Brand Equity concept atau konsep ekuitas merk dikemukakan oleh pakar merk dari Universitas California di Berkeley Amarika Serikat David A Aaker, yang
menyatakan bahwa Brand Equity merupakan satu et brand asset dan liability yang berhubungan dengan sebuah merk, nama dan symbol yang disediakan sebuah produk
atau servis terhadap seorang konsumen. Brand Equity yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif antara lain:
1. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena tingkat kesadaran dan kestiaan merk konsumen yang tinggi.
2. Perusahaan akan mempunyai pisusu yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka
menyediakan merk tersebut. 3. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya
karena merk tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi. 4. Perusahaan dapat lebih mudah meluncurkan perluasan merk karena merk
tersebut memiliki kredibilitas tinggi. 5. Merk tersebut memberikan pertahankan terhadap persaingan harga yang
tajam. Oleh sebab itu suatu merk perlu dikelola dengan cermat agar Brand Equity
tidak mengalami penyusutan. Ini membutuhkan pemeliharaan atau peningkatan kesadaran merk, kualitas dan fungsi yang diyakini dari merk itu, Asosiasi merk yang
positif, dan lain-lain secara terus menerus.
5. Kesan Merk Brand Image
Kesan merk Brand Image adalah merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan ingatan akan suatu merk tertentu. Brand Image terbentuk di
dalam benak konsumen, yakni dimana konsumen menangkap dan menerjemahkan sinyal-sinyal yang dikirim oleh suatu merek melalui produknya, yaitu berdasarkan
atribut karakteristik atau identitas fisik merk itu sendiri, seperti nama, symbol dan slogan sinyal itu kemudian dikirim dan disosialisasikan kepada konsumen melalui
program komunikasi merk. Brand Image dimensi kedua dari pengetahuan tentang merek yang berdasarkan konsumen adalah citra dari sebuah merek. Citra merek dapat
dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalm benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk
pemukiran atau citra tertentu yang dikaitakn dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berfikir tentang orang lain. Asosiasi ini dpaat terkonseptualisasi berdasarkan
jenis, dukungan, kekuatan, keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut produk, misalnya warna dan ukuran serta atribut
yang tidak berhubungan dengan produk, misalnya harga, pemakai dan citra perusahaan. Sedangkan manfaat mencakup manfaat secar fungsional dan manfaat
secara simbolis serta manfaat berdasarkan pengalaman
6. Strategi membangun Merek
Strategi membangun merek dapat pula mengandalkan merek. Ekuitas merek berdasarkan perspektif konsumen atas merek tersebut dan menyimpannya dalam
memori perspektif konsumen adalah pengenalan konsumen atas merek tersebut dan menyimpannya dalam memori mereka beserta asosiasi merek yang mendukung, kuat
dan unik. Ekuitas merek berdasarkan perspektif konsumen terdiri dari kesadaran
merek Brand Awareness dan citra merek Brand Image. Kesadaran merek merupakan kemampuan merek untuk mucul dalam benak konsumen ketika mereka
sedang memikirkan produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan.kesadaran merek merupakan dimensi dasar dalam ekuitas merek.
Sebuah merek tidak mempunyai ekuitas sampai konsumen menyadari keberadaan merek tersebut. Merek baru harus mampu mencapai kesadaran merek dan
mempertahankan kesadaran merek harus dilakukan semua merek. Tingkat kesadaran merek terdiri dari kenal akan merek sebagai kesadaran
yang cenderung dangkal dan mengingat merek sebagai kesadaran yang lebih dalam. Citra merek merupakan jenis asosiasi yang muncul dibenak konsumen ketika
mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut dapat mucul dalam bentuk citra atau pemikiran tertentu yang dikaitakn dengan suatu merek. Asosiasi ini dapat
dikonseptualkan berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan dan keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut yang
berhubungan dengan produk, misalnya harga , pemakai dan citra penggunanya. Sedangkan manfaat mencakup manfaat secara fungsional, manfaat secara simbolis
dan manfaat berdasarkan pengalaman. Untuk meningkatkan ekuitas merek dilakukan melalui pemilihan nama merek
atau logo yang baik. Usaha yang paling sering dilakukan melalui program pemasaran dan komunikasi pemasaran agar tercipta asosiasi yang mendukung, kuat dan unik
dibenak konsumen antara merek dan atribut atau manfaatnya. Produk berkualitas tinggi dan mempresentasikan nilai yang potensial mempunyai ekuitas merek yang
tinggi membutuhkan usaha komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten untuk membangun dan mempertahankan ekuitas merek.
D. Kualitas Produk 1.