25
2. Melalui kegiatan di Luar Pembelajaran
Implementasi nilai demokrasi selain melalui kegiatan pembelajaran
dapat juga dilaksanakan melalui kegiatan di luar pembelajaran. Menurut Sri Narwanti 2011: 67 proses penerapan nilai-nilai karakter yang salah
satunya nilai demokrasi dapat dilakukan melelui kegiatan diluar pembelajaran seperti kegiatan pengembangan budaya sekolah yang
meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan keteladanan, kegiatan
pengkondisian, kegiatan ko-kulikuler atau ekstrakurikuler.
Sri Narwanti 2011: 67 mengungkapkan bahwa kegiatan pengembangan budaya dan pusat kegiatan belajar dilakukan dengan
kegiatan pengembangan diri yang di dalamnya terdapat kegiatan rutin, spontan, keteladanan dan pengkondisian.
1 Kegiatan rutin adalah kegiatan yang ajeg dan selalu dilakukan
dalam waktu tertentu oleh sekolah contoh kegiatan rutin adalah upacara hari senin, piket kelas, pemeriksaan kebersihan diri dan
kelas, sholat berjamaah, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, gerakan 3S senyum, salam, sapa serta kegiatan rapat kelas.
2 Kegiatan spontan dapat disebut juga kegiatan insidental yakni kegiatan yang terjadi pada waktu yang tidak direncanakan. Contoh
kegiatan spontan ini adalah mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana alam, menjenguk atau melayat salah satu warga
sekolah yang tertimpa musibah dan lain-lain.
26 3
Kegiatan keteladanan merupakan sikap menjadi contoh. Bentuk sikap keteladanan yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah
antara lain, sikap guru dan karyawan sekolah yang menjaga kebersihan, selan itu adanya keteladanan mengenai sikap ramah,
sopan santun, cinta damai serta menghargai pendapat antar teman. 4
Pengkondisian merupakan salah satu bentuk penanaman nilai karakter berupa menata lingkungan fisik dan non fisik untuk
mendukung proses penanaman nilai karakter yang salah satu nilainya adalah nilai demokrasi. Contoh dari sikap pengkondisian
adalah mengelola konflik antara guru dan siswa maupun antar siswa untuk menghindari terjadinya perpecahan, maupun
perselisihan. Novan Ardy 2013: 97 mengungkapkan dalam mengimplementasikan
nilai-nilai karakter yang salah satunya nilai demokrasi dapat dilakukan dengan budaya sekolah. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan
sekolah tempat peserta didik berinteraksi di dalamnya. Pembentukan budaya sekolah berbasis pendidikan karakter dilakukan melalui kegiatan
spontan, kegiatan keteladaan, pengkondisian dan kegiatan rutin. Novan Ardy 2013: 233 mengungkapkan bahwa kegiatan
pengkondisian dapat mendukung keterlaksanan pendidikan karakter, misalnya kondisi ruang kelas yang nyaman, halaman sekolah yang bersih,
sarana dan prasarana yang memadai dan kegiatan-kegiatan sekolah yang mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter.
27 Sejalan dengan itu Zubaedi 2011: 17 memaparkan pendapatnya
bahwa penanaman nilai karakter proses, contohnya adalah keteladanan, pembiasaan atau pembudayaan dalam lingkungan peserta didik dalam
lingkungan sekolah. Sehingga nilai-nilai demokrasi dapat dipahami dan ditanamkan dalam diri peserta didik. Adapun menurut Mulyasa 2002:
168-169 pembiasaan dalam kehidupan keseharian di sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan.
Sri Narwanti 2011: 67 juga mengungkapkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan di luar jam pembelajaran.
Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat digunakan sebagai penanaman nilai- nilai karakter yang salah satunya memuat nilai demokrasi. Nilai-nilai
demokrasi dapat ditanamakan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya sesuai dengan nilai-nilai dan
tujuan karakter yang akan diajarkan kepada siswa. Sependapat dengan hal tersebut menurut Qiqi Yuliati dan Rusdiana
2014: 169 teknik penanaman pendidikan nilai yang salah satunya memuat nilai demokrasi dapat dilakukan dengan efektif disekolah melalui
kegiatan a.
Penataan fisik sekolah dan kelas yang kondusif untuk keberlangsungan pembelajaran
b. Pembinaan keagamaan bagi guru pendidik yang terpola dan
terprogram, adanya pelatihan bagi guru tentang metode memasukan nilai melalui bidang studi
28 c.
Penataan peningkatan kualitas kegiatan ekstrakurikuler dan keagamaan di sekolah.
d. Peningkatan rasa tanggung jawab, disiplin, kebersamaan, persatuan,
kerjasama dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh warga sekolah.
Zamroni 2013: 23 juga menjelaskan bahwa dalam menanamkan nilai-nilai dibutuhkan langkah-langkah yang terkait dengan kegiatan diluar
kegiatan pelajaran antara lain. 1.
Dilaksanakanya pendidikan ekstrakurikuler yang memiliki tujuan jelas. Ektrakurikuler bertujuan untuk meningkatkan kemampuan yang
belum tercakup dalam intrakurikuler seperti kepemimpinan, mengambil keputusan, kemampuan kerjasama dan memecahkan
masalah secara damai serta dapat mengembangkan minat dan bakat siswa.
2. Dikembangkanya partisipasi dalam pengelolaan sekolah. Pengambilan
keputusan bersama hanya bisa dilakukan apa bila ada partisipasi dari seluruh warga sekolah, terutama siswa dan orangtua siswa. Dalam hal
ini peran orang tua selain sebagai sumbangan pemikiran juga dapat berpartisipasi dalam pengelolaan kegiatan sekolah dan mensinkronkan
dengan kegiatan di keluarga. Apabila disekolah dikembangkan jadwal kegiatan dan aturan maka sebaiknya saat di rumah orang tua juga
membuat jadwal kegiatan dan aturan saat dirumah.
29 3.
Dilaksanakanya simulasi proses demokrasi di sekolah. Misalnya apabila di masyarakat dikembangkan sistem pemerintahan dan
lembaga pemerintahan maka disekolah juga perlu dikembangkan sistem dan keberadaan pemerintahan siswa. Apabila di masyarakat
terdapat perundangan dan peraturan maka di sekolah pun juga harus ada peraturan dan perundangan. Hal ini sekolah dapat memberikan
kesempatan belajar kepada siswa dalam kehidupan dan proses politik di masyarakat.
Hal tersebut senada dengan pendapat Muchlas Samani 2013: 147 yang menyebutkan bahwa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler selalu
ada nilai-nilai karakter yang dikembangkan. Dalam kegiatan tim olah raga maka nilai sportivitas, mengikuti aturan, kerja sama, keberanian,
kekompakan selalu muncul. Dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka nilai karakter yang dikembangkan keberanian, kerja sama, mengharagai alam,
peduli dan empati. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa
selain melalui kegiatan pembelajaran, implementasi nilai demokrasi dapat dilakukan melalui berbagai macam kegiatan diluar jam pembelajaran,
salah satunya adalah dengan pengembangan budaya sekolah atau pembiasaan dalam kehidupan keseharian di sekolah. Pembiasaan dalam
kehidupan keseharian disekolah dapat dilakukan dengan cara kegiatan rutin, kegiatan spontan dan keteladanaan. Selain itu bisa juga dilakukan
dengan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk meningkatkan