91 serta pemberian nasehat kepada siswa yang sedang bermasalah.
Keteladaan juga dapat diberikan melalui kegiatan
parents volunteer,
nilai demokrasi yang diberikan melalui kegiatan tersebut adalah
menghargai berbagai profesi yang ada serta mengambil nilai-nilai dan pesan terkait profesi tersebut.
4 Kegiatan Pengkondisian
Pada hasil penelitian telah dijelaskan bahwa implementasi nilai demokrasi melalui kegiatan pengkondisian di SD Muhammadiyah
Gantiwarno dengan cara ruang kelas yang dibuat berdasarkan kebebasan siswa, yakni dengan memberikan hiasan-hiasan karya
siswa. Adanya papan bintang yang digunakan untuk memberikan penghargaan atas perilaku siswa yang baik. Adanya kegiatan afektif
siswa berupa berupa iqro, tadarus, hafalan doa juz ama, sholah dhuha dan dhuhur berjamaah, serta kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan keterampilan baik
skill
maupun sosial siswa dan guru melalui kegiatan
outbond for leadership, life skill.
Hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Novan Ardy 2013: 233 yang menjelaskan bahwa kegiatan pengkondisian dapat
mendukung keterlaksanan pendidikan karakter. Misalnya kondisi ruang kelas yang nyaman, halaman sekolah yang bersih, sarana dan
prasarana yang memadai dan kegiatan-kegiatan sekolah yang mendukung
keterlaksanaan pendidikan
karakter. Kegiatan
pengkondisian di SD Muhammadiyah Gantiwarno telah sesuai dengan
92 pendapat Novan Ardy yakni ruang kelas yang nyaman, ruang kelas di
SD Muhammadiyah Gantiwarno sudah digunakan untuk memberikan kebebasan siswa berkreasi menghias ruang kelas agar nyaman untuk
belajar. Adanya papan bintang di kelas juga menambah suasana semangat siswa untuk berperilaku baik saat pembelajaran. Kegiatan-
kegiatan yang mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter juga dilakukan di SD Muhammadiyah Gantiwarno dengan pengembangan
kegiatan afektif yakni berupa iqro, tadarus, hafalan doa juz ama, sholah dhuha dan dhuhur berjamaah, serta kegiatan yang bertujuan
untuk memberikan keterampilan baik
skill
maupun sosial siswa dan guru melalui kegiatan
outbond for leadership, life skill.
Kegiatan afektif tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang
belum ada ketika proses pembelajaran. 5
Kegiatan Ekstrakurikuler Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti jelaskan
sebelumnya dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengimplementasikan nilai demokrasi adalah kegiatan
ekstrakurikuler kelompok seperti hisbul wathan HW dan tapak suci.
Hal tersebut senada dengan pendapat Muchlas Samani 2013: 147 yang menyebutkan bahwa dalam berbagai kegiatan
ekstrakurikuler selalu ada nilai-nilai karakter yang dikembangkan. Dalam kegiatan tim olah raga maka nilai sportivitas, mengikuti
93 aturan, kerja sama, keberanian, kekompakan selalu muncul. Dalam
kegiatan ekstrakurikuler pramuka nilai karakter yang dikembangkan keberanian, kerja sama, mengharagai alam, peduli dan empati.
Bentuk implementasi nilai demokrasi yang sesuai dengan pendapat Muchlas Samani adalah pada kegiatan HW para siswa
diajarkan untuk mematuhi peraturan, apabila terdapat siswa yang melanggar siswa sudah siap dengan konsekuensi yang diberikan.
Pada kegiatan tapak suci para siswa juga dilatih untuk bermain sesuai aturan, tidak meremehkan orang lain, serta tidak
menggunakan kemampuan yang dipunyai untuk berlaku kasar atau menyakiti orang lain. Melalui kegiatan HW dan tapak suci siswa
juga dilatih untuk sportif dalam bertanding, kompak dengan teman, mau bekerjasama dan memiliki keberanian.
94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dalam
mengidentifikasi implementasi nilai demokrasi di SD Muhammadiyah
Gantiwarno Klaten, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. SD Muhammadiyah Gantiwarno Klaten telah mengimplementasikan nilai
demokrasi di dalam kegiatan pembelajaran. Adapun implementasinya pada silabus dan RPP sudah memuat nilai-nilai demokrasi. Nilai
demokrasi yang tertulis dalam silabus dan RPP adalah menghormati
respect
dan tanggung jawab
responsibility
dan demokratis
.
Pada pelaksanan model pembelajaran dikemas berkelompok. Pembelajaran
dengan metode kelompok yang mendorong siswa untuk berdiskusi dan berinteraksi lagsung serta saling menghargai antar teman. Materi
pelajaran dikaitkan dengan nilai-nilai kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran dibuat menyenangkan untuk meningkatkan partisipasi aktif
siswa. 2.
