114 ring road dan adanya rencana pembangunan terminal tipe–B di kecamatan Ciawi
sehingga lokasi ini memiliki aksesibilitas yang tinggi, sehingga mudah dicapai dari berbagai lokasi.
5.3.2.3. Lokasi Optimal Pasar Induk Kabupaten Bogor Berdasarkan 7 Pasar
Kabupaten Bogor yang Ada Saat Ini Eksisting dengan
Mempertimbangkan Keberadaan 3 Pasar Kota Bogor
Kabupaten Bogor memiliki 24 pasar yang terdiri atas pasar kelas I, kelas II, dan kelas III. Pasar kelas I merupakan pasar dengan cakupan pelayanan
wilayah daerah dan sekitarnya, pasar kelas II yaitu pasar dengan cakupan wilayah terbatas pada wilayah tertentu sekitar pasar, dan pasar kelas III merupakan pasar
dengan cakupan yang lebih terbatas pada lingkungan tertentu dan jam operasional tertentu pula. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada Gambar 31 dan Tabel 36.
Gambar 31. Lokasi Sebaran Pasar Kabupaten Bogor
115 Tabel 36. Lokasi 24 Pasar di Kabupaten Bogor
No Nama Pasar
Kecamatan Kelas Pasar
1 Cileungsi Cileungsi
I 2 Cibinong
Cibinong I
3 Citeureup I
Citeureup I
4 Parung Parung
I 5 Citeureup
II Citeureup
I 6 Jonggol
Jonggol I
7 Cisarua Cisarua
I 8 Parung
Panjang Parung
Panjang I
9 Leuwiliang Leuwiliang
I 10 Cariu
Cariu I
11 Ciluar Sukaraja
I 12 Laladon
Ciomas I
13 Ciawi Ciawi
II 14 Ciampea
Ciampea II
15 Jasinga Jasinga
II 16 Cigombong
Cigombong II
17 Cicangkal Cicangkal
II 18 Citayam
Citayam II
19 Cigudeg Cigudeg
II 20 Ciseeng
Ciseeng III
21 Parungpung Gunung
Sindur III
22 Nanggung Nanggung
III 23 Cikereteg
Caringin III
24 Cimayang Pamijahan
III
Sumber : Bappeda Kabupaten Bogor dan PT. Multidecon Internal, 2008
Dari kedua puluh empat pasar Kabupaten Bogor tersebut, dipilih tujuh pasar untuk dianalisis dalam penelitian ini yaitu Pasar Cileungsi, Pasar Cibinong,
Pasar Citeureup, Pasar Parung, Pasar Cisarua, Pasar Leuwiliang dan Pasar Ciawi. Sedangkan untuk pasar Kota Bogor yang terpilih adalah Pasar Induk Kemang,
Pasar Induk Jambu Dua, dan Pasar Baru Bogor Gambar 32. Dalam menentukan lokasi pasar induk Kabupaten Bogor berdasarkan 7
pasar yang ada saat ini eksisting di Kabupaten Bogor dengan mempertimbangkan keberadaan 3 pasar Kota Bogor digunakan empat model
optimasi dengan indikator yang digunakan berbeda-beda. Model pertama yang digunakan sebagai pertimbangan adalah permintaan demand dan jarak terdekat,
model kedua adalah permintaan demand dan waktu tempuh tercepat, model ketiga adalah permintaan demand, produksi dan jarak terdekat, dan model
116
Gambar 32. Tujuh Pasar Kabupaten Bogor dan 3 Pasar Kota Bogor yang Ada Saat Ini Eksisting
keempat adalah permintaan demand, produksi dan waktu tempuh tercepat. Berdasarkan hasil perhitungan program, hasilnya dapat terlihat pada Tabel 37.
Berdasarkan hasil perhitungan yang tercantum dalam Tabel 37 dengan menggunakan model pertama yang mempertimbangkan permintaan demand dan
jarak terdekat, maka alternatif pertama lokasi pasar induk adalah Pasar Ciawi yang berada di Kecamatan Ciawi dengan objective value sebesar 771.724,909.
Nilai tersebut menunjukkan total minimum biaya transportasi dalam satuan ton kilometer. Dalam hal ini diasumsikan bahwa ongkos angkut merupakan fungsi
dari demand dan jarak. Alternatif kedua lokasi pasar induk adalah Pasar Cibinong yang berada di Kecamatan Cibinong dengan objective value sebesar 775.531,201.
Sedangkan alternatif ketiga lokasi pasar induk adalah Pasar Citeureup yang berada di Kecamatan Citeureup dengan objective value sebesar 884.022,487.
117
Tabel 37. Lokasi Optimal Pasar Induk Kabupaten Bogor Berdasarkan 7 Pasar Kabupaten Bogor yang Ada Saat Ini Eksisting dengan Mempertimbangkan Keberadaan 3 Pasar Kota Bogor
No Model Optimasi
Lokasi Alternatif 1 Lokasi Alternatif 2
Lokasi Alternatif 3 Pasar
Objective Value
Pasar Objective
Value Pasar
Objective Value
10 Pasar Eksisting 7 Pasar Kabupaten Bogor 3 Pasar Kota Bogor 1
Demand-Jarak Terdekat
Ciawi 771.724,91 Cibinong
775.531,20 Citeureup 884.022,49
2 Demand-Waktu
Tercepat Ciawi
952.965,69 Cibinong 1.005.495,88 Citeureup
1.018.516,90 3
Demand-Produksi-Jarak Terdekat
Ciawi 6.884.975,65 Cibinong
7.400.506,26 Parung 7.697.402,19
4 Demand-Produksi-Waktu
Tercepat Ciawi
8.557.052,81 Cibinong 9.517.315,45 Citeureup
9.745.375,22 Sumber: Hasil Analisis
118 Model kedua yang mempertimbangkan permintaan demand dan waktu
tempuh tercepat, alternatif pertama lokasi pasar induk adalah Pasar Ciawi yang berada di Kecamatan Ciawi dengan objective value sebesar 952.965,692.
