
64,264 3,603
1,441 31,649
36,649 137,606
Total 1,741,369 300,858
53,322 627,210 1,205,302 129,304 -5,448 4,051,917
Input Antara
Sumber; Data IO, 2003 dan SAM 2003 diolah 18
6
Sejalan dengan proses mapping sektor tersebut, di sisi lain harus dilakukan penyesuaian pernyataan Tablo dari 71 sektor menjadi 30 sektor. Jika Tablo yang
telah disesuaikan, sesuai dengan database WAY30.HAR, maka proses pengolahan data dapat dilanjutkan ke tahap terakhir dari keseluruhan proses dan prosedur
yang telah dilalui sejak tahap pertama. Tahap terakhir dimaksud adalah simulasi dampak kebijakan peningkatan investasi sumberdaya manusia. Simulasi yang
dilakukan akan menghasilkan dampak ekonomi yang meliputi dampak makro, sektoral dan rumah tangga. Ketiga komponen ini merupakan fokus perhatian
dalam mendeskripsikan dan menganalisis setiap hasil simulasi dari seluruh skenario yang telah disusun.
VI. DAMPAK INVESTASI SUMBERDAYA MANUSIA DAN TRANSFER PENDAPATAN TERHADAP DISTRIBUSI