kriteria. Decision Making Trial and Evaluation Laboratory DEMATEL adalah salah satu metode yang dapat menjelaskan struktur dan keterkaitan diantara
kriteria untuk memecahkan permasalahan MCDM Huang dan Tzeng, 2007; Liou James et al, 2007 dalam dalam Falatoonitoosi et al, 2012.
3.1.1 Metode DEMATEL Decision Making Trial and Evaluation Laboratory
DEMATEL adalah metode yang digunakan untuk membangkitkan model struktural termasuk hubungan kausal antara faktor-faktor yang kompleks Amiri
et al, 2011. Dematel dibentuk oleh The Science and Human Affairs Program di Battelle Memorial Institute Geneva antara tahun 1972 sampai 1976 dan metode ini
digunakan untuk menyelesaikan kelompok masalah yang rumit dan saling terkait. Metodologi berdasarkan pendekatan objektif, dapat menjelaskan
keterkaitan antara
variableatribut dan
membatasi hubungan
yang menggambarkan properties dengan sistem esensial dan tren pengembangan.
Akhir dari produk proses dematel adalah representasi visual gambaran individual pikiran yang mengorganisasikan jawaban dari responden.
Prosedur dari metode dematel adalah sebagai berikut: Langkah 1: Generating The Direct-Relation Matrix
Ada 4 skala yang digunakan untuk mengukur hubungan antaara criteria yaitu 0 no influence, 1 low influence, 2 high influence, 3 very high influence.
Kemudian pesiapkan perbandingan menggunakan pairwise comparison untuk sebab dan akibat antara kriteria. Kemudian data dapat dibangkitkan sebagai
matriks direct-relation yang mana a nxn adalah matriks A dimana setiap elemen
Universitas Sumatera Utara
aij dilambangkan sebagai criteria i mempengaruhi kriteria j. Langkah 2: Normalizing The Direct Relation Matrix
Normalisasi dibentuk dengan cara sebagai berikut:
Langkah 3: Attaning The Total Relation Matrix Total relation matrix T dapat dibentuk dengan cara dimana I dinotsikan sebagai
matriks identitas.
Langkah 4: Producing a Causal Diagram Penjumlahan dari baris dan kolom secara terpisah dinotasikan sebagai vektor D
dan vektor R. Kemudian vektor aksis horizontal D+R disebut prominence dibuat dengan menambahkan D dan R yang mana membentuk hubungan penting untuk
tiap kriteria. Begitu juga aksis vertikal D-R dinamakan relasi dibentuk dengan pengurangan D dan R. Jika nilai positif maka termasuk grup penyebab, dan jika
negatiftermasuk grup akibat. Diagram kausal dapat dibentuk dengan memetakan data set dari D+R dan D-R untuk mengambil keputusan. Formulasinya antara lain:
Universitas Sumatera Utara
Dimana vektor D dan vektor R merupakan penjumlahan baris dan kolom dari Total relation matrix
Amiri et al, 2011.
3.2 Pengukuran Kinerja