Tinjauan tentang Alat Peraga Tinjauan Tentang Materi Bangun Ruang Balok dan Kubus

Kubus dibatasi oleh 6 sisi yang berbentuk persegi, yaitu : - Sisi ABCD - Sisi EFGH - Sisi ABFE - Sisi BCGF - Sisi DCGH - Sisi ADHE b Rusuk kubus Rusuk merupakan garis pertemuan antara dua sisi suatu benda ruang. Dalam suatu kubus terdapat 12 rusuk yaitu: - Rusuk AB - Rusuk GH - Rusuk BC - Rusuk EH - Rusuk CD - Rusuk AE - Rusuk AD - Rusuk BF - Rusuk EF - Rusuk CG - Rusuk FG - Rusuk DH c Titik sudut Titik sudut merupakan garis pertemuan antara dua rusuk atau lebih. Kubus memiliki 8 titik sudut yaitu: - A - E - B - F - C - G - D - H 3 Menggambar Kubus a Langkah pertama Menggambar jajargenjang dengan ukuran sisi panjang jajargenjang sama dengan panjang rusuk kubus. b Langkah kedua Menggambar dua persegi dengan ukuran panjang sisi persegi sama dengan panjang rusuk kubus. c Langkah ketiga Hubungkan dua pasang titik sudut dengan rusuk-rusuk yang belum tergambar. Sehingga akan diperoleh gambar kubus. Rusuk yang sebenarnya pada umumnya tidak kelihatan, sehingga digambar dengan garis putus-putus. 4 Menggambar dan membuat jaring-jaring Untuk menggambar atau membuat jaring-jaring bangun ruang kubus, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: a Siapkan sebuah bangun ruang kubus. b Irislah pada setiap sambungan bidangnya tetapi jangan sampai putus. c Rentangkan bidang yang sudah diiris sehingga membentuk rangkaian bidang. Rangkaian bidang inilah yang merupakan jaring-jaring bangun ruang kubus. Ada beberapa bentuk jaring-jaring kubus, salah satunya adalah sebagai berikut: - Balok 1 Pengertian Balok merupakan bangun ruang yang dibatasi enam persegi panjang, berongga atau tidak berongga dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen. Shamsudin Baharin, 2007:7 2 Sifat-sifat Perhatikan contoh gambar kerangka balok ABCD,EFGH di bawah ini Gambar 2.2 kerangka balok a Bidang sisi atau sisi balok Sisi merupakan bidang atau daerah bidang. Sebuah balok dibatasi oleh 6 buah bidang atau sisi yang berbentuk persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan kongruen. Sisi- sisi tersebut dalah: - Sisi ABCD - sisi BCGF - Sisi EFGH - sisi CDHG - Sisi AEFB - sisi ADHE b Rusuk balok Rusuk merupakan garis pertemuan dua sisi suatu benda ruang. Shamsudin Baharin, 2007:128 titik sudut A B C D E F G H sisi rusuk Dalam suatu bangun ruang balok terdapat 12 rusuk yaitu : - Rusuk AB - Rusuk GH - Rusuk BC - Rusuk EH - Rusuk CD - Rusuk AE - Rusuk AD - Rusuk BF - Rusuk EF - Rusuk CG - Rusuk FG - Rusuk DH c Titik sudut Titik sudut merupakan titik pertemuan antara dua rusuk atau lebih. Shamsudin Baharin, 2007: 155 Sebuah balok memiliki 8 titik sudut yaitu : - A - E - B - F - C - G - D - H 3 Menggambar Balok a Langkah pertama Menggambar jajargenjang dengan ukuran sisi panjang jajargenjang sama dengan ukuran panjang balok dan ukuran sisi pendek jajargenjang sama dengan ukuran lebar balok. b Langkah kedua Menggambar dua buah persegi panjang dengan ukuran panjang persegi panjang sama dengan ukuran tinggi balok dan lebar persegi panjang sama dengan ukuran panjang balok. c Langkah ketiga Hubungkan dua pasang titik sudut dengan rusuk-rusuk yang belum tergambar. Sehingga diperolehlah sebuah gambar balok. Karena rusuk yang sebenarnya pada umumnya tidak kelihatan, maka rusuk tersebut digambar dengan garis putus- putus. 4 Menggambar dan Membuat jaring-jaring Balok Untuk menggambar atau membuat jaring-jaring balok, langkah- langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a Siapkan sebuah bangun ruang balok b Irislah pada setiap sambungan bidangnya tetapi jangan sampai putus. c Rentangkan bidang yang sudah diiris tersebut sehingga membentuk suatu rangkaian bidang. Rangkaian bidang ini merupakan jaring-jaring bangun ruang balok. Ada beberapa bentuk jaring-jaring balok, salah satunya adalah sebagai berikut:

B. Kerangka Berpikir

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang balok dan kubus maka memerlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dengan bantuan alat peraga dan LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang balok dan kubus. Disamping pemilihan model pembelajaran yang tepat, keberhasilan siswa dalam meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara bekerja secara kelompok dengan guru yang bertindak sebagai fasilitator. Dengan demikian diharapkan akan terjadi interaksi atau kerja sama antar siswa. Pada proses pembelajaran ini, siswa akan mendapatkan pengalaman secara langsung melalui diskusi kelompok. Pengalaman langsung melalui diskusi kelompok diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika khususnya materi bangun ruang balok dan kubus serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jika seorang guru menguasai dan memahami teori belajar dengan baik, dapat memilih dan menggunakan media dengan baik, mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar, dan menguasai materi yang harus disampaikan pada siswa maka hasil belajar siswa akan baik atau meningkat. Dalam penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan bantuan alat peraga dan LKS sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tercapai ketuntasan belajar.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto, 2006:71. Berdasarkan permasalahan dan landasan teori yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan bantuan alat peraga dan LKS dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi bangun ruang balok dan kubus kelas IV semester II SD Kanisius Minggir tahun ajaran 20132014.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber daya alam melalui penerapan model pembelajaran cooperative tipe STAD

0 6 134

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89