− −
t b
K K
ri
2 2
1 1
: σ
σ
Dimana: ri
: Reliabilitas Instrument K
: Banyaknya butir pertanyaan σ
2
t : Varians total σ
2
b : Varians butir
2. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis statistik ini bertujuan untuk mengatahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel,yaitu nariabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini
yang akan dicari adalah hubungan antara Iklan, Brand Image dan Kualitas Produk sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat.
Rumus koefisien korelasi Rxy: x
1
y
1
– x
1
x
2
{n x
1
² - x
1
²} {n y
1
² - x²} Dimana:
R : koefisien korelasi N: jumlah sampel
X: Pengaruh Iklan, Brand Image dan Kualitas Produk Y: keputusan pembelian
Dengan ketentuan bahwa r = 0, berarti hubungan X dan Y tidak ada korelasi hubungan yang ada sanga lemah
r = 1 atau mendekati 1, berarti hubungan yang etrjadi sangan kuat kuat sempurna r = + positif , berarti kenaikan X yang diikuti oleh kenikan Y dan sebaliknya
penurunan nilai X diikuti oleh penurunan nilai Y r = - negativ, berarti kenaikan nilai X akan diikuti oleh penurunan nila Y dan
sebaliknya penurunan nilai X akan diikuti oleh kenaikan nilai Y. Tabel 3.2
Pedoman untuk memberikan koefisien korelasi Internal koefisien
Tingkat korelasi 0,00 - 0,199
0,20 – 0,399 0,40 – 0,599
0,60 – 0,799 0,80 – 0,1000
Sangan rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, metode penelitian, CV. Alfabeta, Bandung, 2002
3. Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel bebas Independent dengan variabel terikat Dependent.
Metode ini juga bias digunakan sebagai ramalan sehingga dapatdiperkirakan antara baik atau buruknya suatu variabel X terhadap naik dan turunnya suatu tingkat variabel
Y bagitupun sebaliknya.
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ e
Dimana: Y = Keputusan Pembelian
a = Konstamta b = Regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel
independent, bila b + mana naik dan bila b - maka terjadi penurunan x
1
= Iklan x
2
= Brand Image x
3
= Kualitas Produk e = Error
Langkah selanjunya yaitu melakukan pengujian dan pembuktian terhadap hipotesisi yang telah dibuat pembuktian ini melalui perhitungan dengan menggunakan
program SPSS. Dalam pengujian regresi agar menunjukan hubungan yang valid atau tidak maka perlu pengujian Asumsi Kalsik pada model Regresi yang digunakan.
Adapun asumsi dasar yang harus dipenuhi antara lain adalah:
a. Autokorelasi
Merupakan pengujian dalam regresi dimana dependent variabel tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah
bahwa nilai variabel terikat Dependent Variabel tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai selanjutnya untuk
mendeteksi gejala Autokorelasi kita menggunakan Uji Durbi Watson DW. Uji ini menghasilkan nilai DW hitung dan nilai DW table.
Hipotesisinya: Ho : Tidak ada korelasi, jika Durbin Wason -2 sampai 2
Autokorelasi positif jika DW 2 maka terjadi Auokorelasi negative. Rumus Uji Durbin Wason adalah sebagai berkut:
D = en – en -1 e²n
Criteria pengujian: Ho : Diterima jika nilai DW diantara angka -2 d 2 nilai Durbin Watson hitung
mendekati atau disekitar angka 2 Untuk mendiagnosis adanya nilai Durbin Watson Uji DW dengan ketentuan sebagai
berikut: Tabel 3.3
Pedoman unuk memberikan interprestasi Uji Durbin Watson
DW Kesimpulan
Kurang dari 1,10 1,10 dan 1,54
1,55 dan 2,46 2,46 dan 3,90
Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi
Tanpa Kesimpulan Tidak ada Autokorelasi
Tanpa Kesimpulan Ada Autokorelasi
Sumber : Algifari, Analisis Regresi, CV. BPFE, Yogyakarta, Hal: 7-9 b. Multikolinearitas
Adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel dalam regresi. Model regresi yan g baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi antara variabel terikat maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel onthogonal adalah variabel bebas yang nilai
korelasi antar sesame variabel bebas sama dengan nol. Menurut Bhuono 2005:58 untuk melihat ada tidaknya Multikolinearitas biasanya dengan melihat VIF
Variansce Inflation Factor, ini tidak lebih dari 10 dan nilai toleransi kuang dari 0,1 untuk masing-masing variabel bebas.