SD Muhammadiyah Gantiwarno telah mengimplementasikan nilai demokrasi melalui kegiatan di luar pembelajaran meliputi.
a. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin di SD Muhammadiyah Gantiwarno yang mengimplementasikan nilai demokrasi adalah kegiatan rutin upacara
bendera, sholat dhuha berjamaah dan piket kelas. Pada kegiatan rutin upacara bendera, siswa bermusyawarah dalam menentukan petugas
95 upacara. Pemberian penghargaan piagam karakter sebagai wujud
penghargaan bagi para siswa yang berkarakter. Pembina upacara memberikan motivasi dan nasehat terkait nilai demokrasi. Pada
kegiatan rutin Sholat Dhuha, siswa dilatih untuk bermusyawarah dalam menentukan sendiri jadwal imam saat sholat berjamaah. Pada kegiatan
piket kelas, para siswa menjalankan tugas piket kelas dengan tertib sesuai jadwal yang telah dibuat berdasarkan rapat hasil musyawarah
kelas. b.
Kegiatan Spontan Berdasarkan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa
bahwa SD Muhammadiyah Gantiwarno telah mengimplementasikan nilai demokrasi dalam kegiatan spontan berupa kunjungan mahasiswa
asing. Bentuk implementasi nilai demokrasi melalui kegiatan tersebut adalah Melatih siswa untuk belajar budaya dan ilmu dari negara lain.
Kesempatan ini diambil untuk menanamkan rasa saling menghargai, toleransi terhadap orang lain yang berbeda budaya dan negara.
c. Kegiatan keteladanan
Dari pembahasan bab IV dapat disimpulkan bahwa SD Muhammadiyah
Gantiwarno telah
mengimplementasikan nilai
demokrasi melalui kegiatan keteladanan. Kegiatan keteladana tersebut meliputi penyelesaian masalah dengan cara konseling. Adanya kegiatan
parents voulunteers
yang digunakan untuk memberikan nilai-nilai keteladanan dari orang tua murid terkait profesi tertentu. Pemberian
96 contoh berbicara, bersikap dan berperilaku serta kegiatan rapat evaluasi
guru dan kepala sekolah setiap hari sabtu yang dilakukan dengan jalan musyawarah untuk menentukan suatu keputusan.
d. Kegiatan pengkondisian
Berdasarkan penjelasan dari bab IV mengenai kegiatan pengkondisian
dapat di
ambil kesimpulan
bahwa kegiatan
pengkondisian di SD Muhammadiyah Gantiwarno berupa musyawarah siswa dan guru untuk berkreasi dalam menghias ruang kelas
mengunakan hasil karya siswa. Adanya kegiatan di luar jam pembelajaran seperti
outbond for leadership, life skill
. Mengembangkan kemampuan afektif melalui kegiatan Iqro, tadarus, hafalan doa Juz
ama, Sholah Dhuha. kegiatan-kegiatan tersebut digunakan untuk mengkondisikan siswa agar memiliki keterampilan afektif yang dapat
membantu siswa untuk memahami nilai-nilai karakter yang ada dilingkungan sehari-hari.
e. Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menanamkan nilai demokrasi yakni kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas. Kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SD Muhammadiyah Gantiwarno bertujuan untuk mengembangkan minat bakat dan juga memberikan penanaman
nilai yang belum didapat saat kegiatan pembelajaran. Implementasinya pada musyawarah pembuatan peraturan bersama saat kegiatan
ekstrakulikuler HW, pemberian pesan moral kepada siswa bila hendak
97 bertanding harus sportif dan tidak boleh menggunakan ilmu tapak suci
untuk menyakiti orang lain.
B. Saran
Saran yang penulis ajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai
berikut.
1. Pihak Sekolah hendaknya selalu menunjang demokrasi dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa, serta melatih siswa dalam
pengambilan keputusan melalui musyawarah ataupun diskusi kelas yang lebih menarik.
2. Pihak Sekolah hendaknya dapat membuat rutin kegiatan rapat kelas
sebagai bentuk implementasi nilai demokrasi yang dapat menumbuhkan semangat siswa untuk melaksanakan nilai demokrasi.
98
DAFTAR PUSTAKA
Arif S. Sadiman, 2001.
Paradigma Baru Pengemasan Pendidikan yang Demokratis Ditinjau dari Segi Aspek Kebijakan.
Makalah Seminar nasional Teknologi Pembelajaran Malang.
Azumardi Azra, 2003.
Demokrasi, Hak Asasi Manusia Dan Masyarakat Madani.
Jakarta:Prenada Media. Deddy Mulyana, 2004.
Metodologi Penelitian Kualitatif
. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
HAR Tilaar, 2004.
Multikulturalisme.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hassbullah, 2008.
Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan
. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Hendra Nurtjahyo, 2008.
Filsafat Demokrasi,
Jakarta: Bumi Aksara. Kurnia Sari Aziza, 2015.
Siswa kelas 2 pukul teman hingga tewas
. Diakses dari http:megapolitan.kompas.comread2015091919364681Siswa.Kelas.
2.SD.Pukul.Teman.Hingga.Tewas.Dua.Keluarga.Sepakat.Berdamai. Pada tanggal 18 oktober 2015, 15.00 WIB
Lexi J Moleong, 2007.
Metode Penelitian Kualitatif
. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhammad Idrus, 2009.
Metode Penelitian Ilmu Sosial
. Jakarta: Erlangga Mukhamad Murdiono, 2013.
Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan
. Yogyakarta: Ombak
Muchlas Samani, 2013.
Konsep dan Model Pendidikan Karakter
. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Mulyasa, 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nandang Budiman, 2006.
Memahami Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jendral pendidikan
Tinggi Direktorat ketenagaan.