42 •
Jaringan Irigasi Teknis : 29 Daerah Irigasi
• Jaringan Irigasi Setengah Teknis
: 20 Daerah Irigasi •
Jaringan Irigasi Sederhana Belum Teknis : 777 Daerah Irigasi
Kemampuan PDAM baru mencapai 41,7 dalam penyediaan air bersih dari total yang harus dilayani, sisanya masih menggunakan sumber air terbuka
berupa sumur atau mata air. Kinerja penanganan persampahan di Kabupaten Bogor terutama di perkotaan, berdasarkan tingkat pelayanan pada tiap sumber
timbulan sampah adalah sebagai berikut: 1. Jumlah wilayah terlayani sampai tahun 2005, adalah 20 kecamatan, 76 desa
kelurahan atau sekitar 30 dari luas wilayah terbangun. 2. Sumber timbulan sampah dan kondisi volume terangkut seperti terlihat pada
Tabel 4. Dimana sumber timbulan sampah terbesar berasal dari rumah tangga sebesar 206.400 m
3
, diikuti oleh pasarpertokoan sebesar 154.800 m
3
, industri 103.200 m
3
, kantorsekolah 20.640 m
3
dan lain-lain 30.960 m
3
. Tabel 4. Sumber Sampah Timbulan dan Pengangkutannya
Sumber Sampah Timbulan m
3
Terangkut Ke TPA
m
3
Persentase Timbulan Sampah
yang Terangkut ke TPA
Rumah tangga PasarPertokoan
Industri KantorSekolah
Lain – lain 206.400
154.800 103.200
20.640 30.960
33.322 66.643
49.982 9.996
6.664 16,14
43,05 48,43
48,43 21,52
Total 516.000 166.608
32, 29
Sumber: Bappeda Kabupaten Bogor dan P4W LPPM IPB, 2009
4.6. Kondisi Perekonomian
Perekonomian di Kabupaten Bogor selama periode 2003–2007 dilihat dari besarnya Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Bogor
menurut lapangan usaha atau sektoral berdasarkan harga konstan tahun 2000 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Nilai PDRB di setiap lapangan usaha
juga mengalami peningkatan pada setiap tahun kecuali sektor pertanian, peternakan dan kehutanan pada tahun 2003 dan 2006 dan sektor pertambangan
dan penggalian pada tahun 2004 dan 2005. Hal ini menunjukkan telah terjadi
43 peningkatan output yang dihasilkan Kabupaten Bogor setiap tahunnya. Secara
terperinci dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. PDRB Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga
Konstan 2000 Tahun 2003-2007 Juta Rupiah
Lapangan Usaha
2003 2004 2005 2006 2007 1. Pertanian
1.341.294,23 1.343.360,54 1.383.027,4 1.366.323,55 1.429.544,34 2. Pertambangan
dan Penggalian 340.063,4 314.553,26 282.744,39 307.414,98 322.126,54
3. Industri Pengolahan
14.125.219,14 14.967.082,19 15.851.166,44 16.790.944,62 17.687.418,97 4. Listrik, Gas dan
Air Bersih 791.000,1 837.824,84 898.437,38 968.659,5
1.046.346,68 5. Bangunan
681.988,87 727.576,14 764.824,41 802.808,83 855.403,53 6. Perdagangan,
Hotel dan Restoran
3.261.433,99 3.478.304,84 3.761.156,17 4.063.192,67 4.403.782,79 7. Pengangkutan
dan Komunikasi
575.062,76 617.288,5 662.327,26
715.462,14 782.112,69
8. Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan 370.645,06 393.162,64 418.271,35 446.627,18 480.698,34
9. Jasa-jasa 934.457,53 992.276,26 1.034.410,42 1.084.753,16 1.143.884,97
Total PDRB 22.421.165,08 23.671.429,21 25.056.365,22 16.546.186,63 28.151.318,85
Sumber : BPS Kabupaten Bogor, 2008
Secara umum semua lapangan usaha memperlihatkan pertumbuhan yang positif kecuali sektor pertanian, peternakan dan kehutanan dan sektor
pertambangan dan penggalian. Pada tahun 2007 laju pertumbuhan tertinggi terdapat pada sektor pengangkutan dan komunikasi, perdagangan, hotel dan
restoran serta listrik, gas dan air bersih. Laju terendah terdapat pada sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian yang merupakan sektor primer.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.
4.7. Kebijakan Daerah Kabupaten Bogor