tindih dan pemanfaatan situ menjadi lebih optimal. Peraturan perundangan yang berkaitan dengan situ cukup banyak, namun dalam implementasinya masih lemah,
terutama dalam hal pengawasan. Pemberian sanksi hukum juga masih lemah. Implementasi peraturan perundangan harus diikuti dengan sisi pengawasan
pelaksanaan peraturan perundangan dan penegakan hukum. Mencermati berbagai persoalan yang timbul akibat pengelolaan situ di
DKI Jakarta, Pemerintah DKI Jakarta dapat mengambil manfaat berupa informasi dan masukan untuk menyusun kebijakan perencanaan yang komprehensif untuk
pengelolaan situ dengan mempertimbangkan seluruh parameter pengelolaan situ. Selain itu perlu disusun profil lengkap mengenai situ di Wilayah DKI Jakarta
dengan melibatkan seluruh stakeholders. Peran dan fungsi Dewan Sumber Daya Air perlu dioptimalkan dan pengelolaan situ harus mempertimbangankan tipologi
situ yang bisa murni state property dan yang memakai pendekatan pengelolaan optimal. Situ yang terletak di kawasan padat penduduk perlu mempertimbangkan
tingkat pemanfaatan optimal yang diiringi dengan pengaturan kolektif yang lebih banyak dengan melibatkan lebih banyak pengguna dan menanmpung aspirasi
masyakarat sekitar. Situ-situ yang secara de jure dimiliki oleh pemerintah pusat atau
“state property” dapat dikembankan kondisinya menjadi lebih baik dengan pelibatan partisipasi masyarakat sekitar. Dari contoh Situ Babakan terlihat bahwa
kejelasan tata laksana pengelolaan situ dan pihak yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan situ menentukan kondisi situ. Situ-situ yang lain pun
berpotensi untuk menjadi bagus seperti situ Babakan karena secara umum tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk menjaga kawasan di sekitar situ agar
terhindar dari ancaman banjir sudah mulai muncul. Beberapa situ yang secara de jure adalah “state property” dan berada di pemukiman penduduk dan dapat
dikembangkan menjadi kondisi situ yang bagus antara lain Situ Rawa Dongkal, Situ Arman, Situ Kelapa Dua Wetan, Situ Sunter Hulu, Situ Mandara Permai, Situ
Rawa Kepa dll. Sedangkan untuk Situ Rawa Penggilingan sebenarnya partisipasi
masyarakat untuk tidak membuang sampah di areal situ sudah terlihat, tentunya dibutuhkan dukungan dari Pemerintah Daerah untuk mempercepat proses serah
terima fasos-fasum. Rencana penertiban dan penataan Situ Rawa Badung tdengan melibatkan BLTP pengelola kawasan PIK Jakarta Timur; BPKD Prof DKI
Jakarta, BPN Prov DKI Jakarta serta Biro Hukum Setda provinsi DKI Jakarta perlu diupayakan dipercepat sehingga masyarakat sekitar situ mendapat manfaat
dari keberadaan situ sehingga tidak terkena banjir lagi. Penerbitana SK untuk Situ Rorotan yang bekerja sama dengan pengembang juga perlu didukung karena
pengelolaan situ tidak dapat mengandalkan pada Pemerintah saja karena biaya pengelolaan yang ditanggung menjadi mahal. Hal senada dapat diterapkan pula
pada situ-situ yang secara de jure berstatus “private property” seperti Situ Taman Makan Pahlawan, Situ MBAU, Situ Ragunan dll
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal A., 2001: Common property institutions and sustainable governance of resources. World Development 2910: 1649–1672.
Agrawal A., 2002: Common resources and institutional sustainability. In: Ostrom E., Dietz T., Dolsak N., Stern P., Stonich S., and Weber E. eds, The
Drama of the Commons. pp. 41–86. National Academy Press, Washington, DC.
Baland, J. -M., and J. -P. Plateau. 1996. Halting Degradation of Natural Resources: A role for rural communities? Oxford: Oxford University
Press Benzérci, Jean-Paul 1973, www.statsoft.comtextbook
BPK, 2010, Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2009, Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta
BPLHD DKI Jakarta, 2006, Situ dan Waduk di DKI Jakarta, BPLHD DKI Jakarta Dinas PU, 2009, Paparan Situ dan Waduk di DKI Jakarta, Dinas PU Propinsi
DKI Jakata Djatiman, S. 1997. Perspektif Sosiologi Pembangunan Desa. Jakarta.
Grijns, Kees dan Peter J.M. Nas, 2007, “Jakarta Batavia - Esai Sosio - Kultural” Banan, KITLV – Jakarta
Feeny, D, Berkes, F, McCay, BJ Acheson, JM 1990, ‘The Tragedy of Commons: Twenty Two Years Later’, Human Ecology, vol. 18, no. 1,
Hans Van Dijk, 1994, Land Tenure, Territoriality and Ecological Instability: A Ashelian Case Study. Dalam The Role of Law in Natural Resources
Management; Jope Spiertz and Melanie G.Wiber; penerbit VUGA Hardin, Garret. 1968. The Tragedy of the Commons. Science 162, hal 1243-
1248.
Inoguchi, Takashi, Edward Newman dan Glen Paoletto, ed, 2003, Kota dan Lingkungan, Pendekatan Baru terhadap Masyarakat Berwawasan
Ekologi, LP3ES, Jakarta,. Koentjaraningrat, 1984, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Gramedia.
Jakarta. Lynch, Owen J. and Emily Harwell. 2002. Whose Natural Resources? Whose
Common Good? Towards a New Paradigm of Environmental Justice and the National Interest in Indonesia. Jacarta: Center for
International Environmental Law CIEL. Masduki. 2005, Analisis Konflik Penggunaan Lahan Dalam Pengembangan
Wilayah Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Institut Pertanian Bogor
Mahi, R. 1991. Pengenalan Metode Analytic Hierarchy Process AHP Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan. Makalah Tidak Diterbitkan.
LPEM-FEUI. Jakarta. McCay, Bonnie J. 2002. Emergence Of Institutions For The Commons: Contexts,
Situations, and Events dalam Drama of The Commons: Ostrom, E., et. al,. National Academy of Science, Washington D.C.
Mitchell, K D. 2000. Knowledge management: the next big thing. Public Manager
Moleong, Lexy J., 1994, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nasdian, FT dan Dharmawan, Arya, Hadi. 2005. Sosiologi Untuk Pengembangan Masyarakat. Bogor. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor;
Ostrom, E, 1990, Governing the Commons. The Evolution of Institutions for Collective Action. Cambridge University Press.
Ostrom, E, 2003, How Types of Goods and Property Rights Jointly Affect Collective Action, Journal of Theoretical Politics, Vol. 15, No. 3,
239-270 2003.
Pakpahan. A. 1990. Permasalahan dan Landasan Konseptual dalam Rekayasa Institusi Koperasi. Makalah dalam Seminar Pengkajian Masalah
Perkoperasian Nasional. 23 Oktober 1990. Jakarta. Rachbini, Didik J., 2006, Ekonomi Politik dan Teori Pilihan Publik, Jakarta,
Ghalia Indonesia. Rosnila. 2004, Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya terhadap
Keberadaan Situ Studi Kasus Kota Depok. Institut Pertanian Bogor Rustiadi, Ernan et.al., 2009, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta:
Crespent Press dan Yayasan Obor Indonesia Rustamaji, G. 2002, Kajian Proses Pembaharuan Kebijakan Pengelolaan Hutan.
Dalam Rangka Otonomi Daerah, Institut Pertanian Bogor Saaty, TL, 1993, Pengambilan Keputusan Bagi Pemimpin, Proses Hirarki Analisa
Pengambangan Keputusan Dalam Situasi Kompleks, Jakarta Siagian, S.P. 1995. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, PT.
Toko Gunung agung, Jakarta. Sinurat. MR, 2000. Thesis. Analisis Kelembagaan Dalam Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir di Wilayah Pesisir Timur Rawa Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Institut Pertanian Bogor.
Sitorus. 1998. Evaluasi Sumber Daya Lahan, Bandung Soekanto. S 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada;
Sugiyanto. 2002. Lembaga Sosial. Yogyakarta. Pustaka Utama; Suryadiputra, I.N. 1999. Pengelolaan Situ-situ di Wilayah DKI Jakarta. Makalah
Semiloka Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Danau dan Waduk. Bogor 30 Nopember 1999. PPHL-LP IPB, Ditjen Bangda Depdagri,
Ditjen Pengairan dan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Syahyuti. 2003. Bedah Konsep Kelembagaan; Strategi Pengembangan dan
Penerapannya dalam Penelitian Pertanian. Bogor. Puslibang sosek Pertanian Batlitbang Pertanian;
Wade, R. 1988. Village Republics: Economic Conditions for Collective Action in South India. Cambridge: Cambridge University Press.
