Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Primer Tujuan pengumpulan data primer adalah untuk memperoleh data empiris secara langsung dari pihak-pihak terkait Pengumpulan data primer dilakukan dengan dua metode: a. Metode Kuantitatif, yaitu pengumpulan data yang melibatkan 26 responden stakeholders pemangku kepentingan yang terpilih untuk Analysis Hierarchy Process AHP melalui wawancara terstruktur dengan kuesioner. b. Metode Kualitatif, melalui wawancara mendalam dengan responden terkait serta obsevasi. Secara ringkas jenis data dan metode pengumpulnya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jenis Data dan Metode Pengumpulannya No Sumber Data Parameter Jenis Data

A. Data Sekunder

1. 2. 3 Peta rencana Data statistik - Jakarta Dalam Angka JDA - Laporan penelitian terkait Inventarisasi situ oleh BBSCC, DTR, DPU, BPLHD Prov. DKI Jakarta Rencana peruntukan Data pendukung Karakteristik situ DS DS DS DS

B. Data Primer

1. 2. Kuesioner AHP Observasi - Persepsi stakeholders - Kondisi fisik - Lokasi - Kelembagaan W W,O Keterangan : DS = Data Sekunder; O=Observasipengamatan; W= Wawancara

3.5. Penentuan Sampel dan Responden

Berdasarkan data registrasi, jumlah situ di Wilayah Provinsi DKI Jakarta berbeda satu sama lain tergantung kepada instansi pengumpul data. Berdasarkan versi Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, jumlah situ sebanyak 27 buah, sedangkan menurut Dinas Tata Kota DKI Jakarta sebanyak 14 buah dan menurut Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Provinsi DKI Jakarta sebanyak 28 buah. Pencatatan oleh pemerintah pusat cq Kementrian Pekerjaan Umum juga mengalami kerancuan. Data registrasi situ menyebutkan jumlah sebanyak 18 buah, sementara data sensus menyebutkan jumlah sebanyak 149 buah, karena berdasarkan kondisi lapangan dengan pertimbangan tertentu. BPLHD misalnya menentukan jumlah situ lebih pada aspek pencemaran, sedangkan pemerintah pusat lebih menekankan pada situ yang berada pada aliran sungai Ciliwung Cisadane. Situ yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kawasan genangan air, baik air permukaan ataupun resapan air yang terbentuk alami dan terdaftar di salah satu sumber yang tersebut di atas. Oleh karena itu dari sekian banyak data dari aneka sumber tersebut akhirnya diperoleh sampel yang diambil adalah sebanyak 39 situ yang diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai keragaman permasalahan yang dihadapi, khususnya di Wilayah DKI Jakarta. Untuk lebih jelasnya mengenai proses penentuan dan kondisi 39 situ tersebut dapat dilihat pada bagian lampiran. Untuk mengetahui persepsi pemangku kepentingan terhadap pengelolaan situ digunakan Analysis Hierarchy Process dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 26 responden yang mewakili instansi berikut ini: 1. Bappenas 2. Ditjen SDA Kementrian PU 3. Dinas PU DKI Jakarta 4. BPLHD DKI Jakarta 5. Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane BBWSCC 6. Dinas Pariwisata DKI Jakarta 7. Pengusaha Pariwisata 8. Bank Dunia 9. Profesional Konsultan, Pakar, Masyarakat Pemerhati