34
IV. KEADAAN UMUM LOKASI
4.1. Geografis
Secara geografis Kabupaten Bogor terletak diantara 6°180 - 6°4710 Lintang Selatan dan 106°2345 - 107°1330 Bujur Timur, yang berdekatan
dengan Ibu kota Negara sebagai pusat pemerintahan, jasa dan perdagangan dengan aktifitas pembangunan yang cukup tinggi. Letak dan batas wilayah
Kabupaten Bogor secara administratif dapat dilihat pada Gambar 2, luas wilayah untuk setiap kecamatan di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 3,
sedangkan batasan wilayahnya adalah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Kabupaten Kota Bekasi dan Kota Depok,
Sebelah Timur
: Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Purwakarta
Sebelah Selatan : Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi
Sebelah Barat : Kabupaten Lebak Provinsi Banten
Bagian Tengah : Kota Bogor
Gambar 2. Wilayah Administrasi Kabupaten Bogor
tanah di wilayah Kabupaten Bogor memiliki jenis tanah yang cukup subur untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan kehutanan, yang terdiri dari 22 jenis
tanah, yang meliputi jenis tanah Asosiasi LatosolMerah, LatosolCoklat Kemerahan dan Laterit Air .
Iklim wilayah Kabupaten Bogor termasuk iklim tropis sangat basah di bagian selatan dan iklim tropis basah di bagian utara, dengan rata-rata curah hujan
tahunan 2,500 - 5,000 mmtahun, kecuali di wilayah bagian utara dan sebagian kecil wilayah timur yang memiliki curah hujan kurang dari 2,500 mmtahun, suhu
rata-rata di wilayah Kabupaten Bogor antara 20° - 30°C, dengan rata-rata tahunan sebesar 25°C.
Gambar 2. Wilayah Administrasi Kabupaten Bogor
PARUNG PANJANG
GN.SINDUR
35 Tabel 3. Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Bogor
No Kecamatan Luas
Wilayah Ha
No Kecamatan Luas
Wilayah Ha
1 Babakan Madang
9.181,09 21 Jonggol
11.578,12 2 Bojonggede
2.980,98 22 Kemang
3.212,28 3 Caringin
8.474,71 23 Klapanunggal
9.639,12 4 Cariu
8.564,89 24 Leuwiliang
9.205,82 5 Ciampea
3.430,06 25 Leuwisadeng
3.464,93 6 Ciawi
4.744,26 26 Megamendung
6.198,03 7 Cibinong
4.575,68 27 Nanggung
16.414,34 8 Cibungbulang
3.535,55 28 Pamijahan
11.242,24 9 Cigombong
4.325,16 29 Parung
2.583,72 10 Cigudeg
18.846,46 30 Parung
Panjang 7.070,61
11 Cijeruk 4.639,00
31 Rancabungur 2.391,21
12 Cileungsi 6.993,60
32 Rumpin 13.648,13
13 Ciomas 1.637,13
33 Sukajaya 16.011,09
14 Cisarua 7.281,03
34 Sukamakmur 18.931,00
15 Ciseeng 4.063,26
35 Sukaraja 4.452,92
16 Citeureup 6.848,82
36 Tajurhalang 2.949,95
17 Dramaga 2.445,46
37 Tamansari 4.121,64
18 Gunung Putri
6.094,74 38 Tanjungsari
15.962,49 19 Gunung
Sindur 4.971,11
39 Tenjo 8.188,37
20 Jasinga 13.563,64
40 Tenjolaya 4.556,38
Sumber: Bappeda Kabupaten Bogor dan P4W LPPM IPB, 2009
Kabupaten Bogor memiliki luas wilayah 298.838,304 ha terbagi kedalam 40 administrasi kecamatan 411 desa dan 17 kelurahan, dengan jumlah penduduk
pada tahun 2007 sebesar 4.251.838 jiwa, yang terdiri atas 2.185.809 laki-laki dan 2.066.029 perempuan.
Topografi wilayah Kabupaten Bogor sangat bervariasi, yaitu berupa daerah pegunungan di bagian selatan, hingga daerah dataran rendah di sebelah
utara. Keberadaan sungai-sungai di wilayah Kabupaten Bogor posisinya membentang dan mengalir dari daerah pegunungan di bagian selatan ke arah
utara. Wilayah Kabupaten Bogor memiliki 6 enam Daerah Aliran Sungai DAS, yaitu DAS Cidurian, DAS Cimanceuri, DAS Cisadane, DAS Ciliwung,
Sub DAS Kali Bekasi serta Sub DAS Cipamingkis dan Cibeet. Sungai-sungai pada masing-masing DAS tersebut mempunyai fungsi dan peranan yang sangat
strategis yaitu sebagai sumber air untuk irigasi, rumah tangga dan industri serta
36 berfungsi sebagai drainase utama wilayah. Disamping itu, di Kabupaten Bogor
terdapat 94 danau atau situ dengan luas total 496,28 ha serta 63 mata air. Situ-situ dimaksud berfungsi sebagai reservoir atau tempat resapan air dan beberapa
diantaranya dimanfaatkan sebagai obyek wisata atau tempat rekreasi dan budidaya perikanan. Komposisi pemanfaatan lahan di Kabupaten Bogor menurut RTRW
Kabupaten Bogor, yaitu : 1 Kawasan Lindung seluas 133.548,41 ha atau 44,69 , 2 Kawasan Budidaya seluas 165.289,90 ha atau 55,31 . Perincian lebih
lanjut dari ruang lingkup kawasan lindung serta kawasan budidaya, yaitu : 1
Kawasan yang berfungsi lindung di dalam kawasan hutan terdiri dari hutan konservasi seluas 42.559,72 ha 14,24 dan hutan lindung seluas
8.745,06 ha 2,93 dari luas wilayah Daerah. Kawasan yang berfungsi lindung di luar kawasan hutan terdiri dari kawasan lindung lainnya di luar
kawasan hutan, yang menunjang fungsi lindung seluas 82.243,63 ha 27,52 .
2
Kawasan budidaya di dalam kawasan hutan terdiri dari kawasan hutan produksi terbatas dan kawasan hutan produksi tetap. Kawasan budidaya di
luar kawasan hutan terdiri dari kawasan pertanian, kawasan pertambangan, kawasan industri, kawasan pariwisata, dan kawasan permukiman.
Kawasan pertanian terdiri dari pertanian lahan basah seluas 42.789,78 ha 14,32, pertanian lahan kering, tanaman tahunan, perkebunan,
peternakan dan perikanan.
4.2. Sumberdaya Manusia