Wayono,T. 1999. Beberapa Aspek Pengelolaan Terpadu Pengembangan Ekosistem Perairan dan Pembangunan Tata Hijau di DKI Jakarta dan
Sekitarnya. Makalah Semiloka Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Danau dan Waduk. Bogor 30 Nopember 1999. PPHL-LP
IPB, Ditjen Bangda Depdagri, Ditjen Pengairan dan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta DKI Jakarta
Lampiran 2. Peta Sungai Di DKI Jakarta
Lampiran 3. DAS Jabodetabekjur
Balaraja TANGERANG
Cirarab Cileuleus
K. Tahang Cimanceuri
Cidurian
Sukarno - Hatta Airport
Ciledug Curug
Ranca Sumur
Ciputat
Cimanceuri K. Angke
Serpong Cisadane
Parung
Cidurian Cimatuk
Cibeureum
ke Rangkasbitung ke Serang
tol ke Merak
ke Serang
K. Pesanggrahan K. Grogol
K. Krukut K. Mampang
K. Cipinang K. Sunter
K. Cakung K. Abang
K. Bekasi
Cileungsi
Cisadang
DEPOK
Cibeet
Cibeet KABUPATEN
KARAWANG
Cikarang C.B.L.
Cikarang
Jonggol Cibarusa
Citarum
Curug
Cilemahabang
ke Cikampek Tol ke Cikampek
Waduk Jatiluhur
Empang ke Cianjur
Gn. Pangrango
LAUT JAWA U
Cakung Drain
12 km 2
4 6
8 10
PETA LOKASI SITU – SITU DI JABOTABEK
Sumber : BBWSCC
K. Sekretaris
d:\Situ
K. Sepak Sal. Meruya
K. Kamal K. Blencong
K. Marunda K. Cideng
Cipaseum
Cileungsi Cikeas
KETERANGAN :
Garis Batas Wil. Sungai Ciliwung - Cisadane K. Wetan
`Banjir Kanal Barat
JAKARTA
Kali Baru Timur
Cengkareng Drain
8 2
2 7
4 5
1 3
2 2
2 1
1 1
2 1
1 3
2 2
1 4
3 3
3 7
4 9
2 3
3 3
3 4
4 1
1 1
8 8
8 8
8 9
10 9
9 10
9 10
10 10
10 10
10 10
11 11
11 11
11 11
Citeureup
9 4
7 5
1 1
1 1
8 6
3 2
7 5
1 1
1 1
16 1
2 1
1 1
2 2
2 2
Jasinga
2
Leuwiliang
2 3
2 2
2 3
3 3
3 7
7 6
6 6
6 6
6 6
3 3
4 4
1 2
3 4
6 1
7 9
8 3
4 4
3 4
4 5
5 4
5 3
4 4
4 5
5 2
8 8
12
Cibinong
KABUPATEN CIANJUR KABUPATEN
PURWAKARTA
KABUPATEN SERANG
KABUPATEN LEBAK
KABUPATEN SUKABUMI
I. KABUPATEN BOGOR PARUNG
.
46. Balekembang 47. Malangnengah
48. Jati Lebakwangi 49. Iwul
50. Lengkong Barang 51. Jampang
52. Jeletreng 53. Coreg.
54. Larangan
BOJONGGEDE
55. Tonjong 56. Cimanggis
57. Kemuning 58. Cibeureum
59. Nanggerang 60. Kandang babi
61. Citayam
S E M P L A K
62. Babakan 63. Bantar Kambing
64. Moyam 65. Ciminggir
66. Cilimus 67. Cibaju
68. Salabenda 69. Kemang
70. Curug 71. Asem
C I S A R U A
72. Telaga Warna 73. Ciburial
CIBINONG
74. Citatah . Ciriung 75. Cibinong
76. S e l a 77. Cikaret
78. Cijantung Kibing 79. Cibuntu
80. Kebantenan
B E J I
81. Paladen 82. Pondok Dua
SAWANGAN
83. Krukut 84. Pengasinan
85. Bojongsari 86. Pasir Putih
PANCORAN MAS
87. Rawa Besar 88. Pitara
Pancoranmas 89. Pulo
SUKMAJAYA
90. Sidomukti 91. Cilodong
92. Pengarengan 94. Ciming
CIMANGGIS
95. Rawa Kalong 96. Patinggi
97. Cilangkap 98. Jati Jajar
99. Tipar 100. Dongkelan
101. Gadog
GUNUNG PUTRI
102. Babakan 103. Gunung Putri
104. Tlanjung Udik 105. Tlajung Hilir
106. Ciangsana 107. Cicadas
108. Sanding 109. Rawa Rudat
CILEUNGSI
110. Rawa Jejed 111. Cicau Cigadung
112. Rawa Jeler 113. Cipicung
114. Tunggilis
KEDUNG HALANG
115. Salam 116. Cijujung
CITEUREUP
117. Cipambuan Udik 118. Cipambuan Hilir
119. Leuwi Nutug
CIJERUK
120. Ciletuh Lido
JONGGOL
121. Rawa Bangke
GUNUNG SINDUR
122. Curug
PARUNG PANJANG
1. Rancamaya 2. Cijapar
3. Asmin 4. Tengsan
5. Singabangsa 6. Cinangsi Wedana
7. Gunung Cabe 8. Pasir Maung
9. Terate. 10. Cikuda
11. Lame
JASINGA
12. Kadongdong 13. Ciseungit
14. Cijantungeun Girang 15. Cijantungeun Hilir
16. Jenggot Cikopo Mayak
17. Pangadegan 18. Cibalong
19. Cipayung
C I G U D E G
20. Cigudeg 21. Cinyiru.
NANGGUNG
22. Nyangkowek 23. Saat
24. Malasari
LEUWILIANG
25. Kolam Tendo
CIAMPEA
26. Cibanteng 27. Gede
28. Kecil 29. Panjang
30. Burung 31. Taman
32. Tengah Cibeureum 33. Ciranji
34. Kecil
RUMPIN
35. Jampang Bulu 36. Siyang
37. Gunung Nyuncung 38. Tarogong
39. Taman Sari 40. Cigarongsong
41. Nurdin 42. Pagam
43. Cibodas 44. Ciumbuleut
45. Rumpin Ps. Nangka 1. Patrasena
2. Garugak 3. Cipondoh
4. Kompeni 5. Ranca Liat
6. Kepuh. 7. Kelapa Dua
8. Waluh 9. Cihuni
10. Ciledug 11. Bulakan
12. Pondok 13. Setingin
14. Pamulang 15. Cilongok
16. Gintung 17. Gelam
18.Pangodokan 19. Dadap.
20. Gabus 21. Genggang
22. Sulang 23. Warung Tebo
24. Pondok Jagung
25. Serakan 26. Kwaron
27. Bojong 28. Pasir
Gadung 29. K o j a
30. Besar 31. Plawad
32. Cangkring 33. B o j o n g
34. Parigi 35. Jengkol
36. Legoso 37. Bungur
38. Kunciran 39. Sualang
40. Kemuning 41. TerateIral
42. Jambu 43. Rompong
44. Kayu Atep 45. Loksum
II. KABUPATEN TANGERANG I
I I
I I
I .
. K
K A
A B
B U
U P
P A
A T
T E
E N
N B
B E
E K
K A
A S
S I
I
1. Tegal Abidin 2. Bojong Mangun
3. Bungur 4. Ceper
5.Cipagadungan 6. Binong
7. Cipalahar 8. Cianta
9. Taman 10. Burangkeng
11. Be’en 12. Cibeureum
13. G e d e 14. Cibayat
15. Jungkur 16. Citaman
17. Cihambulu
6 1
2 3
12
12 Jalan raya
Sungai Jalan Kereta Api
Saluran Drainasi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya
Lokasi Situ Kabupaten Bogor
Kabupaten Tangerang Kabupaten Bekasi
9 10
9 7
7 5
11
Katulampa
Batas Daerah Aliran Sungai
BOGOR
Ciliwung
9 4
5 1
1 1
I I
V V
. .
D D
. .
K K
. .
I I
. .
J J
A A
K K
A A
R R
T T
A A
1. Lembang-Menteng 2. Taman Ria Senayan
3. Rawa Kendal-Marunda 4. Babakan-Lenteng Agung
5. Mangga Bolong-Lent.Agung 6. Pancoran
7. Taman Makam Pahlawan 8. Kelapa Dua Wetan-Cibubur
9. Taman Mini Indonesia Indah 10. Rawa GelamBadung-Buaran
11. Rawa Rorotan-Cakung 12. Ulujami
13. Ragunan 14. Tipar Timur-Pasar Rebo
15. PedongkelanAreman-Ps. Rebo 16. Baru Jambore-Cibubur
2 1
1 8
Pondok Gede
Gunung Putri Cimanggis
BEKASI
Daerah Aliran Sungai 6
7 1
1 1
11 9
K. Buaran K. Jatikramat
Lampiran 4. Konsep Pengendalian Banjir
9
.
9
.
9
.
