Pengeluaran Pembangunan TINJAUAN PUSTAKA

2.7.3. Investasi Kesehatan Fisik dan Mental

Investasi dalam human capital juga dapat dilakukan dengan memelihara dan memperbaiki emotional and physical health kesehatan fisik dan emosi. Salah satu kunci keberhasilan negara-negara maju dibidang perekonomian adalah melalui upaya yang dilakukan pemerintahnya dan individu masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki kesehatan fisik dan emosi. Tidak mengherankan jika binis terapi kesehatan fisik dan emosi berkembang pesat di negara-negara maju. Meningkatnya kesehatan fisik dan emosi diyakini mampu meningkatkan produktivitas kerja individu, menurunkan angka kematian pada usia kerja, dan dapat memperpanjang usia kerja produktif sehingga memperpanjang waktu menambah penghasilan. Peningkatan kesehatan fisik dan emosi penting diperhatikan karena merupakan faktor penentu perolehan penghasilan di seluruh pelosok dunia. Dengan demikian, pentingnya emotional and physical health sebagai bagian dari investasi human capital dapat dilihat dari sisi pencari kerja dan pemberi kerja. Investasi pada emotional and physical health berimplikasi langsung bagi kestabilan dan perbaikan kesehatan fisik dan emosi bagi pencari kerja. Kondisi fisik dan emosi pencari kerja yang baik dan stabil akan menghasilkan tingkat produktivitas kerja yang baik sehingga dengan mempekerjakannya perusahaan akan memperoleh pendapatan sesuai dengan yang diharapkan.

2.8. Pengeluaran Pembangunan

Komitmen pemerintah terhadap pembangunan pendidikan tercermin dari anggaran pendidikan yang disediakan dalam APBN dan APBD. Besarnya dana pendidikan seperti ditetapkan dalam amandemen Pasal 31 UUD 1945, dipertegas dalam Pasa1 49 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 dari APBN dan APBD. Oleh karena itu, secara sederhana, makin besar penerimaan negara atau daerah, maka semakin besar alokasi dana untuk sektor pendidikan. Tabel 7. Persentase Pengeluaran Pembangunan untuk Pendidikan dan Kesehatan, terhadap Total Pengeluaran Pembangunan, Tahun1980-2004 Tahun Pendidikan Keluarga Sejahtera Kesehatan Lainya Total 1980 11.70 4.05 0.00 84.25 100.00 1981 13.06 4.77 0.00 82.17 100.00 1982 12.49 4.34 0.00 83.17 100.00 1983 16.64 4.01 0.00 79.35 100.00 1984 15.61 3.71 0.00 80.68 100.00 1985 17.83 4.64 0.00 77.53 100.00 1986 18.49 4.98 0.00 76.53 100.00 1987 20.21 4.11 0.00 75.68 100.00 1988 12.09 3.25 0.00 84.66 100.00 1989 12.82 3.31 0.00 83.87 100.00 1990 12.73 3.65 0.00 83.62 100.00 1991 12.52 3.91 0.00 83.57 100.00 1992 13.10 4.17 0.00 82.73 100.00 1993 14.13 4.31 0.00 81.56 100.00 1994 11.17 1.06 3.76 84.00 100.00 1995 10.91 0.98 3.42 84.70 100.00 1996 11.51 0.95 3.96 83.59 100.00 1997 12.01 1.78 5.39 80.82 100.00 1998 12.33 0.86 6.20 80.62 100.00 1999 10.70 0.76 6.11 82.43 100.00 2000 12.97 0.84 5.55 80.64 100.00 2001 22.05 0.52 8.57 68.85 100.00 2002 21.62 0.62 9.38 68.37 100.00 2003 23.12 0.69 10.12 66.06 100.00 2004 21.64 0.73 10.29 67.34 100.00 Sumber: Statistik Indonesia Berbagai Terbitan Catatan: untuk tahun 1980-1993 sektor pendidikan dan keluarga sejahtera masih digabung Tabel 7 merupakan persentase pengeluaran pembangunan untuk pendidikan dan kesehatan terhadap total pengeluaran pembangunan. Dapat diketahui bahwa persentase pengeluaran pembangunan untuk pendidikan memiliki kecenderungan meningkat begitu juga halnya pengeluaran pembangunan untuk kesehatan. Untuk tahun 2004, persentase pengeluaran untuk pendidikan dan kesehatan masing-masing adalah 21.46 persen dan 10.29 persen

2.9. Peran Serta Masyarakat dalam Pendanaan Pendidikan