16 negara yang demokratis. Untuk mewujudkan negara yang demokratis
dibutuhkan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini dapat dilakukan dengan metode demokrasi seperti
konsensus, system ganda, suara mayoritas voting maupun musyawarah. Demokrasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk
dalam bidang pendidikan melalui lembaga formal sekolah. Demokrasi dijadikan sebagai teori pembelajaran dan pengelolaan sekolah yang
memberikan kesempatan bagi siswa dan guru serta staf untuk berpartisipasi bebas dan setara dalam pembuatan keputusan. Pembuatan
keputusan dalam berbagai kegiatan di sekolah dasar harus sesuai dengan nilai dan norma yang ada serta menggunakan metode demokrasi sederhana
yang dapat diparktekan oleh siswa berupa musyawarah maupun mayoritas suara terbanyak atau
voting
. Oleh karena itu demokrasi sangat penting bagi pendidikan di Indonesia yang dimulai dari sekolah dasar.
3. Kajian Nilai Demokrasi
Nilai merupakan suatu pedoman bagi kehidupan di masyarakat yang menjadi dasar bertindak seseorang. Salah satu wujud nilai dalam
pendidikan karakter yakni nilai demokrasi. Dalam demokrasi juga memuat nilai-nilai yang baik yang dapat dijadikan pedoman dalam berperilaku
guna mewujudkan negara yang demokratis. Pendidikan karekter menurut
Character Counts Coalition a project of The Joseph Institute of Ethics
dalam Novan Ardy 2012: 50 terdapat enam pilar karakter. Pertama
Trustworthiness
, nilai karakter yang membuat seseorang menjadi
17 berintegritas, jujur, dan loyal. Kedua
Fairness
yakni nilai karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran terbuka. Ketiga
Caring
, merupakan bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap
peduli dan perhatian terhadap orang lain. Keempat
respect
, bentuk karakter yang membuat seseorang menghargai dan menghormati orang
lain. Kelima
Citizenship
karakter yang membuat orang sadar akan hukum dan peraturan dan yang terakhir
Responsibility
yakni karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab, disiplin.
Zamroni 2013: 108 mengungkapkan bahwa demokrasi memiliki nilai-nilai, antara lain kebebasan, hak-hak individu, tujuan bersama,
keadilan dan patriotisme. Nilai-nilai Kehidupan masyarakat yang demokratis akan terwujud apabila masyarakat memiliki dan mengamalkan
nilai- nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut zamroni 2013: 19 nilai-nilai demokrasi yang dapat diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari seperti: 1.
Memiliki Toleransi 2.
Menghargai pendapat orang lain 3.
Anti kekerasan 4.
Berusaha mencari solusi secara damai 5.
Mendahulukan kepentingan orang banyak dari pada individu maupun golongan.
Menurut winarno 2008: 111 Perilaku atau kultur demokrasi menunjuk pada berlakunya nilai-nilai demokrasi di masyarakat. Nilai-nilai
18 demokrasi meliputi damai, suka rela, adil, menghargai perbedaan,
menghormati kebebasan, memahami keanekaragaman, teratur, paksaan yang minimal dan memajukan ilmu. Untuk itu diperlukanya penanaman
nilai-nilai demokrasi tersebut di sekolah untuk membangun kultur dan mengenalkan budaya demokrasi yang akan diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari. Hendry B. Mayo dalam Winarno 2008: 98 menyebutkan adanya
delapan nilai demokrasi yaitu, a menyelesaikan pertikaian secara damai dan sukarela, b Menjamin perubahan secara damai dalam masyarakat, c
pergantian penguasa secara teratur, d paksaan yang sedikit, e menghargai keanekaragaman, f menegakkan keadilan dalam bermasyarakat, g
memajukan ilmu pengetahuan, h adanya kebebasan. Mengkaji dari berbagai pendapat diatas terdapat kesamaan dan
perbedaan mengenai pandangan nilai demokrasi. Kesamaan pandangan mengenai nilai demokrasi yang diungkapkan oleh Zamroni, Winarno dan
Hendry B. Mayo antara lain: memiliki sikap cinta damai, menghargai orang lain, adil, paksaan yang minimal, memajukan ilmu pengetahuan dan
adanya kebebasan. Selain hal tersebut terdapat pula perbedaan pandangan tentang nilai demokrasi yang diungkapkan antara lain, memiliki sikap
toleransi, anti terhadap kekerasan, mendahulukan kepentingan orang banyak, suka rela, memahami keanekaragaman, teratur serta menjamin
perubahan.
19 Berdasarkan mengkaji dari ketiga pendapat diatas yang memuat
beberapa nilai demokrasi yang sama dan berbeda antara ketiga pendapat tersebut dapat diketahui bahwa nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan
sehari-hari meliputi sikap toleransi, menghargai pendapat, anti kekerasan, cinta damai, paksaan yang minimal, memajukan ilmu pengetahuan,
mendahulukan kepentingan orang banyak, adil, teratur, menjamin perubahan serta memahami keanaekaragaman baik agama maupun suku
dan budaya. Beberapa nilai-nilai demokrasi tersebut termasuk dalam
the six pillars of character
antara lain
Trustworthiness, Fairness
,
Caring, Respect, Citizenship, Responsibility.
4. Pendidikan Demokrasi
Nilai demokrasi dapat ditanamkan melalui sumber yang berbeda. Sumber penanaman nilai demokrasi dapat berupa keluarga, masyarakat,
agama, media masa, tradisi, ataupun lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan adalah salah satu sarana yang dapat digunakan untuk
menanamkan nilai demokrasi. Wujud demokrasi dalam bidang pendidikan sering disebut sebagai pendidikan demokrasi.
Menurut H.A.R. Tilaar 2004: 300-302 salah satu cara mewujudkan masyarakat yang demokrastis adalah melalui demokrasi pendidikan.
Namun demokrasi pendidikan belum dengan sendirinya dapat membentuk sikap demokrasi. Sikap demokrasi tersebut dapat terbentuk melalui
kesadaran, serta nilai-nilai budaya bangsa yang telah mendarah daging
20 pada masyarakat guna membangun dan menentukan proses pendidikan
yang demokratis. Secara mikro terdapat 3 unsur praksis pendidikan demokrasi yakni
a. Pendidikan yang membebaskan
Pendidikan demokrasi pada hakikatnya membebaskan manusia dari kebodohan serta menumbuhkan sikap yang penuh toleransi terhadap
perbedaan tanpa mengurangi kadar keyakinan dalam beragama. Menjadi penganut agama masing-masing dengan baik dapat
menyumbang keberhasilan untuk membentuk masyarakat demokrasi sebab tidak ada ajaran agama yang mengajarkan permusuhan terhadap
sesama. Pendidikan demokrasi hendaknya mengembangkan potensi masing-masing warga negaranya agar menjadi manusia yang
produktif, berguna bagi diri sendiri, berguna bagi masyarakat dan negara.
b. Pendidikan yang mencerdaskan
Pendidikan demokrasi merupakan suatu proses memberikan kemampuan atau kompetensi untuk mengambil pilihan yang terbaik.
Manusia yang tidak cerdas cenderung terbatas pemikirannya, tidak toleran terhadap perbedaan-perbedaan di masyarakat. Manusia yang
cerdas cenderung selalu menimbang pendapat orang lain untuk mencari pilihan terbaik. Oleh sebab itu pendidikan demokrasi dituntut
untuk mencerdaskan setiap peserta didiknya.