9
.
t
t
1
t
2
t
3
UPSTREAM Puncak-Bogor
MIDDLESTREAM Bogor-Depok-Jaksel
DOWNSTREAM Jaksel-Jakut
2000 m + MSL
9
.
t
4
Pesisir
Sistim polder
Evaporasi Waduksit
u
Evapotranspirasi Evapotranspirasi
Resapan air Hujan
Banjir kanal
Gravitasi Polder
Lampiran 5. Situ-Situ Di Provinsi DKI Jakarta Data Dari Berbagai Sumber
No WILAYAH
NAMA SITU Dinas PU NAMA SITU BPLHD
NAMA SITU Dinas Tata Ruang
NAMA SITU Biro Prasarana dan Sarana
Kota NAMA SITU BBWSCC
KELURAHAN KECAMATAN
Ket I Jakarta
Pusat
1 Situ Taman Ria Senayan
Waduk Taman Ria Remaja Waduk Taman Ria
Situ Senayan Taman Ria Situ Taman Ria Senayan
Gelora Tanah Abang 1
2 Situ Lembang
Situ Lembang Situ Lembang
Situ Lembang Situ Lembang-Menteng
Gondangdia Menteng
2 3
Situ Manggala Wanabhakti Tanah Abang
3
II Jakarta Utara
1 Situ Rawa Kendal
Situ Rawa Kendal Situ Rawa Kendal
Situ Rawa Kendal Kirana Situ Rawa Kendal-
Marunda Marunda Cilincing
4 2
Situ Mandara Permai Situ Mandara Permai
Penjaringan Penjaringan
5 3
Waduk Muara Angke Waduk Muara Angke
Waduk Muara Angke Pluit
Penjaringan 4
Situ Marunda Situ Marunda
Waduk Marunda Situ Marunda
Marunda Cilincing
6 5
Situ Pluit Situ Pluit
Waduk Pluit Waduk Pluit
Pluit Penjaringan
7 6
Situ Sunter Barat Situ Sunter Barat
Papanggo Tanjung Priok
8 7
Waduk Sunter I Waduk Sunter 1A
Sunter Jaya Tanjung Priok
8 Waduk Sunter Timur IA
Kelapa Gading 9
Waduk Sunter II Waduk Sunter 1B
Sunter Jaya Tanjung Priok
10 Waduk Sunter Timur IB
Kelapa Gading 11
Waduk Sunter III Waduk Sunter Timur 3
Waduk Sunter Timur III Sunter Jaya
Tanjung Priok 12
Waduk Sunter Timur 2 Waduk Sunter Timur II
Cilincing 13
Waduk PIK I Kapuk Muara
Penjaringan 14
Waduk PIK II Kapuk Muara
Penjaringan 15
Situ Pademangan Kemayoran
Situ Pademangan Pademangan Timur
Pademangan 9
16 Situ Rorotan
Situ Rorotan Rorotan
Cilincing 10
17 Waduk Teluk Gong
Waduk Teluk Gong Penjaringan
18 Waduk Sunter Utara
Waduk Sunter Utara Tanjung Priok
19 Waduk Sunter Selatan
Waduk Sunter Selatan Tanjung Priok
20 Waduk Don Bosco
21 Waduk Pegangsaan
Waduk Pegangsaan Dua Tanjung Priok
22 Waduk Tol Sedyatmo
23 Situ Kemayoran
Tanjung Priok
No WILAYAH
NAMA SITU Dinas PU NAMA SITU BPLHD
NAMA SITU Dinas Tata Ruang
NAMA SITU Biro Prasarana dan Sarana
Kota NAMA SITU BBWSCC
KELURAHAN KECAMATAN
Ket III Jakarta
Barat
1 Situ Srengseng
Situ Srengseng Situ Srengseng
Srengseng Kebon Jeruk
11 2
Situ Rawa Kepa Situ Rawa Kepa
Waduk Rawa Kepa Waduk Rawa Kepa
Tomang Grogol Peramburan
12 3
Situ Empang Bahagia Situ Empang Bahagia Grogol
Grogol Grogol Peramburan
13 4
Waduk Cengkareng Cengkareng Perumnas
Cengkareng 5
Waduk Kalideres Waduk Kalideres
Kalideres 6
Waduk Jelambar Waduk Jelambar
Grogol Peramburan 7
Waduk Grogol Waduk Grogol
Grogol Peramburan 8
Waduk Tomang Waduk Tomang
Grogol Peramburan 9
Waduk Hankam Waduk Hankam
Palmerah Grogol Peramburan
10 Waduk Wijaya Kusuma
11 Waduk Komp. Tomang
Meruya 12
Waduk Yonhub 13
Waduk Semanan
IV Jakarta Selatan
1 Situ Pancoran
Waduk Pancoran Situ Pancoran
Situ Pancoran Menteng Dalam
Tebet 2
Situ Ragunan I Waduk Ragunan I
Situ Ragunan I Situ Ragunan
Ragunan Pasar Minggu
14 3
Situ Ragunan II Waduk Ragunan II
Situ Ragunan II Ragunan
Pasar Minggu 15
4 Situ Cisarua Bon Bin
Ragunan Ragunan
Pasar Minggu 5
Situ Ulujami SituUlujami
Waduk Rawa Ulujami Situ Ulujami
Situ Ulujami Ulujami
PesanggrahanKeb Lama
16 6
Situ TMP Kalibata Situ Kalibata
Situ TMN Pahlawan Situ Taman Pahlawan
Kalibata Situ Taman Makam
Pahlawan Kalibata Pancoran
17 7
Situ Babakan Situ Babakan
Situ Babakan Situ Babakan
Situ Babakan - Lenteng Agung
Srengseng Sawah Jagakarsa
18 8
Situ Mangga Bolong Situ Mangga Bolong
Situ Mangga Bolong Situ Mangga Bolong
Situ Mangga Bolong - Lenteng Agung
Srengseng Sawah Jagakarsa
19 9
Situ UI Waduk UI
Situ UI Jagakarsa
20 10
Situ Sigura-gura Waduk Sigura-gura
Waduk Sigura-gura Cilandak
21
No WILAYAH
NAMA SITU Dinas PU NAMA SITU BPLHD
NAMA SITU Dinas Tata Ruang
NAMA SITU Biro Prasarana dan Sarana
Kota NAMA SITU BBWSCC
KELURAHAN KECAMATAN
Ket
11 Situ TPKB
Pancoran 12
Situ Walikota Selatan Melawai
Kebayoran Baru 22
13 Situ Golf Range
Melawai Kebayoran Baru
14 Situ MBAU
Situ MBAU Pancoran Pancoran
Pancoran 23
15 Waduk Setiabudi
Waduk Setiabudi Waduk Setiabudi Barat
Timur Setiabudi
Setiabudi 16
Waduk Pertanian Lebak Bulus
Situ Pertamina Lebak Bulus
Cilandak
V Jakarta Timur
1 Situ Rawa Badung
Situ Rawa Badung Waduk Rawa Badung
Situ Rawa Badung Cakung
24 2
Situ ArmanDongkelan Situ Arman
Situ Dongkelan Situ Dongkelan
Pasar ReboCiracas 25
3 Situ Kelapa Dua Wetan
Situ Kelapa Dua Wetan Situ Kelapa Wetan
Kelapa Dua Wetan Situ Kelapa Dua Wetan
Situ Kelapa Dua Wetan - Cibubur
Kelapa Dua Wetan Ciracas
26 4
Situ Tipar Situ Tipar
Situ Tipar Situ Tipar Timur - Pasar
Rebo Pasar ReboCiracas
27 5
Situ Rawa DongkalCibubur
Situ Rawa Dongkol Situ Rawa Dongkol
Situ Rawa Dongkol Cibubur
Ciracas 28
6 Situ BaruRawa
JemblungPramuka Situ Baru
Situ Baru Situ BaruJambore -
Cibubur Cipayung
29 7
Situ Pacuan Kuda Pulo MasRia Rio
Situ Ria Rio Waduk Riario
Waduk Ria Rio Kayu Putih
Pulo Gadung 30
8 Waduk Pacuan Kuda
Situ Pacuan Kuda Pulo Mas
Kayu Putih Pulo Gadung
31 9
Situ Surilang Pasar Rebo
32 10
Situ Rawa Rorotan Situ Rawa Rorotan
Situ Rorotan Situ Rawa Rorotan -
Cakung Cakung
11 Situ TMIITaman Burung
Situ TMII Situ TMII
Situ TMII Situ Taman Mini
Indonesia Indah TMII Ceger Cipayung
33 12
Waduk TMII Archipelago Indonesia
Ceger Cipayung
13 Situ Sunter Hulu
Situ Sunter Hulu Waduk Sunter Hulu
Cipayung 34
14 Waduk Sunter Hulu
15 Situ Rawa Pedongkelan
Situ Rawa Pedongkelan Situ PedongkelanAreman
- Pasar Rebo Jatinegara Cakung
16 Situ Bea Cukai
Situ Bea Cukai Pondok Kopi
Duren Sawit 35
No WILAYAH
NAMA SITU Dinas PU NAMA SITU BPLHD
NAMA SITU Dinas Tata Ruang
NAMA SITU Biro Prasarana dan Sarana
Kota NAMA SITU BBWSCC
KELURAHAN KECAMATAN