c. Heteroskedastisitas Asumsi ini digunakan apabila variasi dari factr penggangu selalu sama pada
data pengamatan yang satu terhadap pengamatan lainnya. Jika ini dapat terpenuhi, berarti variasi factor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat
Homoskedastisitas. Jika asumsi ini tidak dapat terpenuhi maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan . penyimpangan ini terdapat beberapa factor penggangga yang disebut
sebagai Heteroskedastisitas. Kemudian menurut pandangan Bhuono 2005:62 untuk mengetahui ada atau
tidaknya Heteroskedastisitas terdapat beberapa cara diantaranya: 1.
Dengan melihat grafik Plot antara prediksi variabel terikat ZPRED dengan residunya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dengan
melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residunya.
2. Dasar dari analisis ini, jika ada pola tertentu seperti titik yang tidak membentuk
suatu pola
yang teratur,
maka mengidentifikasikan
telah terjadi
Heteroskedastisitas. Tetapi tidak ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol. Maka tidak terjadi Heteroskedastisitas, artinya
hal tersebut terbebas dari asumsi klasik Heteroskedastisitas dan layak dgunakan dalam penelitian
d.Normalitas
Pengujian Normalitas adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam Variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik
dan layak digunakan dalam penelitian adalah memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara diantaranya yakni dengan melihat kurva
normal P-plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik- titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal.
4. Uji Hipotesis Uji Signifikansi
1 Uji t secara parsial Uji t dilaksanakan untuk melihat signifikansi dan pengaruh independent secara
individu atau parsial terhadap variabel dependent dengan menganggap variabel lain bersifat konstan atau digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang
signifikan antara varabel X dan variabel Y. Untuk menguji hipotesa: Ho = 0, maka langkah yang akan digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan Uji t adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan Ho dan Ha Ho : : 0 Koefisien regresi tidak signifikan
Ha : 0 Koefisien regresi signifikan b. Menentukan Level of Significance
Level of significance yang digunakan sebesar 5 atau = 0,05
c. Menentukan nilai t t hitung Menentukan t hitung t-test dapat dirumuskan sebagai berikut:
T hitung: bi – i
Sb d. Menentukan criteria penerimaan dan penolakan Ho
jika propabilitas 0,05 Diterima Ho
Jika probabilitas 0,05 Diterima Ho 2 Uji F Uji Simultan
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independent secara keseluruhan terhadap variabel dependent. Untuk menguji hipotesa: Ho : 1, 2, 3 =
0, maka langkah-langkah yang dignakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan Uji f adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Ho dan Ha Ho : 1, 2, 3 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Independent dengan Variabel Dependent Ha : 1, 2, 3 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Variabel Independent
dengan Variabel Dependent b. Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan adalah sebesar 5 = 0,05
c. Menentukan nilai F F hitung Menentukan F hitung perumusannya adalah sebagai berikut:
F = R² 2 1 - R² n – k -1 n
Dimana: R² = Koefisien Determinasi
N = Jumlah pengamatan atau sampel
K-1 = Jumlah variabel Independent d. Mentukan criteria penerimaan dan penolakan
Jika probabilitas 0,05 Maka menolak Ho Jika probabilitas 0,05 Maka menerima Ho
E. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel bebas independent variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Iklan yang dikonotasikan dengan huruf X1. Iklan adalah komunikasi individual dengan sejumlah biaya melalui
berbagai media yang dilakukan oleh suatu perusahaan, lembaga non laba serta individu-individu. Dan Brand Image yang dikonotasikan dengan huruf X2, Brand
adalah nama, istilah, symbol atau rancangan atau kombinasi hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau
sekelompok penjual untuk membedakannya dari pesaing. Serta Kualitas Produk sebagai X3, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan. Kualitas produk adalah produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya.
2. Variabel terikat Dependet Variabel
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian Y yaitu bagaimana seorang konsumen melakukan pembelian atas suatu barang tertentu
berdasarkan berbagai pertimbangan. Tabel 3.2.
Variabel Operasional Penelitian