Uji Instrumen METODE PENELITIAN

3. Uji Reliabilitas Sebuah tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat menunjukkan ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan yang sama dalam kelompoknya. Suharsimi, 2006:60 Untuk menguji reliabilitas, akan digunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut: Keterangan : r 11 = reliabilitas yang akan dicari n = banyaknya butir pertanyaansoal ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total. Setelah diperoleh r 11 kemudian dibandingkan dengan harga r product moment . Instrumen dikatakan reliabel jika r 11 r tabel. klasifikasi untuk reliabilitas : 0,80 r 11 ≤ 1,00 = sangat tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 = tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 = cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 = rendah 0,00 r 11 ≤ 0,20 = sangat rendah.

H. Analisis Data

1. Analisis data keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Analisis keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw II adalah sebagai berikut: Keterlaksanaan = x 100 Dengan ketentuan, jika tanda “√” diberikan pada kolom “Ya” maka diberi skor 1 dan skor 0 jika tanda “√” diberikan pada kolom “Tidak”. Model pembelajaran ini dikatakan terlaksana dengan baik jika skor keterlaksanaan lebih dari atau sama dengan 80. 2. Analisis data keterlibatan siswa Untuk melihat keterlibatan siswa secara individu maupun dalam kelompok, peneliti menggunakan skala Likert 3. Adapun rumus skala Likert 3 adalah sebagai berikut: C = Keterangan: A = merupakan skor minimal yang diperoleh siswa. B = merupakan skor maksimum yang diperoleh siswa. Dengan kriteria sebagai berikut: A X ≤ A + C = Rendah A + C X ≤ A + 2C = Sedang A + 2C X A + 3C = Tinggi 3. Data Mengenai Hasil Belajar Siswa a. Analisis Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa. Tes prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa merupakan hasil belajar siswa secara individu yang diperoleh dari hasil Tes Evaluasi TE . Tes prestasi belajar dapat dilihat melalui nilai tes kemampuan awal dan Tes Evaluasi yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan tingkat keberhasilan siswa. Penilaian hasil tes kemampuan awal dan Tes Evaluasi disesuaikan dengan kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan di SD Kanisius Minggir. Dengan membandingkan tes awal dengan Tes Evaluasi TE , jika terdapat peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai tuntas di atas KKM dan jika rata-rata nilai Tes Evaluasi di atas nilai tes kemampuan awal maka penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam penelitian ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. b. Penghargaan Kelompok. Penghargaan kelompok ditentukan dengan cara : 1. Memberikan tes kemampuan awal TKA sebagai nilai dasar masing-masing siswa, nilai kuis 1, nilai kuis 2, dan nilai kuis 3 secara individu. 2. Menghitung skor peningkatan masing-masing siswa yang besarnya ditentukan berdasarkan peningkatan nilai kuis 1 terhadap tes kemampuan awal TKA, peningkatan nilai kuis 2 terhadap kuis 1, dan peningkatan nilai kuis 3 terhadap kuis 2, berdasarkan ketentuan sebagai berikut : Tabel 3.6. Poin Kemajuan Siswa Kriteria Skor Peningkatan Lebih dari 10 angka di bawah skor dasar 5 10 sampai 1 angka di bawah skor dasar 10 Skor dasar sampai 10 angka di atas skor dasar 20 Lebih dari 10 angka di atas skor dasar 30 Pekerjaan sempurna tanpa memperhatikan skor dasar 30 Slavin, 2005 : 159 Dengan menjumlahkan skor peningkatan yang diperoleh oleh setiap anggota kelompok kepada kelompok masing-masing, maka dapat ditentukan nilai rata-rata peningkatan kelompok dengan cara membagi jumlah skor peningkatan yang diperoleh kelompok dengan jumlah anggota kelompok. Dengan melihat rata-rata yang diperoleh oleh setiap kelompok, maka penghargaan kelompok dapat diberikan berdasarkan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.7. Kriteria Penghargaan Kelompok Rata-rata Skor Kelompok Penghargaan Kelompok 10 ≤ rata-rata 15 Kelompok Baik Good Team 15 ≤ rata-rata 20 Kelompok Hebat Great Team 20 ≤ rata-rata 25 Kelompok Super Super Team 4. Analisis Korelasi Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Analisis korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keaktifan dan hasil belajar siswa melalui perhitungan statistik uji normalitas dan uji t.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber daya alam melalui penerapan model pembelajaran cooperative tipe STAD

0 6 134

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89