Ket
17 Situ Rawa Wadas
Situ Rawa Wadas Pondok Kopi
Duren Sawit 18
Situ Rawa Penggilingan Situ Rawa Penggilingan
Penggilingan Cakung
36 19
Situ Dirgantara Situ Dirgantara
Makasar Makasar
37 20
Situ Halim Skuadron Situ Skuadron
Halim Perdana Kusumah
Makasar 38 21
Waduk Halim 1 Waduk Halim
Makasar 22
Waduk Halim 2 Waduk Halim I
Makasar 23
Situ Rawa Segaran Situ Rawa Segaran
Ceger Cipayung
39 24
Situ Cibubur 25
Waduk Elok Waduk Aneka Elok
Waduk Aneka Elok Penggilingan
Cakung 26
Waduk PDAM Duren Sawit
Duren Sawit 27
Waduk Rawa Gelam Waduk Rawa Gelam
Situ Rawa GelamBadung - Buaran
Pulo Gadung 28
Waduk Cilangkap Waduk Cilangkap
Cipayung 29
Waduk Cilangkap 1 30
Waduk Cilangkap 2 31
Waduk Cilangkap Kebon Bibit
Waduk Cilangkap Kebon Bibit
Ciracas 32
Waduk Cimanggis Waduk Cimanggis
33 Waduk Ceger Bambu
Apus 34
Waduk Munjul 35
Waduk Kp. Dukuh 36
Waduk RW 05 Ceger 37
Waduk Surilang 38
Waduk Taman Modern Waduk Taman Modern
Land Cakung
Catatan : BPLHD : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
BBWSCC : Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
Lampiran 6. Kondisi 39 Sampel Situ
KONDISI NAMA SITU
Sampel Kestabilan
Ukuran Pola sifat
lingkungan Interaksi
Ketergantungan Tingkat
pemanfaatan Pengelola Peraturan
Dana Pengelolaan
Bagus Situ Taman Ria Senayan
1 Stabil
Kecil Tertata
Kecil Minimal
Lainnya Rencana
kota cukup
Bagus Situ Lembang
2 Stabil
Kecil Tertata
Sedang Sedang
Pemda Ada
cukup Bagus
Situ Manggala Wanabhakti 3
Stabil Kecil
Tertata Kecil
Minimal Pusat
Ada cukup
Bagus Situ Srengseng
4 Stabil
Sedang Tertata
Tinggi Optimal
Pemda Ada
cukup Bagus
Situ Ragunan I 5
Stabil Sedang
Tertata Kecil
Minimal Pemda
Ada cukup
Bagus Situ Ragunan II
6 Stabil
Kecil Tertata
Kecil Minimal
Pemda Ada
cukup Bagus
Situ Dirgantara 7
Stabil Kecil
Tertata Kecil
Minimal Pusat
Ada cukup
Bagus Situ Halim Skuadron
8 Stabil
Kecil Tertata
Kecil Minimal
Pusat Ada
cukup Bagus
Situ TMP Kalibata 9
Stabil Kecil
Tertata Kecil
Minimal Pusat
Ada cukup
Bagus Situ Babakan
10 Stabil
Besar Tertata
Tinggi Optimal
Pemda Ada
cukup Bagus
Situ UI 11
Stabil Sedang
Tertata Sedang
Sedang Pusat
Ada cukup
Bagus Situ Sigura-gura
12 Stabil
Kecil Belum tertata Tinggi
Sedang Pusat
Ada cukup
Bagus Situ Walikota Selatan
13 Stabil
Kecil Tertata
Sedang Minimal
Pemda Ada
cukup Bagus
Situ Rawa DongkalCibubur 14
Stabil Sedang
Tertata Sedang
Sedang Pemda
Ada cukup
Bagus Situ Baru Rawa Jemblung
Pramuka 15
Stabil Sedang
Tertata Sedang
Sedang Lainnya
Ada cukup
Bagus Situ TMIITaman Burung
16 Stabil
Sedang Tertata
Sedang Minimal
Lainnya Ada
cukup Sedang
Situ Rawa Segaran 1
Stabil Sedang
Belum tertata Tinggi Sedang
Pusat Tidak ada
tidak cukup Sedang
Situ ArmanDongkelan 2
Stabil Sedang
Belum tertata Tinggi Sedang
Pusat Ada
tidak cukup Sedang
Situ Kelapa Dua Wetan 3
Stabil Sedang
Tertata Tinggi
Sedang Pemda
Ada tidak cukup
Sedang Situ Tipar
4 Stabil
Sedang Belum tertata Tinggi
Sedang Lainnya
Ada tidak cukup
Sedang Situ Empang Bahagia
5 Stabil
Kecil Belum tertata Tinggi
Sedang Pemda
Ada tidak cukup
Sedang Situ Sunter Barat
6 Stabil
Besar Belum tertata Tinggi
Sedang Pemda
Ada tidak cukup
Sedang Situ Pademangan
Kemayoran 7
Tidak Stabil Besar
Belum tertata Tinggi Sedang
Pusat Ada
tidak cukup Sedang
Situ Sunter Hulu 8
Stabil Sedang
Belum tertata Tinggi Sedang
Pemda Ada
tidak cukup Sedang
Situ Mandara Permai 9
Stabil Kecil
Belum tertata Sedang Sedang
Lainnya Ada
tidak cukup Sedang
Situ Marunda 10
Tidak Stabil Kecil
Belum tertata Tinggi Sedang
Pusat Ada
tidak cukup Sedang
Situ Pluit 11
Stabil Kecil
Belum tertata Tinggi Sedang
Pusat Ada
tidak cukup
KONDISI NAMA SITU
Sampel Kestabilan
Ukuran Pola sifat
lingkungan Interaksi
Ketergantungan Tingkat
pemanfaatan Pengelola Peraturan
Dana Pengelolaan
Sedang Situ Rawa Kepa
12 Stabil
Kecil Belum tertata Tinggi
Sedang Pemda
Ada tidak cukup
Sedang Situ Mangga Bolong
13 Tidak Stabil
Besar Belum tertata Tinggi
Minimal Pemda
Ada tidak cukup
Sedang Situ MBAU
14 Stabil
Kecil Tertata
Sedang Minimal
Pusat Ada
cukup Sedang
Situ Pacuan Kuda 15
Stabil Sedang
Tertata Sedang
Minimal Lainnya
Ada cukup
Sedang Situ Surilang
16 Stabil
Kecil Belum tertata Tinggi
Sedang Pusat
Tidak ada tidak cukup
Sedang Situ Bea Cukai
17 Stabil
Kecil Tertata
Sedang Minimal
Lainnya Ada
tidak cukup Buruk
Situ Rawa Penggilingan 1
Tidak Stabil Sedang
Tertata Sedang
Sedang Lainnya
Ada tidak cukup
Buruk Situ Rawa Kendal
2 Tidak Stabil
Besar Belum tertata Tinggi
Sedang Lainnya
Tidak ada tidak cukup
Buruk Situ Rorotan
3 Tidak Stabil
Kecil Belum tertata Tinggi
Minimal Lainnya
Ada tidak cukup
Buruk Situ Ulujami
4 Stabil
Sedang Belum tertata Tinggi
Optimal Pemda
Ada tidak cukup
Buruk Situ Rawa Badung
5 Stabil
Kecil Belum tertata Tinggi
Minimal Lainnya
Tidak ada tidak cukup
Buruk Situ Ria Rio
6 Tidak Stabil
Kecil Belum tertata Tinggi
Sedang Pemda
Ada tidak cukup
Total sampel 39
Lampiran 7. Peta 39 Situ Sampel
1987
2009 1972
SITU WADUK TAMAN RIA
Kel. Gelora
Kec. Tanah Abang JP
Lintang ‐
6,211146 Bujur
2009 1987
1982
SITU LEMBANG
Kel. Gondangdia
Kec. Menteng JP
Lintang ‐
6,197881 Bujur
2009 1987
1972
SITU MANGGALA WANABHAKTI
Kel. Gelora
Kec. Tanah Abang
JP Lintang
Bujur
SITU RAWA KENDAL
2009 1994
1972 Kel.
Marunda Kec.
Cilincing JU Lintang
Bujur
2009 1994
1972
SITU WADUK MANDARA PERMAI
Kel. Kapuk Muara
Kec. Penjaringan JU
Lintang Bujur
2009 1994
1987
SITU WADUK MARUNDA
Kel. Marunda
Kec. Cilincing JU
Lintang Bujur
1972
2009 1994
SITU WADUK PLUIT
Kel. Pluit
Kec. Penjaringan JU
Lintang ‐
6,117743 Bujur
SITU WADUK SUNTER BARAT
2009 1972
1994 Kel.
Papanggo Kec.
Tanjung Priok JU Lintang
‐ 6,126015
Bujur 106,867878
2009 1994
1982
SITUWADUK PADEMANGANKEMAYORAN
Kel. Pademangan Tmr
Kec. Pademangan JU
Lintang ‐
6,136321 Bujur 106,849183
SITU SRENGSENG
2009 1982
1972 Kel.
Srengseng Kec.