Alternatif kedua lokasi pasar induk adalah Pasar Cibinong yang berada di Kecamatan Cibinong dengan objective value sebesar 1.005.495,878. Sedangkan
alternatif ketiga lokasi pasar induk adalah Pasar Citeureup yang berada di Kecamatan Citeureup dengan objective value sebesar 1.018.516,903. Nilai
tersebut menunjukkan total minimum biaya transportasi dalam satuan ton menit. Model ketiga yang mempertimbangkan permintaan demand produksi
dan jarak terdekat, alternatif pertama lokasi pasar induk adalah Pasar Ciawi yang berada di Kecamatan Ciawi dengan objective value sebesar 6.884.975,646.
Alternatif kedua adalah Pasar Cibinong yang berada di Kecamatan Cibinong dengan objective value sebesar 7.400.506,258. Sedangkan alternatif ketiga lokasi
pasar induk adalah Pasar Parung yang berada di Kecamatan Parung dengan objective value sebesar 7.697.402,188. Nilai-nilai terebut menunjukkan total
minimum biaya transportasi dalam satuan ton kilometer. Model keempat yang mempertimbangkan permintaan demand produksi
dan waktu tempuh tercepat, alternatif pertama lokasi pasar induk adalah Pasar Ciawi yang berada di Kecamatan Ciawi dengan objective value sebesar
8.557.052,807. Alternatif kedua lokasi pasar induk adalah Pasar Cibinong yang berada di Kecamatan Cibinong dengan objective value sebesar 9.517.315,445.
Sedangkan alternatif ketiga adalah Pasar Citeureup yang berada di Kecamatan Citeureup dengan objective value sebesar 9.745.375,222. Nilai-nilai tersebut
menunjukkan total minimum biaya transportasi dalam satuan ton menit. Berdasarkan keempat model dengan berbagai pertimbangan, maka
diketahui bahwa Pasar Ciawi yang berada di Kecamatan Ciawi memiliki kecenderungan menjadi lokasi pasar induk alternatif pertama, Pasar Cibinong
yang berada di Kecamatan Cibinong menjadi lokasi pasar induk alternatif kedua, sedangkan untuk alternatif ketiga pasar induk adalah di Pasar Citeureup yang
berada di Kecamatan Citeureup Gambar 33.
119
Pasar Ciawi yang berada di Kecamatan Ciawi memiliki lokasi yang cukup strategis karena dekat dengan akses jalan tol yang menghubungkan antara
Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan DKI Jakarta, berada di jalan arteri primer Ciawi–Sukabumi, selain itu akan didukung dengan adanya rencana pembangunan
tol ciawi–sukabumi, inner ring road dan adanya rencana pembangunan terminal tipe–B di kecamatan Ciawi sehingga lokasi ini memiliki aksesibilitas yang tinggi,
sehingga mudah dicapai dari berbagai lokasi. Saat ini Pasar Ciawi termasuk dalam pasar kelas II, yaitu pasar yang
melayani wilayah terbatas pada wilayah tertentu sekitar pasar. Namun berdasarkan lokasinya yang strategis, pasar ini layak untuk dikembangkan
menjadi pasar induk, karena memiliki aksesibilitas yang sangat baik dan mudah untuk diakses dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten dan Kota Bogor.
Alternatif kedua lokasi pasar induk adalah Pasar Cibinong. Pasar Cibinong termasuk dalam pasar Kelas I, yaitu pasar dengan cakupan pelayanan
wilayah daerah dan sekitarnya
.
Pasar Cibinong ini terletak di ibukota Kabupaten Bogor yang memiliki fasilitas perekonomian yang lengkap bila dibandingkan
Gambar 33. Lokasi Optimal Pasar Induk kabupaten Bogor Berdasarkan 7 Pasar Kabupaten Bogor dengan Mempertimbangkan Keberadaan 3 Pasar
Kota Bogor
120 dengan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bogor. Kegiatan perdagangan
sayuran dan buah-buahan di Pasar Cibinong mulai ramai semenjak pukul 19.00 wib hingga pagi hari.
Alternatif ketiga lokasi pasar induk adalah Pasar Citeureup yang berlokasi di Kecamatan Citeureup. Pasar ini termasuk dalam Pasar Kelas I, yaitu
pasar dengan cakupan pelayanan wilayah daerah dan sekitarnya. Namun pada lokasi ini sering terjadi kemacetan yang berlangsung sepanjang hari mulai pagi
hari hingga pukul 19.00 wib. Kemacetan ini karena adanya hambatan samping yang tinggi karena adanya pasar dan pedagang kaki lima yang berdagang di atas
trotoar atau di sebagian badan jalan, angkutan umum yang ngetem, banyak terjadi naik dan turun penumpang, dan banyak penyeberang jalan. Sehingga apabila
lokasi ini terpilih menjadi lokasi pasar induk, maka harus dicari solusi untuk mengurai kemacetan di lokasi tersebut.
5.3.2.4. Lokasi Optimal Pasar Induk Kabupaten Bogor Berdasarkan 7 Pasar