Prosedur Membangun Data Dasar Model CGE

tenaga kerja diadopsi dari model ORANIGRD Horridge, 2002 untuk perekonomian Australia, yaitu sebesar 0.5 sedangkan data trendaktual tenaga kerja yang digunakan adalah 1.0896.

5.4.8. Rasio Investasi Modal

Nilai rasio investasi modal pada model ORANI-F Horridge et. al. 1993 didapatkan 0.7, dimana pada model Filipina Buetre, 1996 diasumsikan rasio investasi modal sebesar 0.13. Dalam penelitian ini rasio investasi modal ditentukan sebesar 0.1375. Dengan menggunakan angka 0.1375, persentase perubahan GDP riil dan investasi hampir sama dengan perubahan aktualnya.

5.5. Prosedur Membangun Data Dasar Model CGE

Pada penelitian ini prosedur yang digunakan untuk membangun data dasar pada model keseimbangan umum Indonesia sebagian besar mengikuti prosedur yang telah dilakukan oleh Oktaviani 2000. Namun demikian ada beberapa modifikasi yang dilakukan, yaitu dalam hal pemilihan industri dan komoditi, pembagian rumah tangga menjadi beberapa golongan dan jenis tenaga kerja. Pembangunan data dasar dimulai dengan mencari data Tabel I-O dan SNSE terbaru, yaitu Tabel I-O tahun 2003 dan SNSE tahun 2003. Setelah data tersebut tersedia, maka tahapan berikutnya adalah sebagai berikut:

