Analisis Perspektif Balanced Scorecard

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1 Analisis Perspektif Balanced Scorecard

Penyebaran kuesioner perbandingan berpasangan influence dan diskusi yang telah dilakukan dengan pihak manajemen perusahaan menghasilkan beberapa hal yang dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan di antaranya: 1. Dapat mengetahui sejauh mana perusahaan melakukan pengawasan terhadap pusat- pusat distribusi pestisida yang ada saat ini berdasarkan kinerja dan strategi yang dijalankan perusahaan pada perspektif keuangan, pelanggan customer, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan . 2. Dapat mengetahui kondisi perusahaan dari segi balanced scorecard terkait pengadaan pusat-pusat distribusi. Berdasarkan hasil identifikasi variabel dari perspektif balanced scorecard perusahaan, terdapat 18 variabel indikator dari perspektif-perspektif balanced scorecard yang menjadi faktor-faktor strategi internal dan eksternal PT. XYZ. Adapun identifikasi variabel yang dikelompokkan berdasarkan masing-masing perspektif balanced scorecard PT. XYZ antara lain: a. Perspektif keuangan: 4 variabel b. Perspektif pelanggan customer: 5 variabel c. Perspektif internal: 5 buah; variabel d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sebanyak 4 variabel Universitas Sumatera Utara Gambar 6.1 Persentase Perspektif Balanced Scorecard Perusahaan Dari gambar diatas, terlihat bahwa persentase indikator perspektif keuangan financial dan learning Growth berjumlah sama 22. Demikian juga halnya dengan perspektif internal dan pelanggan customer memiliki persentase yang sama besarnya 28. Namun hal ini tidak berarti bahwa perusahaan lebih menitikberatkan pencapaian perspektif internal dan customer dibandingkan dengan pencapaian perspektif keuangan dan learning Growth. Tingkat kepentingan sasaran strategis perusahaan harus dilihat berdasarkan analisis pembobotan kriteria. Dari hasil pengolahan diketahui nilai D+R dari perspektif balanced scorecard yang terdiri dari perspektif Financial, Costumer, Internal, dan Learning Growth secara berurutan adalah 3,1025; 2,1754; 2,0588; 2,0409. Dan hasil perhitungan dari D-R adalah -0,1911; 0,9054; 0,7322; 0,7568. Perspektif dengan nilai D-R positif mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada perspektif lainnya dan diasumsikan sebagai prioritas utama, yang disebut sebagai dispatcher. Sedangkan perspektif dengan nilai D-R negatif Financial 22 Customer 28 Internal 28 Learning growth 22 Universitas Sumatera Utara menerima pengaruh lebih besar dari kriteria lainnya, sehingga diasumsikan sebagai prioritas terkahir, dan disebut sebagai receiver Samuel, Ciptomulyono, 2011. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian Anugrawan 2011 dalam pengambilan keputusan strategi penjualan berbasis Online pada produk Clothing dan menggunakan variabel utama: risiko, performa finansial, dan performa kompetitif strategis; diperoleh bahwa aspek finansial menerima pengaruh yang lebih besar daripada variabel lainnya receiver. Sama halnya di dalam peneilitian ini, perspektif Financial merupakan satu-satunya perspektif dengan nilai D-R negatif, sehingga perspektif ini dipengaruhi oleh seluruh perspektif yang ada, tanpa memberikan pengaruh pada perspektif lainnya. Berdasarkan hasil pengolahan causal diagram, dapat diketahui tingkat kepentingan secara berurutan yaitu perspektif Costumer, Learning Growth, Internal, dan financial. Perspektif Costumer, Learning Growth, Internal tersebut termasuk ke dalam aspek yang mempengaruhi aspek lainnya Dispatcher, dan financial termasuk ke dalam kelompok receiver. Perspektif Costumer adalah perspektif yang paling mempengaruhi aspek perspektif lainnya, diikuti dengan aspek Learning Growth dan Internal. Dengan demikian, pihak perusahaan sebaiknya dapat meningkatkan nilai perspektif yang dapat memiliki pengaruh terbesar terhadap perspektif lainnya yaitu perspektif Costumer. Peningkatan perspektif ini diharapkan dapat meningkatkan nilai perspektif internal, learning growth dan finansial. Beberapa cara peningkatan perspektif Costumer yaitu melalui peningkatan dan inovasi pelayanan terhadap Universitas Sumatera Utara konsumen, melakukan pendekatan dengan para retailer, dan membangun layanan service center di tiap wilayah distribusi.

6.2 Analisis Perspektif Financial