BRISyariah
•LaporanTahunan2013|2013AnnualReport
102
• PengelolaanRisikolikuiditas: Kondisilikuiditasbanksecaraberkaladiukur
dandimonitormelaluibeberaparasiolikuiditas seperti Financing to Deposit Ratio, rasio
aset likuid AL terhadap Non Core Deposit NCD,rasioALterhadapDanaPihakKetiga
DPK, rasio kewajiban antar-bank, arus kas dan kesenjangan likuiditas. Bank senantiasa
melakukan proses identiikasi atas sumber- sumber pendanaan, memelihara akses ke
pasar uang, serta menetapkan strategi diversiikasi sumber pendanaan tersebut
dari berbagai segmen termasuk melakukan behavior alanalysis baik core maupun non-
core atas dana pihak ketiga. Bank juga memastikanpemenuhanterhadapcadangan
minimumGWMdansecondaryreserve.
Kebijakan, prosedur
dan metodologi
pengukuran secara berkala, dievaluasi dan direview oleh Risk Management Group
bersama-sama dengan Treasury Group, dan apabila diperlukan dilakukan pembaharuan
dan senantiasa disesuaikan dengan kondisi terkinidanregulasiterkait.
Manajemenseniorsecaraberkalamemantau eksposur dan strategi pengelolaan risiko
likuiditas sekurangnya satu kali dalam satu bulan melalui rapat Asset and Liability
CommitteeALCO.
4. RISIKO OPERASIONAL
Risiko Operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang
memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system, danatau adanya
kejadian
eksternal yang
mempengaruhi operasionalBank.
• PengelolaanRisikoOperational: Meningkatnya kebutuhan manajemen risiko
operasional yang efektif didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut: kerugian
operasional signiikan yang dialami oleh industri perbankan di dunia; berlakunya
regulasibarudanpraktikterbaikdalamskala internasional; perubahan yang sangat cepat
Manajemen Risiko Risk Management
Proil Perseroan Laporan Manajemen
Pembahasan dan Analisa Manajemen Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
• liquidityRiskManagement: TheBank’sliquidityisregularlymeasuredand
monitoredthroughsomeliquidityratiossuch asFinancingtoDepositRatio,LiquidAssetAL
toNon-CoreDepositNCDratio,LiquidAsset to Third Party Funds DPK ratio, interbank
liabilities ratio, cash low and liquidity gap ratio. The Bank continuously identiies the
availablesourcesoffunding,maintainaccess tomoneymarket,andestablishdiversiication
strategyofsuchfundingsourcesfromvarious segmentsincludingbehavioranalysisoncore
and non-core third party funds. The Bank alsoensuresthemaintenanceofitsminimum
reserve requirement RR and secondary reserve.
Policy,procedureandmeasuringmethodology areregularlyevaluatedandreviewedbyRisk
Management Group jointly with Treasury Group, and when necessary, have them
renewed and adjusted to the most current conditionandrelatedregulations.
Senior Management regularly monitors the exposure and strategy of liquidity risk
managementatleastonceamonththrough Asset and Liability Committee ALCO
meeting.
4. OPERATIONAL RISK
Operationalriskistheriskoflossinconsequence ofinadequateinternalprocess,internalprocess
failure, human error, system failure, andor externaleventsaffectingtheBank’soperations.
• OperationalRiskManagement: The increasing need of effective operational
risk management is driven by a number of factors, as follows: signiicant operational
loss experienced by global banking industry; new regulation enforcement and
international best practices; rapid changes in business environment; growing need to
BRISyariah
•LaporanTahunan2013|2013AnnualReport
103
optimize economic capital and performance measurement;
and protection
and enhancementtoshareholders’value.
In providing an appropriate response to the above factors and combined with the
Bank’s vision whilst maintaining a balance betweenriskandbusinessgrowth,theBank
recognizes the need to increase operational risk awareness and the establishment of
operational risk management framework, adequate policies and procedures including
theirconsistentapplication.
Theoperationalriskmanagementframework is implemented jointly by the three line of
defense function to ensure that operational risk control has been carried out effectively.
Attheirstlevelofdefense,theBankmakesit surethatinherentcontrolhasbeenexecuted
effectively including the 10 principles of operational risk control, which are: dual
control,veriication,segregationofauthority, mechanism of approval, authorization limit,
prooing and reconciliation, mechanism of conirmation, logical protection, physical
protection,danback-upcontingencyplan.
At the second level of defense, Risk ManagementGrouptogetherwithOperation
Service Group is responsible to ensure the availability of adequate operational
risk management framework, policy, and procedurestomitigatetherisk.
