41 menggunakan istilah
– istilah mereka sendiri mengenai fenomena yang diteliti, tidak sekedar menjawab pertanyaan. Tujuan dari wawancara jenis
ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancarai dimintai pendapat, dan ide-idenya. Deddy
Mulyana, 2004: 183 Peneliti memilih teknik wawancara mendalam dikarenakan peneliti ingin mengetahui secara mendalam terkait dengan
informasi yang dibutuhkan. Wawancara mendalam ini bertujuan untuk mengetahui proses dan mengumpulkan data tentang implementasi nilai
demokrasi di SD Muhammadiyah Gantiwarno Klaten. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan subjek penelitian, yaitu kepala sekolah, guru
kelas 3b, 5b dan siswa kelas 3b 5b SD Muhammadiyah Gantiwarno
Klaten. 3.
Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah benda tertulis yang sudah dimiliki sekolah berupa catatan harian sekolah, silabus, RPP, buku notulen
rapat, majalah sekolah, kalender sekolah, foto kegiatan-kegiatan dan peraturan sekolah yang terkait dengan implementasi nilai demokrasi hal
tersebut sependapat dengan Suharsimi Arikunto 2010: 202 yang menyebutkan bahwa dokumentasi merupakan salah satu teknik
pengumpulan data
menggunakan barang-barang
tertulis. Dalam
melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda – benda
tertulis seperti buku – buku, majalah, dokumen, notulen rapat, catatan
harian, peraturan – peraturan, dan sebagainya.
42 Jadi dalam melaksanakan metode dokumentasi ini peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis yang berkaitan dengan implementasi nilai demokrasi baik dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan di luar pembelajaran
di SD Muhammadiyah Gantiwarno Klaten.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian. Peneliti bertindak sendiri untuk melakukan pengamatan,
wawancara dan melakukan catatan lapangan. Instrumen dalam penelitian ini disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan kajian nilai demokrasi
menurut Winarno, Hendry B. Mayo dan Zamroni, serta dari rumusan masalah dan tujuan penelitian . Instrumen dikembangkan menjadi beberapa indikator
yang digunakan untuk mengambil data. Peneliti menggunakan dua alat bantu instrumen dalam pengumpulan data sebagai berikut.
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara dibutuhkan selama kegiatan pengumpulan data agar data yang dibutuhkan tidak melenceng dari tujuan penelitian yang
telah ditetapkan. Pedoman wawancara dalam penelitian ini bertujuan mengali informasi dari subjek penelitian untuk mengungkapkan
implementasi nilai demokrasi melalui kegiatan pembelajaran dan kegiatan di luar pembelajaran. Pedoman wawancara ini ditujukan untuk kepala
sekolah, guru kelas 3b, 5b dan dua siswa kelas 3b 5b SD Muhammadiyah Gantiwarno Klaten. Pedoman wawancara terdapat pada
lampiran 1 halaman 98
43 2.
Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan untuk membantu peneliti dalam mencari
data-data terkait dengan apa yang akan dideskripsikan tentang proses implementasi nilai demokrasi di SD Muhammadiyah Gantiwarno. Proses
observasi ini menggunakan pedoman observasi yang memfokuskan pada kegiatan pembelajaran dan kegiatan diluar pembelajaran
yang mengimplementasi nilai demokrasi. Pedoman observasi terdapat pada
lampiran 2 halaman 100
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik anilisis data model Huberman Miles. Huberman Miles Muhammad Idrus, 2009: 147-148 mengajukan
model analisis data dalam penelitian kualitatif, dikenal sebagai
model interaktif
. Model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama, yaitu: 1 reduksi
data; 2 penyajian data; dan 3 penarikan kesimpulan verifikasi. Ketiga kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang jalin
– menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam
bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.
Pengumpulan Data Penyajian Data
Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Reduksi Data