5.5.1. Membangun Raw Data

Untuk mencari solusi komputasi model ekonomi keseimbangan diperlukan beberapa data pendukung terutama Tabel IO dan SAM. Pada tahap ini akan diuraikan tahapan membangun data dasar yang digunakan dalam model CGE Kemiskinan Indonesia. Tahap awal melakukan entri data tabel IO yang dengan extention XLS .XLS yang selanjutnya dikonversi kedalam bentuk extention CSV .CSV sebagai data dasar model CGE Kemiskinan Indonesia. Dalam file .CSV, ukuran matriks, jenis matriks, nama header dan nama lengkap dari masing-masing file tersebut harus ditentukan secara lengkap dan jelas dengan mengacu pada prosedur GEMPACK. Adapun langkah-langkah untuk membuat file .CSV adalah sebagai berikut: 1. Menghapus baris jumlah input antara dan nilai tambah kotor yang terdapat pada Tabel I-O, baik pada table I-O total, domestik maupun impor. Dihapuskannya baris ini adalah untuk menghilangkan masalah perhitungan ganda pada nilai input. 2. Menghapus kolom nilai total permintaan antara, total permintaan akhir, total permintaan, total impor, margin perdagangan besar, margin perdagangan kecil, biaya transportasi dan margin perdagangan total dan biaya trasportasi total pada Tabel I-O table total, domestik dan impor. Dihapuskannya nilai yang terdapat pada matriks permintaan adalah untuk menghilangkan masalah perhitungan ganda. Sedangkan dihapuskannya nilai matriks margin dikarenakan nilai-nilai yang terdapat pada matriks tersebut bernilai nol. 3. Mengkonversi semua matriks tersebut total, domestik dan impor ke dalam bentuk file yang berextention .CSV, dengan tujuan file tersebut dapat dibaca oleh program MODHAR.EXE. File-file tersebut kemudian diberi nama: a. 71T00.CSV untuk matriks total b. 71D00. CSV untuk matriks domestik c. 71M00. CSV untuk matriks impor 4. Membuat mapping sektor yang terdapat pada Tabel I-O dengan SNSE. File tersebut kemudian disimpan dalam bentuk text file atau berextention .TXT .TXT dan diberi nama IOSMMAP.TXT 5. Tenaga kerja diagregasi ke dalam 2 jenis pekerjaaan, yaitu tenaga kerja terdidik skill dan tenaga kerja tidak terdidik unskill. Tenaga kerja terdidik meliputi administratur dan professional, dan tenaga kerja tidak terdidik terdiri dari petani dan operator data ini diperoleh dari tabel SNSE, Selanjutnya: a. Hitung pangsa tenaga kerja terdidik Skilled labour berdasarkan industri yang terdapat dalam penelitian. Pangsa ini dihitung berdasarkan data yang terdapat pada SNSE yang kemudian dipetakan dengan sektor yang terdapat dalam Tabel I-O. File ini diberi nama SLSH.CSV. b. Menghitung pangsa tenaga kerja tidak terdidik Unskill labour. Pangsa ini dihitung berdasarkan data yang terdapat pada SNSE yang kemudian dipetakan dengan sektor yang terdapat dalam Tabel I-O. File ini disimpan dengan nama ULSH.CSV. 6. Mendisagregasi rumah tangga berdasarkan kelompok pendapatan. Dalam penelitian ini pengelompokan rumah tangga mengikuti pengelompokan yang terdapat pada matriks SNSE. 7. Menghitung pangsa konsumsi rumah tangga berdasarkan data SNSE. File tersebut diberi nama HHSH.CSV. 8. Menghitung pangsa kapital industri pertanian berdasarkan data SNSE. File ini diberi nama CASH.CSV. 9. Menghitung pangsa lahan pada industri pertanian berdasarkan data SNSE. File ini kemudian diberi nama LNSH.CSV. 10. Pangsa variable capital dan fixed capital diperoleh dari data dasar WAYANG terdahulu yang kemudian disesuaikan dengan agregasi industri yang terdapat pada penelitian ini. Menghitung pangsa variable capital pada industri non pertanian. File ini kemudian diberi nama VCSH.CSV, dan juga menghitung pangsa fixed capital dan file ini diberi nama FCSH.CSV. 11. Dengan menggunakan data yang terdapat pada SNSE dilakukan perhitungan pangsa capital berdasarkan kelompok rumah tangga. File ini disimpan dengan nama HCSH.CSV. 12. Menghitung pangsa lahan berdasarkan kelompok rumah tangga. Pangsa ini dihitung berdasarkan data SNSE. File ini disimpan dengan nama HLNS.CSV. 13. Menghitung transaksi antara pemerintah dengan rumah tangga berdasarkan data SNSE, yang kemudian disimpan dengan nama HHGO.CSV. 14. Menghitung pangsa tenaga kerja berdasarkan kelompok rumah tangga berdasarkan data SNSE. File ini disimpan dengan nama HLBS.CSV. 15. Menghitung nilai elastisitas pengeluaran pada setiap komoditi berdasarkan kelompok rumah tangga. Nilai-nilai tersebut diperoleh dari data dasar WAYANG sebelumnya yang kemudian disesuaikan dengan sektor yang terdapat dalam penelitian ini. File ini kemudian disimpan dengan nama EXPN.CSV. Selanjutnya, dengan menggunakan program MODHAR.EXE, semua data di atas dikonversi ke dalam file yang extention HAR .HAR. File .HAR tersebut merupakan matriks-matriks dasar pada model CEG Kemiskinan Indonesia. Selain data-data di atas, file lain yang dibutuhkan untuk membuat file berextention .HAR adalah: 1. File MODRAW.INP merupakan sebagai pernyataan input dalam melaksanakan atau menjelankan program MODHAR.EXE, file ini terdiri dari file header array yang dibuat dari semua file .CSV di atas. 2. File DGSCALE.INP sebagai input penyataan dalam rangka untuk membagi nilai-nilai yang terdapat pada data dasar, dalam hal ini data dasar dibagi dengan angka 1000. file ini digunakan sebagai pernyataan input pada program DAGG.EXE. 3. RAWDATA.BAT sebagai batch file yang berextention .BAT, yang bertujuan untuk menjalankan program MODHAR.EXE dan program DAGG.EXE dalam “batch” mode file. Bacth file ini merupakan pernyataan untuk menjalankan program MODHAR.EXE dan DAGG.EXE. Seluruh proses pernyataan di atas akan menghasilkan USE00.HAR dan USE00S.HAR USE00S.HAR dibagi 1000. File USE00.HAR dan USE00S.HAR terdiri dari semua file header array yang dibutuhkan untuk membangun matriks header array pada model keseimbangan umum kemiskinan Indonesia. File tersebut mengandung matriks total, domestik, impor, matriks tenaga kerja, rumah tangga dan matriks yang memetakan sektor yang terdapat pada Tabel I-O dengan SNSE. Adapun langkah-langkah untuk membangun data dasar pada tahap I model keseimbangan umum Indonesia secara ringkas disajikan pada Gambar 13. Pada Gambar 13. dapat diketahui bahwa untuk membangun data dasar dalam CGE kemiskinan Indonesia diawali dengan melengkapi file yang berextention HAR dan TXT. Selanjutnya ciptakan file MODRAW.INP dan DGSCALE.INP. Setelah menciptakan file di atas, kemudian jalankan program RAWDATA.BAT, dengan menggunakan Disk Operating System DOS, ingat bahwa pendukung program DAGG.EXE dan MODHAR.EXE harus tersedia, untuk dapat mengjalankan dengan sempurna program penyataan program batch file dalam hal ini adalah RAWDATA.BAT. Gambar 13. Tahap I Membangun Data Dasar Model Keseimbangan Umum Indonesia