Kebon Jeruk JB Lintang
Bujur
2009 1982
1972
SITU WADUK RAWA KEPA
Kel. Tomang
Kec. Grogol Petamburan JB
Lintang ‐
6,171683 Bujur 106,802336
2009 1987
1982
e
SITUWADUK EMPANG BAHAGIAGROGOL
Kel. Grogol
Kec. Grogol Petamburan JB
Lintang ‐
6,157903 Bujur 106,792761
SITU WADUK RAGUNAN I
1982
2009 1987
Kel. Ragunan
Kec. Pasar Minggu JS
Lintang ‐
6,316237 Bujur 106,819389
2009 1987
1982
SITU WADUK RAGUNAN II
Kel. Ragunan
Kec. Pasar Minggu JS
Lintang ‐
6,313846 Bujur 106,822499
2009 1994
1982
SITU
Kel. Ulujami
Kec. Pesanggrahan
JS Lintang
‐6,228568 Bujur
106,761623
SITU TMP KALIBATA
2009 1994
1972 Kel.
Kali Bata Kec.
Pancoran JS
Lintang ‐
6,257390 Bujur
2009 1987
1982
SITU BABAKAN
Kel. Srengseng Sawah
Kec. Jagakarsa JS
Lintang ‐
6,341157 Bujur
2009 1987
1972
SITU MANGGA BOLONG
Kel. Srengseng Sawah
Kec. Jagakarsa JS
Lintang ‐
6,349090 Bujur 106,821814
2009 1972
1987
SITU UNIVERSITAS INDONESIA
Kel. Srengseng Sawah
Kec. Jagakarsa JS
Lintang ‐
6,351154 Bujur 106 829422
1972
2009 1994
SITU WADUK SIGURAGURA
Kel. Duren Tiga
Kec. Pancoran
JS Lintang
Bujur
1982
2009 1994
SITU WALIKOTA JAKARTA SELATAN
Kel. Melawai
Kec. Kebayoran Baru JS
Lintang ‐6,249001
Bujur 106,808666
1982
1994
2009
SITU MBAU
Kel. Pancoran
Kec. Pancoran
JS Lintang
Bujur
2009 1994
1982
SITU WADUK RAWA BADUNG
Kel. Jatinegara
Kec. Cakung JT
Lintang ‐6,211488
Bujur 106,922071
2009 1987
1982
SITU ARMANDONGKELAN
Kel. Pekayon
Kec. Pasar Rebo JT
Lintang ‐6,211146
Bujur 106,803865
2009 1987
1972
SITU KELAPA DUA WETAN
Kel. Kelapa Dua Wetan
Kec. Ciracas JT
Lintang ‐6,337803
Bujur 106,885558
SITU TIPAR
2009 1982
1972 Kel.
Pekayon Kec.
Pasar Rebo JT Lintang
Bujur
2009 1987
1972
SITU RAWA DONGKAL
Kel. Cibubur
Kec. Ciracas JT
Lintang ‐
6,357489 Bujur
2009 1987
1972
SITU BARU RAWA JEMBLUNG
Kel. Pondok
Ranggon Kec Cipayung JT
Lintang ‐
6,368109 Bujur
2009 1994
1972
SITU WADUK RIARIO
Kel. Kayu Putih
Kec. Pulo Gadung JT
Lintang ‐6,169986
Bujur 106,880665
2009 1994
1972
SITUWADUK PACUAN KUDA PULO MAS
Kel. Kayu Putih
Kec. Pulo Gadung JT
Lintang ‐6,179164
Bujur 106,889592
1987 1972
2009
SITU SURILANG
Kel. Gedong
Kec. Pasar Rebo JT
Lintang Bujur
2009 1994
1972
SITU RAWA ROROTAN
Kel.Cakung Timur
Kec. Cakung JT
Lintang ‐6,117154
Bujur 106,951088
2009 1982
1994
SITU TAMAN BURUNG TMII
Kel. Setu
Kec. Cipayung JT
Lintang ‐6,304752
Bujur 106,894546
2009 1987
1972
SITU WADUK SUNTER HULU
Kel. Bambu Apus
Kec. Cipayung JT
Lintang Bujur
2009 1994
1972
SITU BEA CUKAI
Kel. Pisangan Timur
Kec. Pulo Gadung JT
Lintang Bujur
2009 1994
1972
SITU WADUK ANEKA ELOK
Kel. Penggilingan
Kec. Cakung JT
Lintang Bujur
1982
2009 1994
SITU WADUK HALIM I
Kel. Halim PK
Kec. Makasar JT
Lintang ‐6,277517
Bujur 106,908014
2009 1994
1972
SITU WADUK HALIM II
Kel. Halim PK
Kec. Makasar JT
Lintang ‐6,285715
Bujur 106,890190
1987 1982
2009
SITU RAWA SEGARAN
Kel. Setu
Kec. Cipayung JT
Lintang ‐6,301559
Bujur 106,896364
Lampiran 8. Profil 39 Sampel Situ di DKI Jakarta
1. Situ Taman Ria Senayan
Situ Taman Ria Senayan lokasinya di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan. Pada tahun 1970-an, kawasan ini sangat terkenal di seantero Ibukota, sebagai tempat nongkrong
bagi remaja-remaja Ibukota. Situ ini luasnya hanya empat hektar dan luasnya cukup stabil. Kondisi sekitar situ cukup tertata walaupun tidak semegah tahun jayanya dulu,
bisa dikatakan saat ini, kawasan yang berada di daerah strategis itu seperti kota mati. Status pengelolaan situ ada pada pihak swasta.
2. Situ Lembang
Taman Situ Lembang bagaikan oase di tengah perkembangan kota yang kian gersang. Karena itu, cukup beralasan taman ini memperoleh penghargaan sebagai
Taman Terbaik 2009 dari aspek lingkungan hidup. Ekosistem taman masih banyak terjaga dan terpelihara. Danau mini di tengahnya masih menjadi habitat yang aman
bagi ikan-ikan dan fauna air lainnya. Begitu pula, kembang teratai yang terapung di beberapa sudut danau. Situ Lembang, taman kota yang hanya seluas kurang lebih
satu hektar terletak di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Secara fisik, letaknya di jantung Ibukota Jakarta dan di lingkungan permukiman bersejarah
Menteng yang banyak ditinggali oleh tokoh nasional. Entah sejak kapan, Situ Lembang menjadi daya tarik wisata. Namun, promosi dari mulut ke mulut membuat
orang dari berbagai kalangan usia, profesi, dan tingkat sosial, secara rutin mengunjungi taman ini. Situ ini berada dalam pengelolaan Dinas Pertamanan dan
Pemakaman DKI Jakarta.
3. Situ Manggala Wanabhakti
Situ ini lokasinya di area Gedung Manggala Wanabakti, Kantor Kementrian Kehutanan. Lokasinya berada di lintasan utama Jalan Gatot Subroto dan lintas
alternatif yang merupakan jalan penghubung jalur bisnis pusat kota dengan wilayah selatan. Gedung Manggala Wanabakti merupakan salah satu gedung yang
prestisius di Jakarta yang sering digunakan untuk berbagai acara publik. Situ ini tidak terlalu luas, lokasinya berada di tengah taman hutan seluas 12 ha.
4. Situ Srengseng
Situ dengan luas 12,5 ha ini terletak di Kelurahan Srengseng Jakarta Barat. Situ ini terletak di kawasan Hutan Kota Srengseng seluas 15 hektar. Kawasan ini ditanami
ribuan batang pohon pelindung dan produktip antara lain tanjung, pinang, buni, saga, bambu kuning, bintaro, mahoni, jati Lampung dan lainnya. Selain untuk rekreasi
hutan kota Srengseng juga dijadikan tempat untuk studi penelitian tanaman bagi kalangan siswa dan mahasiswa.
5. Situ Ragunan 1
Situ Ragunan 1 memiliki luas 4,5 ha, berlokasi di dalam kawasan kebun binatang dan merupakan situ alami. Situ-situ di Ragunan ini adalah tempat yang ideal untuk
fungsi-fungsi resapan air tanah. Oleh karena lokasinya relatif terawat maka Situ Ragunan ini juga berfungsi sebagai tempat rekreasi. Dari lokasi ini, kita dapat belajar
bagaimana situ dapat memberikan manfaat lingkungan resapan air maupun budaya seperti tempat rekreasi dan mendatangkan usaha-usaha ekonomi.
6. Situ Ragunan 2
Situ yang sama-sama berlokasi di dalam kawasan kebun binatang Ragunan ini memiliki luas yang jauh lebih besar dibanding Situ Ragunan 1, luas situ ini mencapai
41ha. Walaupun luasnya jauh berbeda namun karakeristiknya mirip dengan Situ Ragunan 1.
7. Situ Halim
Situ ini berlokasi di kawasan Bandar Halim Perdanakusuma dan dikelola oleh Pemerintah pusat dalam hal ini otoritas bandara. Luasnya kecil namun cukup
terawat dan berfungsi sebagai konservasi air.
