Jenis dan Sumber Data Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2003

V. MEMBANGUN DATA DASAR MODEL CGE

5.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar merupakan data sekunder, antara lain: Tabel Input-Output IO tingkat nasional tahun 2003, Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE di tingkat nasional tahun 2003 dan Survey Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2002. Data bersumber dari publikasi resmi dari Biro Pusat Statistik BPS Indonesia. Parameter-paremeter estimasi dari sistem persamaan yang didapat dari berbagai penelitian sebelumnya yang dianggap relevan. Penyusunan data dasar diawali dengan pemilihan komoditi, industri, rumahtangga, sumber komoditi ekspor atau impor, jenis tenaga kerja dan input- input lainnya. Untuk memadukan agregasi sektor yang digunakan dalam tabel input output dan SNSE dilakukan mapping pemetaan antara sektor yang terdapat pada tiga sumber data utama tersebut. Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana membangun data dasar model CGE kemiskinan Indonesia dengan menggunakan sumber data terbaru yang dianggap relevan dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

5.2. Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2003

Table I-O Nasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel I-O yang diterbitkan oleh BPS, yaitu Tabel I-O tahun 2003. Tabel I-O 2003 yang dipublikasikan oleh BPS terdiri dari 2 sub grup tabel, yaitu tabel dasar dan tabel analisis. Tabel dasar terdiri dari tabel transaksi total atas dasar harga konsumen, tabel transaksi total atas dasar harga produsen, tabel transaksi domestik atas dasar harga konsumen, tabel transaksi domestik atas harga produsen dan tabel transaksi impor atas dasar harga produsen. Tabel analisis diperoleh dari tabel dasar setelah dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Tabel ini meliputi tabel koefisien input, matrik kebalikan total atas dasar harga produsen dan matrik kebalikan domestik atas dasar harga produsen. Berdasarkan jumlah sektor-sektor perekonomian yang tercakup dalam Tabel I-O, BPS menyusun Tabel I-O tahun 2003 dengan jumlah sektor sebanyak 66 sektor. Semakin banyak jumlah sektor yang terdapat dalam Tabel I-O, maka semakin rinci informasi yang akan diperoleh. Sebaliknya semakin sedikit sektor-sektor perekonomian yang terdapat dalam Tabel I-O, informasi yang dapat diperoleh akan semakin agregat. Tabel I-O yang dipublikasi BPS akan didisagregasi menjadi 71 sektor, dimana tambahan 5 sektor merupakan disagregasi dari sektor 64, yaitu jasa pendidikan pemerintah, jasa kesehatan pemerintah, dan pemerintah lainnya, jasa pendidikan swasta, jasa kesehatan swasta, jasa swasta lainnya. Selanjutnya dari Tabel I-O 71 sektor, akan diagregasi kembali menjadi 30 sektor sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.