Internalauditunitisresponsibletocheckthat theentirebankingactivitiesandtransactions
have been conformed to the bank’s policies and effective operating procedures, and
that internal control has been exercised effectively.
Manajemen Risiko Risk Management
Company Proile Management’s Report
Management’s Discussion and Analysis Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility Corporate Data
Consolidated Financial Satements
dalam dunia bisnis; tumbuhnya kebutuhan akan optimalisasi economic capital dan
pengukuran kinerja; perlindungan dan pengembangan terhadap nilai pemegang
saham.
Dalam memberikan respon yang tepat terhadapfaktor-faktordiatas,dikombinasikan
dengan visi dari Bank serta tetap menjaga risiko yang seimbang dengan pertumbuhan
bisnis, Bank menyadari kebutuhan untuk meningkatkan
kesadaran akan
risiko operasionaldanpembentukankerangkakerja
manajemenrisikooperasional,kebijakandan proseduryangmemadaisertapenerapannya
yangkonsisten.
Pelaksanaan kerangka kerja manajemen risiko operasional dilakukan secara terpadu
oleh ketiga fungsi lini pertahanan risiko untuk memastikan pengendalian risiko
operasional sudah
dijalankan dengan
maksimal. Pada tingkat pertahanan pertama Bank memastikan bahwa pengawasan
melekattelahdilakukandanmemastikan10 prinsiputamapengendalianrisikooperasional
yaitu dual control, veriikasi, pemisahan kewenangan,
mekanisme persetujuan,
otorisasi limit, pembuktian dan rekonsiliasi, mekanisme konirmasi, logical protection,
physicalprotection,danback-upcontingency plantelahdilaksanakansecaraefektif.
Pada pertahanan kedua, Risk Management Group bersama-sama dengan Operation
Service Group memastikan ketersediaan kerangkakerja,kebijakan,danprosedurrisiko
operasionalyangmemadaiuntukmemitigasi risikooperasional.
Satuan kerja audit internal bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan di
seluruh lini untuk memastikan seluruh transaksi dan aktiitas operasional bank
telahdilakukansesuaidengankebijakandan prosedur yang berlaku dan internal kontrol
telahdilaksanakandenganefektif.
BRISyariah
•LaporanTahunan2013|2013AnnualReport
104
Seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung sebagai unit kerja wajib mengidentiikasi
faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya risiko operasional atas aktivitas
produk, proses, jasa, organisasi dan sistem informasinya,
mengukur, menganalisa,
memonitor, dan melaporkan setiap kejadian risiko operasional, melakukan Risk Control
SelfAssessmentRCSAdanKeyRiskIndicator KRIsecaraperiodik.
Bank menekankan pentingnya control mencegahan dan mekanisme deteksi dini
atas eksposur risiko operasional dengan menerapkan
kebijakan pengelolaan
fraud dan dengan menempatkan Branch Quality Assurance BQA oficer di tingkat
cabang. Fungsi BQA mengambil peran untuk memperkuat sistem pengendalian
internal di seluruh cabang dan fungsi ini bersifat independen berada di bawah Risk
ManagementGroup.
Bank telah memiliki kerangka kerja dan kebijakan Business Continuity Management
dan pada tahun 2013 bank telah berhasil melakukan uji coba Data Recovery terhadap
Core Banking System. Selain itu, seluruh insidenyangterjadiselamatahun2013telah
mampudirespondenganefektif.
Sifat dan tingkat risiko operasional dapat berubah dengan cepat sebagai respon
terhadapperubahanpadaperilakumanusia, struktur organisasi, proses, sistem, dan
faktor-faktor eksternal. Oleh karena itu, kajian terus menerus dan pemantauan
risiko serta efektivitas pengendalian secara dinamis sangatlah penting untuk mencapai
manajemenrisikooperasionalyangefektif. Allbusinesslinesandsupportingfunctionsas
workingunitsarerequiredtoidentifyfactors thatmayhaveoperationalriskintheactivities
of product, process, service, organization and information system, to measure,
analyze,monitor,reportanyoperationalrisk occurrence, and conduct Risk Control Self-
Assessment RCSA and Key Risk Indicator KRIonperiodicbasis.
Bank also emphasizes the importance of preventative control and early detection
mechanisms over operational risk exposures throughtheapplicationofFraudManagement
Policy and assignment of Branch Quality Assurance BQA oficers at branch level.
BQAfunctionistostrengtheninternalcontrol systeminallbranchoficesandthefunction
which is independent is placed under Risk ManagementGroup.
TheBankhasestablishedtheframeworkand policy of Business Continuity Management
andin2013theBanksuccessfullyperformed tests on Data Recovery of Core Banking
System. Furthermore, all incidents taking place in 2013 has been responded and
handledeffectively.
