Kesulitan Belajar Siswa Faktor Interaksi Guru dengan Siswa
angket kesulitan belajar siswa diperoleh skor yang menunjukkan keadaan kesulitan siswa dari ketiga sub variabel tersebut. Nilai dari masing-masing
sub variabel tersebut diperoleh dari rata-rata skor perolehan siswa pada sub variabel tersebut. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sub
variabel motivasi memiliki rata-rata skor perolehan tertinggi untuk setiap butir item penyataan dibandingkan dengan dua sub variabel lainnya, yaitu
dengan skor sebesar 385. Posisi ke dua skor sub variabel pada kesulitan belajar dari segi internal siswa adalah minat dengan rata-rata skor
perolehan sebesar 380. Selanjutnya diikuti kesiapan diposisi ketiga dengan rata-rata skor perolehan sebesar 376. Hal ini menunjukkan bahwa
kesulitan belajar siswa dikategorikan rendah.
Menurut hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa kesiapan siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPS memiliki rata-rata skor perolehan
yang paling rendah dibanding yang lain. Rendahnya skor kesiapan ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
a. Siswa kurang belajar materi IPS apabila besok ada pelajaran tersebut b. Siwa kurang percaya diri terhadap diri sendiri
c. Siswa tidak mengulangi materi sebelumnya d. Siswa kurang paham mengenai pembelajaran yang diajarkan
sebelumnya. Selain kesiapan yang menyebabkan kesulitan belajar siswa, siswa
juga merasakan sedikit sulit dalam belajar IPS karena faktor motivasi dan minat. Hal-hal yang menyebabkan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Siswa lebih senang bermain dibandingkan dengan meluangkan waktu untuk belajar IPS
b. Siswa lebih suka mempelajari mata pelajaran lain dibandingkan dengan mata pelajaran IPS
c. Siswa merasakan terbebani atau tidak senang apabila mendapat tugas dari guru.
d. Siswa tidak merasa tertantang untuk mengerjakan soal-soal pada mata pelajaran IPS yang dianggap sulit oleh teman.
Selain rata-rata dari setiap butir item pernyataan yang menunjukkan kesulitan belajar yang rendah, rata-rata skor perolehan siswa
pada angket kesulitan belajar internal adalah sebesar 68,69. Berdasarkan kategori kesulitan belajar siswa, rata-rata skor perolehan tersebut termasuk
dalam kategori rendah. 2.
Faktor Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII di SMP N 3 Sleman Dari Segi
Eksternal
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa kesulitan belajar dapat datang dari segi eksternal siswa yang mengikuti
pelajaran IPS. Selanjutnya peneliti membagi menjadi empat sub variabel, yaitu metode mengajar, interaksi guru dengan siswa, media pembelajaran,
dan faktor masyarakat. Berdasarkan analisis data terhadap angket kesulitan belajar siswa diperoleh skor yang menunjukkan keadaan kesulitan siswa
dari keempat sub variabel tersebut. Nilai dari masing-masing sub variabel tersebut diperoleh dari rata-rata skor perolehan siswa pada sub variabel
tersebut. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sub variabel interaksi guru dengan siswa memiliki skor perolehan tertinggi dibandingkan dengan
tiga sub variabel lainnya, yaitu dengan skor sebesar 429. Posisi ke dua skor sub variabel pada kesulitan belajar dari segi eksternal siswa adalah
media pembelajaran dengan rata-rata skor perolehan sebesar 425. Selanjutnya diikuti metode mengajar diposisi ketiga dengan rata-rata skor
perolehan sebesar 423, dan rata-rata skor perolehan paling rendah yaitu faktor masyarakat dengan rata-rata skor perolehan sebesar 370. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
IPS dikategorikan rendah.
Menurut hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa faktor masyarakat memiliki rata-rata skor perolehan yang paling rendah
dibanding yang lain. Rendahnya skor faktor kesiapan ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam hal-hal berikut ini, antara lain:
1. Siswa kurang berdiskusi dengan teman di lingkungannya mengenai pembelajaran IPS
2. Tidak banyak kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran IPS di sekitar lingkungan tempat tinggal siswa yang dapat diamati untuk
menambah pengetahuan mengenai IPS 3. Siswa kurang berdiskusi dengan siswa lain sekolah mengenai
pembelajaran IPS dan memecahkan masalah. Selain rata-rata dari setiap butir item pernyataan yang
menunjukkan kesulitan belajar yang rendah, rata-rata skor perolehan siswa
pada angket kesulitan belajar eksternal adalah sebesar 93,88. Berdasarkan kategori kesulitan belajar siswa, rata-rata skor perolehan tersebut termasuk
dalam kategori rendah. E.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan pada proses pengumpulan data. Pengisian kuesioner oleh para siswa dilakukan dengan pengawasan
guru mata pelajaran IPS, sehingga peneliti tidak dapat mengetahui apakah responden mengisi angket sesuai dengan yang dialami atau tidak.