Kemajuan Media Massa Iklan Pembalut Tahun 1985

70 fokus kepada kecantikan, fetitisme komoditas, 132 gaya hidup perkotaan, dan kemegahan kian tumbuh subur. Simbol kecantikan yang secara stereotype melekat kepada perempuan mampu membangkitkan gambaran tertentu dari sebuah produk. Sementara itu, dengan adanya kehadiran perempuan dalam sebuah iklan telah mentransformasikan tatanan kehidupan secara meluas, misalnya nilai tentang gaya dan cara berpakaian yang lebih bervariasi. 133 Bagian berikutnya memaparkan beberapa gambaran kehidupan perempuan pada periode 1986 hingga 1993.

4. Perempuan dan Pembangunan

Wacana pembangunan dan kemajuan teknologi media massa memungkinkan perempuan untuk mengekpresikan dan mengaktualisasikan diri. Konsep perempuan sebagai kaum “kelas kedua” bertransformasi menjadi lebih memiliki otonomi dan kebebasan. Namun dalam prosesnya justru timbul sebuah paradoks, karena pada dasarnya iklan semata-mata berorientasi untuk mengejar keuntungan sehingga tubuh perempuan merupakan komoditi bernilai yang pantas diperjualbelikan. Berikut ini 132 Fetitisme komoditas merupakan pemujaan terhadap suatu barang tertentu berdasarkan simbol dan merek dari produk industri, yang dapat mencerminkan status sosial si pemakai. Dengan demikian, nilai manfaat benda yang sesungguhnya menjadi hilang karena si pemakai lebih merasakan kenikmatan semu dari simbol, merek, ataupun harga produk. Misalnya, ketika seseorang membeli sepatu olahraga Nike, yang dipuja cenderung bukan manfaat penggunaan melainkan simbol ataupun merek serta harga mahal dari produk tersebut. Lihat Bedjo Riyanto, op.cit, hlm. 31. Lihat juga Mike Featherstone, 2008, Postmodernisme dan Budaya Konsumen, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, hlm. 32. 133 Irwan Abdullah, 1998, “Kematian Perempuan dalam Rimba Lelaki, Sepenggal Tubuh Perempuan dalam Iklan ” dalam Idi Subandy Ibrahim dan Hanif Suranto ed., op.cit, hlm. 352. 71 catatan mengenai beberapa permasalahan yang dihadapi oleh kaum perempuan pada periode 1986 hingga 1993.

a. Konsep Kecantikan Global

Penggabungan Indonesia ke dalam kapitalisme dunia bukan hanya menghasilkan kebebasan ekonomi, melainkan juga membuahkan kondisi serta kesadaran baru sebagai bagian dari sistem global. 134 Berbagai pusat perbelanjaan yang seringkali melibatkan modal asing mulai bermunculan, sehingga memudahkan akses masyarakat kepada produk-produk global, seperti kosmetik ataupun alat-alat olahraga. Sementara itu, membanjirnya produk global yang disertai foto model iklan berwajah Barat menyebarkan pemahaman baru mengenai tubuh. 135 Hal ini dapat kita amati melalui peningkatan jumlah iklan produk kecantikan dan kosmetik yang dimuat dalam majalah Femina dan Gadis. Jika di tahun 1984, jumlah iklan hanya sebanyak 125 buah namun di tahun 1990 meningkat menjadi 155 buah. 136 134 Ibid, hlm. 353. 135 Bedah plastik merupakan budaya masyarakat kontemporer menggunakan kemajuan ilmu dan teknologi untuk menciptakan pengelolaan maupun rekayasa tubuh melalui jalan operasi atau implan silikon. Meskipun semula ditujukan untuk anak-anak penyandang cacat, dalam perkembangannya operasi plastik menjadi jawaban bagi ketakutan kaum perempuan menghadapi penuaan atau mendapati ketidaksempurnaan pada tubuhnya yang menandakan ketidakcantikan. Susan Bordo, 1993, “‟Material Girl‟: The Effacement of Postmodern Culture ” dalam Cathy Schwichtenberg ed., The Madonna Connection: Representational Politics, Subculture Identities, and Cultural Theory, New South Wales: Westview Ress, hlm. 653-656. Lihat juga Naomi Wolf, 2002, The Beauty Myth, New York: Harper Collins, hlm. 4. 136 Prosesnya, menghitung jumlah iklan produk kecantikan dan kosmetik dari satu bundel majalah, baik Femina maupun Gadis, yang sama-sama terbit pada tahun 1984 dan 1990.

Dokumen yang terkait

Konstruksi peran sosial perempuan dalam rubrik liputan khas sukses di mata kami pada majalah femina

1 21 144

PENDAHULUAN PERKEMBANGAN ESTETIKA FOTO DALAM IKLAN (Studi Dokumen Foto dalam Iklan Kosmetik Revlon di Majalah Femina Tahun 2000 - 2014).

0 2 45

PENUTUP PERKEMBANGAN ESTETIKA FOTO DALAM IKLAN (Studi Dokumen Foto dalam Iklan Kosmetik Revlon di Majalah Femina Tahun 2000 - 2014).

0 3 9

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN CLEAR VERSI “SANDRA DEWI” (Studi Semiotik tentang Representasi Citra Perempuan dalam iklan shampo Clear Soft and Shiny Versi “Sandra Dewi” di Majalah Femina).

2 30 84

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN CLEAR VERSI “SANDRA DEWI” (Studi Semiotik tentang Representasi Citra Perempuan dalam iklan shampo Clear Soft and Shiny Versi “Sandra Dewi” di Majalah Femina).

0 1 84

CITRA ENDORSER PEREMPUAN PADA IKLAN MEDIA CETAK (Analisis Perbedaan Peran Domestik &Publik Perempuan dalam Iklan pada Majalah Femina Indonesia Periode Tahun 2003 & Periode Tahun 2013).

0 0 8

Konstruksi Citra Perempuan dalam Majalah Femina

1 4 19

Konstruksi Nilai-nilai Perempuan Indonesia dalam Majalah Femina

0 0 14

this PDF file CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN DI MAJALAH FEMINA EDISI TAHUN ajian Semiotik Terhadap Nilainilai Gender Dalam Desain Iklan | Martadi | Nirmana DKV01030205

0 0 23

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN CLEAR SOFT AND SHINY VERSI “SANDRA DEWI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Citra Perempuan Dalam iklan shampo Clear Soft and Shiny Versi “Sandra Dewi” Di Majalah Femina )

0 0 24