telah dicapai. Sedangkan tes sumatif adalah tes yang dilakukan guna memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah
direncanakan sebelumnya dalam suatu program pengajaran. Oleh karena itu, tes sumatif merupakan pengukuran akhir dalam suatu periode
pengajaran.
6. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif
Menurut Joyce Weil 1980 dalam Rusman 2011 : 113 Model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang , merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas atau yang lain. Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun
model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori psikologis, sosiologis, analisis system, atau teori-teori lain yang
mendukung Joyce Weil : 1980 . Melalui model pembelajaran seorang guru dapat membantu peserta
didik dalam mendapatkan informasi, ide, ketrampilan, cara berpikir, dan dapat mengekspresikan ide. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai pola
pilihan, dengan kata lain para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan. Model
pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan kegiatan belajar
mengajar.
Dalam dunia pendidikan banyak skali model pembelajaran yang dapat digunakan setiap guru untuk membantu menyampaikan bahan ajar,
salah satunya model pembalajaran kooperatif.
a. Pengertian model pembelajaran kooperatif
Ada beberapa istilah untuk menyebut pembelajaran berbasis sosial yaitu pembelajaran kooperatif cooperative learning dan
pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif merupakan falsafah mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati
terhadap sesama. Dalam hal ini peserta didik bertanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Posisi guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan
dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya. Bentuk-bentuk assessment oleh sesama
peserta didik bertujuan untuk melihat hasil prosesnya. Pembelajaran kooperatif menurut Agus Suprijono 2010 : 54
merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru
atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas
dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan maupun informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik dalam
menyelesaikan masalah yang dimaksud.
Pendapat yang hampir sama diutarakan Nurhadi 2003 : 60 bahwa pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi
yang silih asah sehingga sumber belajar bagi peserta didik bukan hanya peserta didik dan buku ajar tetapi juga sesama peserta didik
yang lain. Selain itu pembelajaran kooperatif juga mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari kesalahpahaman yang
dapat menimbulkan permusuhan. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran yang dilakukan dengan cara membentuk kelompok
peserta didik. Dalam hal ini guru menjadi fasilitator yang bertugas membantu dalam penyediaan bahan ajar yang bertujuan untuk
mengembangkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
b. Unsur-unsur dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif
Menurut Johnson Johnson,1994 dalam Trianto,2009:60 terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:
1 Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam
belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain.
Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan merasa bahwa dirinya