8. Situ Taman Makam Kalibata
Situ yang berlokasi di kawasan Taman Makam Kalibata ini cukup terawat. Taman Makam Pahlawan Kalibata atau TMP Kalibata adalah nama sebuah pekuburan yang
berlokasi di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan, dan dikhususkan bagi mereka yang telah berjasa kepada negara kesatuan Republik Indonesia, termasuk para pahlawan
nasional, anggota militer, dan pejabat tinggi negara.
9. Situ Babakan
Situ Babakan terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan luas sekitar 32 hektar. Keadaan Situ Babakan saat ini
sungguh berbeda jauh dengan dua dasawarsa silam saat badan situ dipenuhi tanaman air dan pada bantarannya terdapat perkebunan penduduk. Penetapan
kawasan Situ Babakan sebagai Perkampungan Budaya Betawi menyebabkan pembenahan situ menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta. Saat ini, Situ Babakan menjadi salah satu tujuan wisata di kota Jakarta yang dikelola oleh Pengelola Perkampungan Budaya Betawi, Walikota Jakarta
Selatan cq Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan.
10. Situ UI
Terletak di kompleks Kampus Universitas Indonesia, Depok dan dikelola oleh otoritas kampus. Kondisinya cukup terawat dan menjadi daya tarik wisata, orang
dari berbagai kalangan usia, profesi, dan tingkat sosial, secara rutin mengunjungi taman ini.
11. Situ Sigura-gura
Situ ini terletak di kawasan pemukiman penduduk di daerah Cilandak Jakarta Selatan. Luasnya cukup stabil dari tahun ke tahun dan kondisinya cukup terawat.
12. Situ Walikota Jakarta Selatan
Situ yang tidak terlalu luas ini terletak dalam kawasan Kantor Walikota Jakarta Selatan. Situ ini dikelilingi dengan konsep taman kota. Kondisinya cukup terawat
dan menjadi daya tarik wisata, berbagai kalangan usia, profesi, dan tingkat sosial, secara rutin mengunjungi taman ini.
13. Situ Rawa Dongkal
Situ Rawa Dongkal terletak di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Rawa Dongkal merupakan salah satu situ alami dari puluhan situ yang
berada di wilayah Cibubur Ciracas. Letak Situ Rawa Dongkal kini memang terapit
oleh dua kompleks perumahan, yakni Perumahan Bukit Permai dan Perumahan KPAD Kompleks Perumahan TNI Angkatan Darat. Sedangkan di seberang jalan,
tak jauh dari situ ini terdapat perumahan Cibubur Indah. Air Situ Rawa Dongkal berasal dari mata air yang terdapat di tengah situ. Namun karena situ ini juga
berfungsi sebagai penampungan air dari kawasan sekitarnya, maka situ telah dilengkapi dengan pintu air untuk pengaliran kelebihan air ke saluran pembuangan.
Situ Rawa Dongkal merupakan kesatuan dengan area Hutan Kota Rawa Dongkal. Terdapat 3 instansi yang mengelola situ ini, yaitu: Dinas Pengairan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pertanian dan Kehutanan dan Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
14. Situ Baru Rawa Jemblung Pramuka
Situ Baru terletak di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur. Situ ini mengabungkan dengan konsep taman kota. Kondisinya cukup terawat dan
menjadi daya tarik wisata, orang dari berbagai kalangan usia, profesi, dan tingkat sosial, secara rutin mengunjungi taman ini.
15. Situ TMIITaman Burung
Situ TMII terletak di Taman Burung TMII Jakarta Timur. Situ ini menggabungkan konsep taman kota dan konsevasi satwa khsuusnya burung. Kondisinya cukup
terawat dan menjadi daya tarik wisata
16. Situ Rawa Segaran
Situ Rawa Segaran terletak di wilayah Jakarta Timur ini mengalami penyempitan, sebagian wilayahnya sudah menjadi tegalanarea persawahan.
17. Situ ArmanDongkelan
Situ ArmanDongkelan yang terletak di wilayah pemukiman di Jakarta Selatan ini cukup terawat namun mulai mengalami pendangkalan.
18. Situ Kelapa Dua Wetan
Situ Kelapa Dua Wetan merupakan waduk yang cukup besar di Jakarta Timur, terletak di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Luasnya awalnya mencapai sepuluh hektar saat ini mengalami penyempitan memjadi enam hektar. Sebagian wilayahnya sudah menjadi tegalan area
persawahan.
19. Situ Tipar
Situ Tipar terletak di Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jaktim. Kondisinya cukup memprihatinkan, dipenuhi dengan tanaman eceng gondok dan dangkal karena
penuh lumpur.
20. Situ Empang Bahagia
Situ Empang Bahagia terletak di Kelurahan Grogol, Jakarta Barat. Kondisinya memprihatinkan, dipenuhi dengan tanaman eceng gondok dan dangkal karena
penuh lumpur.
21. Situ Sunter Barat
Situ Sunter Barat terletak di Kelurahan Sunter Barat JakartaUtara, kondisinya memprihatinkan, dipenuhi dengan tanaman eceng gondok dan dangkal karena
penuh lumpur. Selain itu masyarakat juga menjadikan situ ini sebagai tempat pembuaangan sampah.
22. Situ Pademangan Kemayoran
Situ Pademangan terletak di Kelurahan Pademangan. Kondisinya memprihatinkan karena luasnya semakin menyempit karena penyerobotan warga dan airnya
dangkal karena penuh lumpur. Selain itu masyarakat juga menjadikan situ ini sebagai tempat pembuangan sampah.
23. Situ Sunter Hulu
Situ Sunter Hulu lebih dikenal sebagai Danau Sunter dan memiliki fungsi sebagai pengedali banjir, sayangnya kondisinya kurang terawat dan airnya dangkal karena
penuh lumpur.
24. Situ Marunda
Situ ini terletak di Jalan Cilincing Kesatriaan, Jakarta Utara dan memiliki fungsi sebagai pengendali banjir, sayangnya kondisinya kurang terawatt dan airnya
dangkal karena penuh lumpur.
25. Situ Pluit
Situ ini lebih dikenal sebagai Danau Pluit, memiliki fungsi sebagai pengedali banjir, sayangnya kondisinya kurang terawatt dan airnya dangkal karena penuh lumpur.
26. Situ Rawa Kepa
Situ ini berlokasi di Jl. Rawa Kepa V dan VI, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat dan memiliki fungsi sebagai pengedali banjir. Sayangnya kondisinya kurang
terawat dan airnya dangkal karena penuh lumpur.
27. Situ Mangga Bolong
Situ Mangga Bolong memiliki luas sekitar 17 hektar. Dalam rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan dikelola bersama-sama dengan Situ Babakan dalam
kesatuan Perkampungan Budaya Betawi yang mencakup lahan seluas 165 hektar, yang di dalamnya terdapat kebun rakyat, perkampungan masyarakat betawi serta
kedua danau yang mengapit. Rencana ini termasuk spektakuler karena selain akan membebaskan banyak lahan milik penduduk juga pengelolaannya
melibatkan 20 dinas di Pemerintah DKI Jakarta. Jika rencana itu terrealisasi, maka Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong akan tersambung jadi satu oleh saluran air
yang di tengah terdapat pulau buatan. Untuk menyeberang ke pulau buatan itu disediakan dua jembatan gantung.
28. Situ MBAU
Situ ini terletak di kawasan Wisma Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan yang lebih dikenal sebagai Komplek MBAU, memiliki fungsi sebagai pengedali banjir,
kondisinya cukup terawat dan sering digunakan sebagai tempat pemancingan ikan oleh warga sekitar.
29. Situ Pacuan Kuda
Situ ini terletak di kawasan pancuan kuda Pulo Mas Jakarta Timur, memiliki fungsi sebagai pengendali banjir, kondisinya cukup terawat.
30. Situ Surilang
Situ ini terletak di kawasan pemukiman warga di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, memiliki fungsi sebagai pengedali banjir, kondisinya sedang dalam taraf
renovasi Jika renovasi selesai, warga sekitar tidak akan kebanjiran lagi. Sebab, air yang ditampung nantinya akan menyambung ke Kali Ciliwung.
31. Situ Bea Cukai
Situ ini terletak di kawasan kantor bea cukai Pondok Kopi, Jakarta Timur, memiliki fungsi sebagai pengedali banjir, kondisinya cukup terawatt.
32. Situ Rawa Penggilingan
Situ Penggilingan yang terletak di RW 09 dan RW 15 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung Jakarta Timur lebih dikenal dengan “Waduk Aneka Elok
Penggilingan” karena terletak di Kompleks Perumahan Aneka Elok Penggilingan Jakarta Timur. Situ Aneka Elok merupakan situ alami yang berada di dalam lahan
milik pengembang. Pada awalnya, jalan masuk ke Kompleks Perumahan Aneka Elok dibangun dengan membelah badan situ, dan kini sebagian badan situ telah
berubah jadi daratan yang penuh dengan bangunan. Secara umum, kondisi situ Aneka Elok Penggilingan memprihatinkan, sebab seluruh badan situ tertutup
aneka tumbuhan dan mengalami pendangkalan yang serius.