5.2.1. Struktur Input-Output

Struktur detail dari Tabel I-O dapat dilihat pada Gambar 11. Matriks yang terdapat pada Tabel I-O terdiri dari matriks penyerapan input di setiap industri, matriks produk bersama dan matriks pajak bersama. Kolom dari matriks penyerapan menunjukkan 6 pelaku ekonomi yaitu produsen domestik, investor, rumah tangga, ekspor, pemerintah dan inventori. Semua data yang dihitung pada Tabel I-O dihitung dalam nilai Rupiah. Pada Gambar 11, baris menunjukkan asal dari pembelian komoditas yang dilakukan oleh pelaku ekonomi pada setiap kolom yang meliputi aliran bahan baku, margin, pajak, tenaga kerja, modal, tanah dan biaya lainnya. Aliran bahan baku dasar pada kolom pertama dan kedua menunjukkan aliran komoditas impor dan domestik yang digunakan oleh industri sebagai input atau pembentukan modal. Matrik Penyerapan 1 2 3 4 5 6 Produsen Investor Rumah Tangga Ekspor Others Perubahan Inventori Ukuran ← I → ← I → ← 1 → ← 1 → ←1 → ← 1 → Aliran Bahan Baku ↑ CxS ↓ V1BAS V2BAS V3BAS V4BAS V5BAS V6BAS Margin ↑ CxSxM ↓ V1MAR V2MAR V3MAR V4MAR V5MAR na Pajak ↑ CxS ↓ V1TAX V2TAX V3TAX V4TAX V5TAX na Tenaga Kerja ↑ O ↓ V1LAB Dimana : C = Jumlah komoditas I = Jumlah industri Modal ↑ 1 ↓ V1CAP S = Asal komoditas O = Jumlah tipe tenaga kerja M = Jumlah komoditas sebagai margin Tanah ↑ 1 ↓ V1LND Biaya Lain ↑ 1 ↓ V1OCT Matrik Produksi Bersama Pajak Impor Ukuran ← I → Ukuran ← I → ↑ C ↓ MAKE ↑ C ↓ V0TAR Gambar 11. Data Input-Output pada Model Keseimbangan Umum Sumber: Horridge, et al. 1998 dan Oktaviani 2000 Sebagai contoh, VIBAS kolom pertama dan baris pertama adalah nilai dari bahan baku dasar dari komoditas c, sumber s oleh industri i pada produksinya. Aliran bahan baku dasar pada kolom ke tiga menunjukkan komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Aliran bahan baku ke empat, lima dan enam menunjukkan nilai dari komoditi untuk ekspor, dikonsumsi pemerintahdan menambahmengutangi inventaris. Disini dapat dilihat bahwa hubungan antar komoditi pada tabel input-output menunjukkan hubungan sektoral antar industri dan hubungan aggregat dari pelaku-pelaku ekonomi dalam ekonomi makro. Alur margin dari baris kedua adalah biaya margin komoditi yang digunakan oleh produsen, investor, rumah tangga, pemerintah dan biaya margin komoditi ekspor. Pajak dimatrikskan pada baris ketiga menunjukkan pajak-pajak komoditi, seperti yang dikonsumsi oleh produsen, investor, rumah tangga dan pemerintah, dan pada akhirnya pajak ekspor. Baris-baris tenaga kerja, modal, lahan, dan biaya-biaya lainnya mencatat penggunaan faktor primer untuk masing- masing industri pada kolom pertama, mengindikasikan pengembalian pada faktor- faktor input ini seperti yang digunakan pada tiap sektor. Dua matriks yang terakhir adalah gabungan dari matriks produksi dan matriks pajak impor. Gabungan matriks produksi menunjukkan komposisi komoditi dari output untuk masing-masing industri. Pada penelitian ini diasumsikan bahwa sebuah industri dapat memproduksi sebuah komoditi. Matriks bea impor mencatat pembayaran bea impor atas setiap komoditi yang diimpor oleh setiap industri.

