21
III. METODE
PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan September–Desember 2009 dengan wilayah studi yang dikaji untuk lokasi optimal pasar induk adalah Kabupaten
Bogor yang terdiri atas 40 kecamatan dengan mempertimbangkan keberadaan Kota Bogor yang terdiri atas 6 kecamatan.
3.2. Jenis Sumber Data dan Alat Penelitian
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa data asal sayuran dan buah-buahan di pasar yang ada saat ini eksisting
diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, dan data sekunder berupa data produksi sayuran dan buah-buahan, data monografi Kabupaten Bogor dan Kota
Bogor, data rata-rata konsumsi sayuran dan buah-buahan, peta administrasi, peta jaringan jalan, data jarak tempuh dan waktu tempuh antar kecamatan, serta data
pendukung lainnya. Data-data tersebut didapatkan dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, BPS Kabupaten Bogor dan BPS Kota bogor,
Bappeda kabupaten Bogor, PD. Pasar Tohaga, dan website www.maps. google.com.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer, alat tulis, dan printer. Software yang digunakan terdiri dari Microsoft Excel, Microsoft
Word, Arc GIS 9.2, dan GAMS.
3.3. Metode Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian terbagi atas data sekunder, dan data primer yang masing-masing diperoleh dari instansi pemerintah dan pengamatan langsung
di lapangan. Adapun mengenai matriks pendekatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
22 Tabel 1. Matriks Pendekatan Penelitian
No Tujuan Metode
Analisis Jenis
Data Sumber Data
Keluaran
1. Mengidentifikasi perkembangan
wilayah di Kabupaten
Bogor Skalogram Sekunder BPS
Kab. Bogor
Hirarki wilayah di Kabupaten
Bogor
2. Mengidentifikasi aliran sayuran
dan buah-buahan di pasar yang ada
saat ini eksisting yang
berada di Kabupaten dan
Kota Bogor. Deskriptif Primer
dan Sekunder
Pengamatan Langsung di
Lapangan, Dinas
Pertanian dan Kehutanan
Kab. Bogor, PD. Pasar
Tohaga Asal sayuran dan
buah-buahan di pasar yang ada
saat ini eksisting
3. Mengkaji penentuan lokasi
optimal pasar induk
berdasarkan 40 kecamatan di
Kabupaten Bogor dengan
mempertimbang- kan keberadaan
6 kecamatan di Kota Bogor.
Metode P- Median
yang dibangun
dalam software
GAMS Sekunder Dinas
Pertanian dan Kehutanan
Kab. Bogor, Bappeda Kab.
Bogor, BPS Kabupaten
dan Kota Bogor,
website www.maps.
google.com Lokasi optimal
pasar induk berdasarkan 40
kecamatan di Kabupaten Bogor
dengan mempertimbang-
kan keberadaan 6 kecamatan di
Kota Bogor
4. Mengkaji penentuan lokasi
optimal pasar induk
berdasarkan 40 kecamatan di
Kabupaten Bogor.
Metode P- Median
yang dibangun
dalam software
GAMS Sekunder Dinas
Pertanian dan Kehutanan
Kab. Bogor, Bappeda Kab.
Bogor, BPS Kabupaten
dan Kota Bogor,
website www.maps.
google.com Lokasi optimal
pasar induk berdasarkan 40
kecamatan di Kabupaten Bogor
23 Tabel 1. Lanjutan
No Tujuan Metode
Analisis Jenis
Data Sumber Data
Keluaran
5. Mengkaji penentuan lokasi
optimal pasar induk
berdasarkan kondisi saat ini
eksisting di Kabupaten
Bogor dengan mempertimbang
kan keberadaan pasar yang ada di
Kota Bogor. Metode P-
Median yang
dibangun dalam
software GAMS
Sekunder Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kab. Bogor,
Bappeda Kab. Bogor, BPS
Kabupaten dan Kota
Bogor, website
www.maps. google.com
Lokasi optimal pasar induk
berdasarkan kondisi saat ini
eksisting di Kabupaten Bogor
dengan mempertimbang-
kan keberadaan pasar yang ada di
Kota Bogor.
6. Mengkaji penentuan lokasi
optimal pasar induk
berdasarkan kondisi saat ini
eksisting di Kabupaten
Bogor. Metode P-
Median yang
dibangun dalam
software GAMS
Sekunder Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kab. Bogor,
Bappeda Kab. Bogor, BPS
Kabupaten dan Kota
Bogor, website
www.maps. google.com
Lokasi optimal pasar induk
berdasarkan kondisi saat ini
eksisting di Kabupaten
Bogor.
7. Melihat Keterkaitan
perkembangan wilayah dengan
alternatif lokasi optimal pasar
induk Kabupaten Bogor.
Penentuan indeks
prioritas Sekunder Dinas
Pertanian dan Kehutanan
Kab. Bogor, Bappeda Kab.
Bogor, BPS Kabupaten
dan Kota Bogor,
website www.maps.
google.com Lokasi pasar
induk paling optimal
berdasarkan perkembangan
wilayah dan hasil optimasi.
3.4. Batasan Penelitian