33. Situ Rawa Kendal
Situ Rawa Kendal terletak di Marunda, Cilincing Jakarta Utara. Kondisinya memprihatinkan, sebagian badan situ telah berubah jadi daratan yang penuh
dengan bangunan. Secara umum, kondisi situ memprihatinkan, sebab seluruh badan situ tertutup aneka tumbuhan dan mengalami pendangkalan yang serius.
34. Situ Rorotan
Situ Rorotan terletak di Desa sekarang: Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilicing, Jakarta Utara, di perbatasan dengan wilayah Kecamatan Cakung Timur, Jakarta
Timur, dan Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat. Warga setempat menyebutnya “Rawa Rorotan” karena berada pada lingkungan lahan rawa-rawa.
Air Situ Rorotan selain bersumber dari mata air yang berada di dalam situ, juga dari aliran beberapa sungai yang mengalir di kawasan ini. Situ Rorotan sangat
dekat dengan Banjir Kanal Timur, hanya terpisah beberapa puluh meter oleh ruas jalan yang berada di tepi banjir Kanal Timur. Saat ini kawasan ini sedang dibenahi
dengan salah satu pengembang kawasan hunian yakni PT Modernland Realty Tbk dari Modern Group yang bekerja sama dengan investor asal negeri jiran
Singapura, Keppel Land Ltd yang mengembangkan hunian kota mandiri modern dan terpadu di area seluas 270 hektar di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Dalam
publikasi perusahaan tersebut tentang kawasan hunian yang disebut Jakarta Garden City, disebutkan bahwa salah satu nilai lebih dari hunian ini adalah
keberadaan Situ Rorotan sebagai wahana wisata air sekaligus area resapan air hujan. Situ Rorotan sebagai sarana penampungan air membuat kawasan hunian
ini bebas banjir. Situ akan difungsikan multiguna, yakni sebagai areal resapan air dan kawasan rekreasi.
35. Situ Ulujami
Situ Ulujami di Jakarta Selatan kondisinya memprihatinkan. Sebagian badan situ telah berubah jadi daratan yang penuh dengan bangunan. Secara umum, kondisi
situ memprihatinkan sebab seluruh badan situ tertutup aneka tumbuhan dan mengalami pendangkalan yang serius.
36. Situ Rawa Badung
Lokasi Situ Rawa Badung berada di wilayah dua Rukun Tetangga RT dari dua Rukun Warga yakni RT.07-RW 09 dan RT. 13 – RW. 08 Kelurahan Jatinegara
Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Saat ini, luasnya tinggal sekitar dua hektar, dan mendapat pasokan air dari mata air yang berada di tengah situ. Situ ini
mempunyai fungsi menampung air hujan, agar warga sekitar tidak kekurangan air tanah. Selain itu, juga untuk mencegah banjir. Namun karena dalam waktu cukup
lama dibiarkan terlantar maka muncul permukiman liar dan penuh sampah. Akses menuju Situ Rawa Badung cukup mudah karena berada ditepi Jalan KRT
Radjiman Widyoningrat. Bahkan, jalan ini dibangun dengan membelah badan situ Rawa Badung hingga jadi dua bagian, bagian barat dan bagian timur.
Pembangunan jalan dengan membelah situ jadi dua bagian juga menjadi penyebab rusaknya Situ Badung.
37. Situ Ria Rio
Situ Ria Rio terletak di Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur. Kondisinya memprihatinkan, sebagian badan situ telah berubah jadi daratan yang
penuh dengan bangunan. Secara umum, kondisi situ memprihatinkan sebab seluruh badan situ tertutup aneka tumbuhan dan mengalami pendangkalan yang
serius.
38. Situ Mandara Permai
Situ Mandara Permai terletak di Penjaringan, Jakarta Utara, di pinggir jalan tol Prof Sedyatmo yang menuju ke arah bandara. Ukuran situ ini kecil dengan tingkat
pemanfaatan sedang. Kawasan sekitar situ belum tertata dan dana pengelolaannya pun belum mencukupi sehingga kondisi situ dikategorikan sedang.
39. Situ Dirgantara
Situ Dirgantara terletak di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, di area bandara Halim. Ukuran situ ini kecil dengan tingkat pemanfaatan minimal. Kawasan sekitar
situ cukup tertata dan dana pengelolaannya pun mencukupi sehingga kondisi situ bagus.
Lampiran 9. Hasil Analisa Burt Tabel EigValMCA
Dimensi EigVal
EigVal X
Y 1 1
0.45292 29.12
2 2 0.20326
13.07 3 3
0.18871 12.13
4 4 0.17570
11.30 5 5
0.11920 7.66
6 6 0.09736
6.26 7 7
0.08330 5.36
8 8 0.06931
4.46 9 9
0.06295 4.05
10 10 0.04238
2.72 11 11
0.02453 1.58
12 12 0.01894
1.22 13 13
0.01057 0.68
14 14 0.00643
0.41 1.55556
100.00
Tabel 2. Skor MCA Var
Row Number
Coordin. Dim.1
Coordin. Dim.2
Mass Quality Relative Inertia
Inertia Dim.1
Cosine² Dim.1
Inertia Dim.2
Cosine² Dim.2
X1
:1
4 -1.13608 0.43259
0.019943 0.323273
0.058608 0.056832 0.282337
0.018361 0.040936
X1
:2
5 0.24852 -0.09463
0.091168 0.323273
0.012821 0.012432 0.282337
0.004016 0.040936
X2
:1
6 0.17597 0.62575
0.056980 0.444769
0.034799 0.003896 0.032596
0.109768 0.412173
X2
:2
7 0.10085 -0.70625
0.039886 0.285020
0.045788 0.000896 0.005695
0.097880 0.279325
X2
:3
8 -0.98626 -0.52550
0.014245 0.183655
0.062271 0.030593 0.143045
0.019353 0.040610
X3
:1
9 -0.90779 0.12372
0.054131 0.797421
0.036630 0.098492 0.782879
0.004076 0.014541
X3
:2
10 0.86240 -0.11753
0.056980 0.797421
0.034799 0.093567 0.782879
0.003873 0.014541
X4
:1
11 1.36007 0.80506
0.019943 0.546418
0.058608 0.081451 0.404642
0.063591 0.141776
X4
:2
12 0.59600 -0.11374
0.031339 0.144629
0.051282 0.024578 0.139547
0.001995 0.005082
X4
:3
13 -0.76555 -0.20878
0.059829 0.734588
0.032967 0.077417 0.683736
0.012830 0.050852
X5
:1
14 0.71292 0.61859
0.042735 0.556818
0.043956 0.047956 0.317656
0.080454 0.239162
X5
:2
15 -0.52568 -0.09603
0.059829 0.333150
0.032967 0.036503 0.322391
0.002715 0.010760
X5
:3
16 0.11515 -2.42074
0.008547 0.489435
0.065934 0.000250 0.001105
0.246411 0.488330
X6
:1
17 0.09110 0.63089
0.037037 0.203161
0.047619 0.000679 0.004150
0.072526 0.199011
X6
:2
18 -0.00420 -0.86713
0.042735 0.469961
0.043956 0.000002 0.000011
0.158091 0.469950
X6
:3
19 -0.10194 0.43686
0.031339 0.079057
0.051282 0.000719 0.004083
0.029425 0.074975
X7
:1
20 -1.23104 0.97467
0.011396 0.281763
0.064103 0.038131 0.173194
0.053262 0.108569
X7
:2
21 0.14069 -0.11139
0.099715 0.281763
0.007326 0.004358 0.173194
0.006087 0.108569
X8
:1
22 -0.85204 0.07877
0.059829 0.854200
0.032967 0.095898 0.846962
0.001826 0.007238
X8
:2
23 0.99404 -0.09190
0.051282 0.854200
0.038462 0.111881 0.846962
0.002131 0.007238
Y
:1
1 -1.01184 0.26964
0.017094 0.199367
0.060440 0.038641 0.186148
0.006114 0.013219
Y
:2
2 -0.60647 0.04236
0.048433 0.285602
0.040293 0.039332 0.284216
0.000427 0.001386
Y
:3
3 1.02382 -0.14612
0.045584 0.744034
0.042125 0.105497 0.729182