5.5.2. Membuat File Tablo

Tahap kedua adalah membuat file Tablo file Tablo berextention .TAB, dengan tujuan data yang telah dihasilkan pada tahap I sebelumnya dapat digunakan dalam model. Langkah pada tahap kedua ini adalah dengan membut file CONVINDO.TAB, CONVINDO.STI dan CONVINDO.INP. Pernyataan File Tablo ditampilkan pada Lampiran 1. Keterangan: Header Array File Program Text File .CSV dan .TXT MODRAW.INP USE00.HAR USE00S.HAR MODHAR.E XE DAGG.EXE RAWDATA.B RAWDATA.B DGSCLE.INP MODRAW.LO G DGSCLE.LOG File CONVINDO.TAB dan CONVINDO.STI dijalankan dengan menggunakan program TABLO.EXE, sedangkan untuk menjalankan CONVINDO.INP dijalankan dengan program CONVINDO.EXE. Untuk penyederahaan kita dapat menjalankan program ini sekaligus dengan menggunakan batch file, dalam hal ini batch file diberi nama dengan DOCONV.BAT. Dengan menjalankan DOCONV.BAT, file Tablo tersebut dikonversi ke dalam file dengan extention .AXS dan .AXT. Secara keseluruhan tahap kedua dalam membanguna data dasar ini akan menghasilkan file WAY71.HAR, SUPP00.HAR dan SUM00.HAR. Simplifikasi tahap kedua untuk membangun data dasar ini disajikan pada Gambar 14. Gambar 14. Tahap II Membangun Data Dasar Model Keseimbangan Umum Indonesia CONVINDO.TAB CONVINDO.STI USE00S.HAR TABLO.EXE CONVINDO.FOR WAY71.HAR SUPP00.HAR Keterangan: Header Array File Program Text File SUM.HAR CONVINDO.INP LTG.EXE CONVINDO.EXE CONVINDO.DIS

5.5.3. Agregasi Data Dasar

Tahap berikutnya tahap III adalah tahap mengagregasi data dasar sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam hal ini sektor diagregasi menjadi 30 sektor. Agregasi sektor dimulai dari file WAY71.HAR dan SUPP00.HAR, yang selanjutnya bersama-sama dengan file DAGMAP.TXT dan MODSUP.INP diolah dengan menggunakan program MODHAR.EXE. Langkah ini akan menghasilkan file DAGGSUPP.HAR. Diagram alur untuk tahap ke tiga ini diasjikan pada Gambar 15. Gambar 15. Tahap III Membangun Data Dasar Model Keseimbangan Umum Indonesia Keterangan: Header Array File Program Text File SUPP00.HAR DAGMAP.TXT MODSUPP.INP MODHAR.E DGCOM30.INP DGIND30.INP DGMAR30.INP WAY30.HAR DAGSUPP.HAR WAY71.HAR DAGG.EX Selanjutnya buat pernyataan yang dituliskan dalam file DGCOM30.INP, DGIND30.INP dan DGMAR30.INP, kemudian seluruh file tersebut termasuk file DAGGSUPP.HAR dijalankan running secara bersama dengan menggunakan program DAGG.EXE. Untuk menjalankan program ini secara bersama, kita juga harus menuliskan pernyataan batch file, dalam hal ini diberi nama dengan DODAGG.BAT. Pada Tahap III ini akan dihasilkan file WAY30.HAR. File WAY30.HAR yang tercipta, selanjutnya akan digunakan dalam proses pengolahan data serta analisis untuk model CGE Kemiskinan selanjutnya.