5.2.2. Agregasi Sektor

Jumlah sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 sektor. Agregasi 30 sektor ini diperoleh dengan cara melakukan agregasi terhadap Tabel I-O 71 sektor yang terdapat pada Tabel I-O 2003. Pada Tabel 11 adalah agregasi sektor penelitian. Tabel 11. Agregasi 30 Sektor Penelitian Berdasarkan Tabel I-O Klasifikasi 71 Sektor, Tahun 2003. Tabel IO Deskripsi Sektor Agregasi Deskripsi Sektor 2003 Penelitian 1 Padi 1 Padi 2 Tanaman kacang-kacangan 2 Tanaman Pangan 3 Jagung 2 Tanaman Pangan 4 Tanaman umbi-umbian 2 Tanaman Pangan 5 Sayur-sayuran dan buah-buahan 2 Tanaman Pangan 6 Tanaman bahan makanan lainnya 2 Tanaman Pangan 7 Karet 3 Perkebunan 8 Tebu 3 Perkebunan 9 Kelapa 3 Perkebunan 10 Kelapa sawit 3 Perkebunan 11 Tembakau 3 Perkebunan 12 Kopi 3 Perkebunan 13 Teho 3 Perkebunan 14 Cengkeh 3 Perkebunan 15 Hasil tanaman serat 3 Perkebunan 16 Tanaman perkebunan lainnya 3 Perkebunan 17 Tanaman lainnya 2 Tanaman Pangan 18 Peternakan 4 Peternakan 19 Pemotongan hewan 4 Peternakan 20 Unggas dan hasil-hasilnya 4 Peternakan 21 Kayu 5 Kehutanan 22 Hasil hutan lainnya 5 Kehutanan 23 Perikanan 6 Perikanan 24 Penambangan batubara dan bijih logam 7 Pertambangan 25 Penambangan minyak, gas dan panas bumi 7 Pertambangan 26 Penambangan dan penggalian lainnya 7 Pertambangan 27 Industri pengolahan dan pengawetan makanan 8 Industri Makanan dan Minuman 28 Industri minyak dan lemak 8 Industri Makanan dan Minuman 29 Industri penggilingan padi 8 Industri Makanan dan Minuman 30 Industri tepung, segala jenis 8 Industri Makanan dan Minuman 31 Industri gula 8 Industri Makanan dan Minuman 32 Industri makanan lainnya 8 Industri Makanan dan Minuman 33 Industri minuman 8 Industri Makanan dan Minuman 34 Industri rokok 8 Industri Makanan dan Minuman 35 Industri pemintalan 9 Industri tekstil, pakaian dari kulit, permintalan Tabel 11. Lanjutan Tabel IO 2003 Deskripsi Sektor Agregasi Penelitian Deskripsi Sektor 37 Industri bambu, kayu dan rotan 10 Industri Kayu, bambu, rotan, kertas dan kertas 38 Industri kertas, barang dari kertas dan karton 10 Industri Kayu, bambu, rotan, kertas dan kertas 39 Industri pupuk dan pestisida 11 Industri kimia, pupuk dan pestisida 40 Industri kimia 11 Industri kimia, pupuk dan pestisida 41 Pengilangan minyak bumi 12 Pengilangan minyak bumi 42 Industri barang karet dan plastik 13 Industri barang karet dan plastik 43 Industri barang-barang dari mineral bukan logam 14 Industri barang-barang dari mineral bukan logam 44 Industri semen 15 Industri semen 45 Industri dasar besi dan baja 16 Industri dasar besi dan baja, logam dasar bukan besi 46 Industri logam dasar bukan besi 16 Industri dasar besi dan baja, logam dasar bukan besi 47 Industri barang dari logam 16 Industri dasar besi dan baja, logam dasar bukan besi 48 Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 17 Industri alat angkutan, listik, mesin dan peralatannya 49 Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 17 Industri alat angkutan, listik, mesin dan peralatannya 50 Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 17 Industri alat angkutan, listik, mesin dan peralatannya 51 Listrik, gas dan air bersih 18 Listrik, gas dan Air Bersih 52 Bangunan 19 Bangunan 53 Perdagangan 20 Perdagangan 54 Restoran dan hotel 21 Restoran dan hotel 55 Angkutan kereta api 22 Angkutan 56 Angkutan darat 22 Angkutan 57 Angkutan air 22 Angkutan 58 Angkutan udara 22 Angkutan 59 Jasa penunjang angkutan 22 Angkutan 60 Komunikasi 23 Komunikasi 61 Lembaga keuangan 24 Jasa Keuangan dan Perusahaan 62 Usaha bangunan dan jasa perusahaan 24 Jasa Keuangan dan Perusahaan 63 Pemerintahaan umum dan pertahanan 25 Pemerintahaan umum dan pertahanan 64 Jasa Pendidikan Pemerintah 26 Jasa Pendidikan Pemerintah 65 Jasa Kesehatan Pemerintah 27 Jasa Kesehatan Pemerintah 66 Jasa Pemerintah lain 30 Jasa Lainnya 67 Jasa Pendidikan Swasta 28 Jasa Pendidikan Swasta 68 Jasa Kesehatan Swasta 29 Jasa Kesehatan Swasta 69 Jasa Swasta lain 30 Jasa Lainnya 70 Jasa lainnya 30 Jasa Lainnya 71 Kegiatan yang tak jelas batasannya 30 Jasa Lainnya Sumber: Tabel IO, 2003 diolah

5.3. Sistem Neraca Sosial Ekonomi