Strategi Pemberdayaan IKM Pengembangan peran unit pelaksana teknis (UPT) pelatihan dan pengembangan dalam pemberdayaan industri kecil dan menengah di Provinsi Riau

belaka, melainkan sebagai orang yang memiliki beragam kemampuan yang dapat diberi kesempatan untuk memperbaiki hidupnya. Konsep pemberdayaan memberi kerangka acuan mengenai kemampuan yang melingkup aras sosial, ekonomi, budaya, politik dan kelembagaan. Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan Suharto, 2005. Salah satu aspek penting dalam pemberdayaan adalah pemberian akses kepada masyarakat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Hal ini disandarkan pada kenyataan bahwa salah satu penyebab kemiskinan dalam masyarakat adalah kurangnya akses terhadap sumber daya yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan keterampilan serta kurangnya kesediaan pemerintah atau kelompok kuat untuk membagi sumber daya kepada kelompok lemah Haeruman dan Eriyatno, 2001. Salah satu peran pemerintah dalam meningkatkan akses sumber daya tersebut adalah pembinaan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah UMKM masih sangat diperlukan, mengingat peranan sektor UMKM cukup besar, karena sektor usaha ini terbukti mampu bertahan dari kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Provinsi Riau, yang memiliki berbagai potensi sumber daya alam cukup besar juga merasakan pentingnya melakukan pembinaan tersebut. Dari berbagai macam sumber daya alam tersebut masih perlu digali, diolah dan dikembangkan secara terarah dan terpadu sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-sebesarnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dengan menghindari dampak negatif yang mungkin

1.2 Rumusan Masalah

Pemerintah Provinsi Riau telah cukup banyak memberikan perhatian terhadap lembaga-lembaga Pelatihan yang salah satunya adalah UPT Pelatihan dan Pengembangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau nomor. 7 tahun 2008 fungsi UPT Pelatihan dan Pengembangan adalah mendukung pertumbuhan , pengembangan Industri dan perdagangan dengan tugas pokoknya menyelenggarakan urusan pekerjaan dan kegiatan yang berkenaan dengan pelatihan dibidang perindustrian dan perdagangan. Namun dalam perjalanannya UPT Pelatihan dan Pengembangan dalam meningkatkan kemampuan Industri Kecil dan Menengah ini dirasakan belum mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja IKM tahun 2007 tabel 2 sebesar 79.807 dengan 5.114 unit usaha namun yang mampu terjangkau untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan hanya 330 oang tabel 4. Peranan dan keberadaan UPT Pelatihan dan Pengembangan diperkuat dengan Program Pemerintah Provinsi Riau dalam pemberantasan Kemiskinan dan Kebodohan serta Infrastuktur K2I. Untuk melaksanakan program ini salah satunya adalah dari sektor Industri dan Perdagangan, melalui fungsi UPT Pelatihan dan Pengembangan. Untuk meningkatkan peran kelembagaan ini, maka permasalahan yang dihadapi antara lain adalah Kinerja staf UPT Pelatihan dan Pengembangan yang belum mempunyai kemampuan dalam menyusun silabus dan materi pelatihan, sehingga terkesan bahwa setiap pelatihan yang dilaksanakan tidak terencana dengan baik. Diharapkan staf UPT Pelatihan dan Pengembangan Perindag mempunyai kompetensi yang tepat, sehingga mampu membuat silabus pelatihan dan merencanakan pelatihan yang dibutuhkan oleh industri kecil dan menengah di Provinsi Riau, sementara itu kebijakan UPT Pelatihan dan Pengembangan yang belum berorientasi kepada pemberdayaan industri kecil dan menengah sehingga Industri Kecil dan Menengah terkesan berjalan sendiri. Kondisi ini adalah disebabkan tidak adanya tenaga teknis yang mampu mendampingi Industri Kecil dan Menengah dalam menghadapai masalah teknis. Dengan keadaan seperti ini perlu diketahui sejauh mana UPT Pelatihan dan Pengembangan mampu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia IKM melalui kegiatan pemberdayaan industri kecil dan menengah, sehingga dapat diketahui faktor-faktor pendukung dan penghambat penguatan kelembagaan UPT Pelatihan dan Pengembangan dalam mengembangkan IKM, dengan demikian ke depan diharapkan Lembaga ini dapat melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui strategi yang lebih baik dalam upaya pengembangan UPT Pelatihan dan Pengembangan untuk peningkatan pemberdayaan IKM. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Sejauhmana UPT Pelatihan dan Pengembangan mampu memberdayakan Industri Kecil dan menengah ?