5.5.4. Pengujian Keseimbangan Database

Pada tahap dua telah dihasilkan tiga file WAY71.HAR, SUPP30.HAR dan SUM30.HAR. Pada file WAY71.HAR sektornya masih terdiri dari 71 sektor yang merupakan hasil disagregasi Tabel IO tahun 2003. Sektor ini akan dipetakan kembali mapping menjadi 30 sektor. Namun sebelum mapping dilakukan, maka tahap awal harus dipastikan bahwa database yang dihasilkan dari tahap kedua tersebut telah memenuhi persyaratan keseimbangan umum. Keseimbangan pada tingkat sektor ditunjukkan oleh total nilai input dan total penjualan pada masing- masing industri adalah sama Dixon et.al., 1992. Sementara pada tingkat agregat keseimbangan ditunjukkan oleh kesamaan nilai GDP sisi pengeluaran dan GDP sisi pendapatan. Dengan mengacu pada konsep keseimbangan maka suatu database disebut seimbang jika, pertama GDP agregat sisi pengeluaran sama dengan GDP sisi pendapatan, dan kedua total biaya sama dengan total nilai penjualan sehingga keuntungan setiap sektor atau industri menjadi nol Warr, 1998. Tabel 20. Nilai GDP Indonesia dari Sisi Pengeluaran dan Sisi Pendapatan, Tahun 2003 Rp Miliar No Pengeluaran Nilai No Pendapatan Nilai 1 Konsumsi 1,404,681 1 Lahan 129,304 2 Investasi 386,219 2 Tenaga Kerja 627,210 3 Pengeluaran Pemerintah 163,701 3 Modal 1,205,303 4 Perubahan Stok -22,103 4 Subsidi -5,448 4 Ekspor 627,065 5 Pajak Tidak Langsung 132,197 5 Impor -470,998 Total 2,088,565 Total 2,088,565 Sumber: Tabel I-O 2003, diolah Nilai GDP sisi pengeluaran dan sisi pendapatan serta nilai total penjualan dan biaya pada setiap industri yang dihasilkan dari proses pengolahan pada tahap kedua dapat dilihat pada file SUPP30.HAR. Dalam file ini, nilai GDP dari sisi pengeluaran yang merupakan penjumlahan dari komponen pengeluaran setiap pelaku ekonomi yaitu konsumsi rumah tangga, investasi swasta, pengeluaran pemerintah, dan ekspor bersih adalah sebesar Rp 2,088,565 milyar Tabel 20. Nilai tersebut sama besarnya dengan nilai GDP dari sisi pendapatan yang merupakan penjumlahan dari pendapatan yang diperoleh pemilik faktor produksi dalam hal ini adalah tanah, tenaga kerja, kapital, subsidi dan pembayaran pajak tidak langsung. Dengan demikian database yang dihasilkan untuk 30 sektor atau industri telah memenuhi persyaratan keseimbangan pada tingkat agregat. Pada database SUM30.HAR juga dapat diperoleh nilai penjualan untuk masing-masing sektor. Nilai penjualan tersebut merupakan penjumlahan dari komponen penjualan masing-masing sektor sebagai barang antara dan investasi, penjualan ke rumah tangga, luar negeri ekspor, dan pemerintah, dan penjualan sebagai margin perdagangan dan transportasi. Nilai penjualan masing-masing sektor tersebut disajikan pada Tabel 21. Nilai total penjulan setiap sektor sama besarnya dengan biaya yang dikeluarkan setiap sektor. Total biaya pada setiap sektor merupakan penjumlahan dari komponen- komponennya yang meliputi pembelian barang antara domestik, barang antara impor, pengeluaran untuk marjin, pembayaran pajak tidak langsung, biaya tenaga kerja upah, biaya kapital bunga, sewa tanah, dan pembayaran pajak kegiatan produksi pajak pertambahan nilai. Jumlah biaya pada masing-masing sektor disajikan pada Tabel 22. Kesamaan total nilai penjualan