The nature and level of operational risks may vary rapidly in response to changes in
people behavior, organizational structure, process, system, and other external factors.
Consequently, continuous reviews and risk monitoring including dynamic effective
internal control are essential to achieve aneffectiveoperationalriskmanagement.
Manajemen Risiko Risk Management
Proil Perseroan Laporan Manajemen
Pembahasan dan Analisa Manajemen Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
BRISyariah
•LaporanTahunan2013|2013AnnualReport
105
5. RISIKOREPutASI
Risiko reputasi adalah risiko yang berkaitan
dengan menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang muncul dari persepsi negatif
terhadapperusahaan.
• PengelolaanRisikoReputasi: Risiko Reputasi dijaga melalui pengelolaan
seluruhrisikoyangberpotensimempengaruhi reputasiBankmelaluitatakelolaperusahaan
yangbaikdanprosesmanajemenrisikoyang efektif.
PengelolaanRisikoReputasidilakukanmelalui pemantauan secara aktif atas berita-berita
yang beredar, informasi atas perkembangan pasar, persepsi stakeholders dan publikasi di
media massa yang dikelola oleh Unit Kerja CorporateCommunication.Keluhannasabah
yang masuk diterima oleh Bank dikelola menggunakansistemCustomerHandlingdan
tindaklanjutnyadikelolaolehServiceQuality Departemen secara baik dan sesuai dengan
tenggatwaktuyangtelahditentukan.
Bank juga berperan serta dalam program tanggung jawab sosial perusahaan CSR di
bawahprogram“BRISyariahPeduli”dengan fokus pada bidang pendidikan, kesehatan,
pemberdayaan ekonomi, dakwah dan pembangunansaranaibadah,sertabantuan
untuk korban bencana alam. Tercapainya perbaikan dalam seluruh aspek tersebut
tentunyaakanmelahirkangenerasiyanglebih cerdas,lebihsehat,lebihkuatdanlebihrilijius
yangdiharapkandapatberkontribusidimasa- masamendatangterhadaplingkungansekitar
merekadanIndonesiayanglebihbaik.
5. REPutAtIONRISK
Reputationriskistheriskrelatedtothedecreasing
level of stakeholder’s conidence arising from negativeperceptionsofthecompany.
• ReputationRiskManagement: Reputationriskispreservedbymanagingall
riskspotentiallyaffectingtheBank’sreputation throughthegoodcorporategovernanceand
effectiveriskmanagementprocess.
Reputation Risk Management is conducted throughactivemonitoringonthecirculating
news,informationonmarketdevelopments, perception of stakeholders, and publications
inmassmediathataremanagedbyCorporate Communications Department. Incoming
complaintsfromcustomersarereceivedbythe Bank and processed by Customer Handling
System and followed up and monitored by ServiceQualityDepartmentingoodorderand
inaccordancewiththespeciiedtargetdate.
The Bank also actively involved in corporate socialresponsibilityCSRundertheprogram
“BRISyariah Peduli” focusing on education, health,economyempowerment,dakwahand
construction of house of worship, including aidsforthevictimsofnaturaldisaster.The
improvements in all aspects will positively produce future generation who is more
smarter,healthier,strongerandmorereligious, expected to contribute to the environment
andbringIndonesiatoabetterfuture.
Manajemen Risiko Risk Management
Company Proile Management’s Report
Management’s Discussion and Analysis Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility Corporate Data
Consolidated Financial Satements
BRISyariah
•LaporanTahunan2013|2013AnnualReport
106
6. RISIKOhuKuM
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan
hukumdanataukelemahanaspekyuridis.
• PengelolaanRisikohukum: Risiko Hukum dikelola oleh satuan kerja
fungsiyangmembawahibidanghukumyaitu Departemen Hukum di bawah Corporate
Secretary Group. Departemen Hukum melakukan identiikasi dan mengukur risko
hukum yang mungkin timbul dalam setiap produkdanaktivitasbank.
Perjanjianpembiayaandanseluruhperjanjian lainnya yang dilakukan oleh bank akan
diperiksa secara seksama oleh Departemen Hukumsebelumditandatanganiolehpejabat
yangberwenang.
Untukmempercepatprosesdanmengurangi variasi di lapangan, Bank melakukan
standarisasi terhadap akad perjanjian pembiayaan induk dan produk program.
Departemen Hukum secara berkala juga melakukan evaluasi terhadap kontrak
dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain, antara lain dengan cara melakukan
penilaiankembaliterhadapefektivitasproses enforce ability guna memeriksa kembali
validitas hak dalam kontrak dan perjanjian tersebut sehingga kepentingan Bank dapat
terlindungi.
7. RISIKO KEPATUHAN