dan total biaya produksi pada setiap sektor berimplikasi pada tingkat keuntungan sama dengan nol. Ketika keuntungan perusahaan sama dengan nol maka jelas pasar yang ada baik di pasar input maupun di pasar output adalah bersaing sempurna, yang merupakan properties dari pada pasar persaingan sempurna dan merupakan salah asumsi yang mendasar dari model CGE yang akan digunakan dalam penelitian ini. Setelah database 71 sektor diyakini seimbang baik pada tingkat agregat maupun sektoral, maka proses pengolahan data dapat dilanjutkan pada tahap ke tiga yaitu proses pemetaan database 71 sektor menjadi 30 sektor. Jika diperhatikan prosedur pemetaan database seperti yang ditunjukkan Gambar 15, dimana pada bagian terakhir dari prosedur tersebut akan menghasilkan database dengan nama file WAY30.HAR. File tersebut memuat komponen database masing-masing terdiri dari 30 sektor sesuai dengan sektor penelitian. Database WAY30.HAR tersebut merupakan database terakhir yang akan digunakan dalam analisis dampak perubahan investasi pemerintah sumberdaya manusia terhadap kinerja perekonomian wilayah yang dtunjukkan dari besaran perubahan GDP, penyerapan tenaga kerja dan kinerja sektoral wilayah dan tingkat kemiskinan. 185 Tabel 21. Nilai Penjualan Setiap Sektor Diirinci Menurut Jenisnya, Tahun 2003 No Sektor Produk Antara Investasi Konsumsi Ekspor Pengeluaran Perubahan Total Domestik Rumahtangga Pemerintah Stock 1 Padi 69,386 1,951 71,337 2 Tanaman Pangan 54,559 80,382 765 345 136,051 3 Perkebunan 54,068 7,471 5,781 -2,771 64,549 4 Peternakan 48,072 1,150 51,574 1,271 135 102,202 5 Kehutanan 22,064 1,759 274 -957 23,141 6 Perikanan 15,750 35,161 8,690 -34 59,567 7 Pertambangan 103,651 245 1,883 104,597 -3,610 206,766 8 Industri Makanan dan Minuman 119,261 262,446 31,344 -25,650 387,400 9 Industri tekstil, pakaian dan kulit, permintalan 88,549 217 51,678 70,848 790 212,081 10 Industri Kayu, bambu, rotan, kertas dan karton 59,882 184 18,471 60,325 287 139,148 11 Industri kimia, pupuk dan pestisida 123,156 36,791 22,318 -1,686 180,580 12 Pengilangan minyak bumi 44,438 24,086 69,412 3,048 140,985 13 Industri barang karet dan plastik 57,066 14,857 26,321 202 98,446 14 Industri barang-barang dari mineral bukan logam 16,566 3,948 4,518 -16 25,016 15 Industri semen 13,491 895 -6 14,380 16 Industri dasar besi dan baja, logam dasar bukan besi 127,345 6,134 5,981 7,844 -1,829 145,476 17 Industri alat angkutan, listik, mesin dan peralatannya 58,098 12,653 71,488 87,055 -10,563 218,731 18 Listrik, gas dan Air Bersih 43,864 25,532 69,396 19 Bangunan 25,593 300,428 326,020 20 Perdagangan 219,759 13,589 99,453 80,436 2,279 415,516 21 Restoran dan hotel 29,041 111,313 7,504 147,858 22 Angkutan 119,960 79,940 12,929 212,829 23 Komunikasi 28,468 22,368 341 51,177 24 Jasa Keuangan dan Perusahaan 123,541 118,884 5,991 248,415 25 Pemerintahaan umum dan pertahanan 1,407 1,914 437 100,252 104,011 26 Jasa Pendidikan Pemerintah 2,436 22,830 130 24,962 50,358 27 Jasa Kesehatan Pemerintah 737 6,907 39 7,552 15,234 28 Jasa Pendidikan Swasta 1,467 13,746 78 15,030 30,321 29 Jasa Kesehatan Swasta 838 7,852 45 8,586 17,321 30 Jasa Lainnya 68,855 414 59,971 3,524 4,842 137,606 Total 1,741,369 335,013 1,238,683 613,712 161,222 -38,082 4,051,917 Sumber; Data IO, 2003 dan SAM 2003 diolah 185 186 Tabel 22. Biaya Produksi Setiap Sektor Dirinci Menurut Jenisnya, Tahun 2003 No Sektor Pajak Tidak Upah Modal Lahan Pajak Total Domestik Impor Langsung Gaji Produksi 1 Padi 10,728 923 222 8,904 26,955 23,605 71,337 2 Tanaman Pangan 14,736 751 324 24,525 50,393 45,322 136,051 3 Perkebunan 15,719 1,318 331 16,550 14,130 16,501 64,549 4 Peternakan 44,857 5,873 1,074 19,798 21,526 9,073 102,202 5 Kehutanan 4,210 230 97 3,930 7,413 7,261 23,141 6 Perikanan 11,718 2,025 358 9,042 8,884 27,541 59,567 7 Pertambangan 28,811 9,314 1,188 19,323 148,130 206,766 8 Industri Makanan dan Minuman 251,032 14,345 5,792 38,752 77,479 387,400 9 Industri tekstil, pakaian dan kulit, permintalan 106,805 29,066 4,124 26,834 45,252 212,081 10 Industri Kayu, bambu, rotan, kertas dan karton 66,743 14,479 2,275 16,494 39,157 139,148 11 Industri kimia, pupuk dan pestisida 112,373 16,456 3,669 19,748 28,988 -653 180,580 12 Pengilangan minyak bumi 46,177 15,760 1,491 9,494 68,063 140,985 13 Industri barang karet dan plastik 58,699 9,065 1,909 10,721 18,050 98,446 14 Industri barang-barang dari mineral bukan logam 10,885 2,003 349 4,459 7,321 25,016 15 Industri semen 6,371 201 86 2,368 5,355 14,380 16 Industri dasar besi dan baja, logam dasar bukan besi 87,648 19,590 3,431 12,272 22,535 145,476 17 Industri alat angkutan, listik, mesin dan peralatannya 95,992 42,830 4,246 25,776 49,887 218,731 18 Listrik, gas dan Air Bersih 48,525 2,625 813 4,463 17,710 -4,740 69,396 19 Bangunan 176,302 35,898 6,964 53,999 52,857 326,020 20 Perdagangan 142,208 20,657 3,853 68,257 180,541 415,516 21 Restoran dan hotel 75,630 1,626 2,135 27,081 41,387 147,858 22 Angkutan 101,534 31,744 3,464 22,356 53,785 -54 212,829 23 Komunikasi 11,427 1,394 225 7,585 30,547 51,177 24 Jasa Keuangan dan Perusahaan 69,139 9,459 1,337 35,474 133,007 248,415 25 Pemerintahaan umum dan pertahanan 33,698 6,077 1,041 56,235 6,959 104,011 26 Jasa Pendidikan Pemerintah 20,075 1,577 482 22,735 5,490 50,358 27 Jasa Kesehatan Pemerintah 6,073 477 146 6,878 1,661 15,234 28 Jasa Pendidikan Swasta 12,087 949 290 13,689 3,306 30,321 29 Jasa Kesehatan Swasta 6,905 542 166 7,820 1,888 17,321 30 Jasa Lainnya 64,264 3,603 1,441 31,649 36,649 137,606 Total 1,741,369 300,858 53,322 627,210 1,205,302 129,304 -5,448 4,051,917 Input Antara Sumber; Data IO, 2003 dan SAM 2003 diolah 18 6 Sejalan dengan proses mapping sektor tersebut, di sisi lain harus dilakukan penyesuaian pernyataan Tablo dari 71 sektor menjadi 30 sektor. Jika Tablo yang telah disesuaikan, sesuai dengan database WAY30.HAR, maka proses pengolahan data dapat dilanjutkan ke tahap terakhir dari keseluruhan proses dan prosedur yang telah dilalui sejak tahap pertama. Tahap terakhir dimaksud adalah simulasi dampak kebijakan peningkatan investasi sumberdaya manusia. Simulasi yang dilakukan akan menghasilkan dampak ekonomi yang meliputi dampak makro, sektoral dan rumah tangga. Ketiga komponen ini merupakan fokus perhatian dalam mendeskripsikan dan menganalisis setiap hasil simulasi dari seluruh skenario yang telah disusun.

VI. DAMPAK INVESTASI SUMBERDAYA MANUSIA DAN TRANSFER PENDAPATAN TERHADAP DISTRIBUSI