0.004788 0.014852
Tabel Correlations DtTesMCADim1 dengan MREG Final
Correlations DtTesMCADim1
dg MREG
Final Marked correlations are significant at p .05000
N=39 Casewise
deletion of
missing data
b1_k1 b2_k2 b3_k3 b4_k4 b5_k5 b6_k6 b7_k7 b8_k8 b1_k1 b2_k2 b3_k3 b4_k4 b5_k5 b6_k6 b7_k7 b8_k8 b1_k1
1.000 0.410 0.346 0.309 0.137 0.117 0.062 0.433 p= ---
p=0.010 p=0.031 p=0.056 p=0.407 p=0.479 p=0.707 p=0.006 b2_k2
0.410 1.000 0.227 0.350 0.120 0.042 0.119 0.200 p=0.010 p=
--- p=0.164 p=0.029 p=0.465 p=0.800 p=0.472 p=0.221 b3_k3
0.346 0.227 1.000 0.782 0.492 -0.067 0.347 0.800 p=0.031
p=0.164 p=
--- p=0.000 p=0.001 p=0.685 p=0.031 p=0.000 b4_k4
0.309 0.350 0.782 1.000 0.564 -0.024 0.299 0.713 p=0.056
p=0.029 p=0.000 p=
--- p=0.000 p=0.883 p=0.064 p=0.000 b5_k5
0.137 0.120 0.492 0.564 1.000 -0.128 0.124 0.477 p=0.407
p=0.465 p=0.001 p=0.000 p=
--- p=0.436 p=0.451 p=0.002 b6_k6
0.117 0.042 -0.067 -0.024 -0.128 1.000 0.024 0.137 p=0.479
p=0.800 p=0.685 p=0.883 p=0.436 p=
--- p=0.883 p=0.407 b7_k7
0.062 0.119 0.347 0.299 0.124 0.024 1.000 0.313 p=0.707
p=0.472 p=0.031 p=0.064 p=0.451 p=0.883 p=
--- p=0.052 b8_k8
0.433 0.200 0.800 0.713 0.477 0.137 0.313 1.000 p=0.006
p=0.221 p=0.000 p=0.000 p=0.002 p=0.407 p=0.052 p=
--- b1_k1 b2_k2 b3_k3 b4_k4 b5_k5 b6_k6 b7_k7 b8_k8
b1_k1 p=0.010
p=0.031 p=0.056
p=0.407 p=0.479
p=0.707 p=0.006
b2_k2 0.410
p=0.164 p=0.029
p=0.465 p=0.800
p=0.472 p=0.221
b3_k3 0.346
0.227 p=0.000 p=0.001 p=0.685 p=0.031 p=0.000
b4_k4 0.309
0.350 0.782
p=0.000 p=0.883
p=0.064 p=0.000
b5_k5 0.137
0.120 0.492
0.564 p=0.436
p=0.451 p=0.002
b6_k6 0.117
0.042 -0.067
-0.024 -0.128
p=0.883 p=0.407
b7_k7 0.062
0.119 0.347
0.299 0.124
0.024 p=0.052
b8_k8 0.433 0.200 0.800
0.713 0.477
0.137 0.313
Tabel Factor Loadings Varimax normalized DtTesMCADim1 dg MREG Final
Factor Loadings Varimax normalized DtTesMCADim1 dg MREG Final Extraction: Principal components
Marked loadings are .700000 Factor 1
Factor 2 Factor 3
b1_k1 Kestabilan Setu
0.212687 0.793085 0.136119
b2_k2 Ukuran Setu
0.106547 0.807674 -0.030560
b3_k3 Pola Sifat Lingkungan Setu
0.882263 0.213505 -0.034705
b4_k4 Interaksi Ketergantungan Setu
0.841735 0.292513 -0.077732
b5_k5 Tingkat Pemanfaatan Setu
0.682319 0.056148 -0.345951
b6_k6 Pengelola Setu
-0.049708 0.120397 0.888305
b7_k7 Peraturan Pengelolaan Setu
0.543351 -0.187588 0.353438
b8_k8 Dana Pengelolaan Setu
0.838961 0.264870 0.173535
Expl.Var 3.010611 1.535464 1.090509
Prp.Totl 0.376326 0.191933 0.136314
Cum. Prp.Totl
0.376326 0.568259 0.704573 Factor Scores DtTesMCADim1 dg MREG Final
Rotation: Varimax normalized Extraction: Principal components
ID NAMA SITU
Factor 1 Factor 2
Factor 3 a_k
1 Situ Rawa Penggilingan
0.25759 -1.08142
-1.06994 -1.011836
2 Situ Rawa Kendal
-1.22539 -1.87032
-1.80217 -1.011836
3 Situ
Rorotan -0.25981 -1.15119 -1.56027
-1.011836 4 Situ
Ulujami -0.72578
0.27429 -0.03739 -1.011836 5
Situ Rawa Badung -1.34015
1.24644 -2.57103
-1.011836 6
Situ Ria Rio -0.79783
-0.96322 0.11325
-1.011836 7
Situ Rawa Segaran -1.87708
1.34809 0.13205
-0.606473 8
Situ ArmanDongkelan
-1.01600 0.38671 1.30282 -0.606473
9 Situ Kelapa Dua Wetan
-0.39946 0.30876
0.24133 -0.606473
10 Situ Tipar
-0.96483 0.32124 -0.74449 -0.606473
11 Situ Empang Bahagia
-1.01708 0.47302
0.27326 -0.606473
12 Situ Sunter Barat
-0.60947 -1.36231
0.56523 -0.606473
13 Situ Pademangan Kemayoran
-0.41548 -2.76623
1.41591 -0.606473
14 Situ Sunter Hulu
-0.99074 0.35439
0.29213 -0.606473
15 Situ Mandara Permai
-0.57928 0.51909
-0.87801 -0.606473
16 Situ Marunda
-0.82309 -0.93090 1.12394 -0.606473
17 Situ
Pluit -1.04235 0.50534 1.28395
-0.606473 18
Situ Rawa Kepa -1.01708
0.47302 0.27326
-0.606473 19
Situ Mangga Bolong 0.12189
-2.95337 -0.23168
-0.606473 20
Situ MBAU
1.02172 0.39969 0.80149 -0.606473
21 Situ Pacuan Kuda
1.09924 0.21559
-1.22696 -0.606473
22 Situ
Surilang -1.90343 1.46672 0.11318
-0.606473 23
Situ Bea Cukai 0.52410
0.31864 -1.56571
-0.606473 24
Situ Taman Ria Senayan 1.30404
0.37867 -1.31016
1.023816 25
Situ Lembang
0.53488 0.52218 0.42770 1.023816
26 Situ Manggala Wanabhakti
1.25287 0.44414
0.73715 1.023816
27 Situ
Srengseng 0.41429 0.24424 0.23169
1.023816 28
Situ Ragunan I 1.30448
0.29319 -0.25467
1.023816 29
Situ Ragunan II 1.27813
0.41182 -0.27354
1.023816 30
Situ Dirgantara
1.25287 0.44414 0.73715 1.023816
31 Situ Halim Skuadron
1.25287 0.44414
0.73715 1.023816
32 Situ TMP Kalibata
1.25287 0.44414
0.73715 1.023816
33 Situ Babakan
0.79555 -1.47246 0.50478 1.023816
34 Situ
UI 0.53596 0.43587 1.45726
1.023816 35
Situ Sigura-gura
-0.49355 0.52092 1.60383 1.023816
36 Situ Walikota Selatan
1.04698 0.36737
-0.20920 1.023816
37 Situ Rawa DongkalCibubur
0.56122 0.40355
0.44657 1.023816
38 Situ Baru Rawa Jemblung Pramuka
0.58713 0.37040
-0.59006 1.023816
39 Situ TMIITaman
Burung 1.09924
0.21559 -1.22696 1.023816
Tabel Ringkasan Hasil Regresi
Variables currently in the Equation; DV: a_k DtTesMCADim1 dg MREG Final VarCat
Beta in Partial Cor.
Semipart Cor. Tolerance R-square t30 p-level
b1_k1 0.096309 0.195677
0.079395 0.679593 0.320407 1.09289 0.283139
b2_k2 -0.077682 -0.165166
-0.066635 0.735812 0.264188 -0.91725 0.366327
b3_k3 -0.043383 -0.054218
-0.021605 0.248021 0.751979 -0.29740 0.768208
b4_k4 0.129938 0.176214
0.071230 0.300510 0.699490 0.98051 0.334678
b5_k5 -0.131820 -0.256248
-0.105484 0.640340 0.359660 -1.45201 0.156877
b6_k6 0.058405 0.135252
0.054316 0.864891 0.135109 0.74767 0.460477
b7_k7 0.041563 0.096243
0.038474 0.856893 0.143107 0.52960 0.600284
b8_k8 0.859830 0.749588
0.450612 0.274650 0.725350 6.20279 0.000001
Regression Summary for Dependent Variable: a_k DtTesMCADim1 dg MREG Final R= .91742797 R²= .84167408 Adjusted R²= .79945383
F8,30=19.935 p.00000 Std.Error of estimate: .39234 Beta
Std.Err. of Beta B
Std.Err. of B t30
p-level Intercept
0.000000 0.062824
0.00000 1.000000
b1_k1 0.096309 0.088123 0.156746 0.143423
1.09289 0.283139
b2_k2 -0.077682 0.084690 -0.176886 0.192844
-0.91725 0.366327
b3_k3 -0.043383 0.145872 -0.042402 0.142572
-0.29740 0.768208
b4_k4 0.129938 0.132521 0.129946 0.132530
0.98051 0.334678
b5_k5 -0.131820 0.090784 -0.193998 0.133606
-1.45201 0.156877
b6_k6 0.058405 0.078115 0.668739 0.894426
0.74767 0.460477
b7_k7 0.041563 0.078479 0.086367 0.163079
0.52960 0.600284
b8_k8 0.859830 0.138620 0.807966 0.130258
6.20279 0.000001
Situ Lembang
Situ Babakan
Situ Rawa Dongkal
Situ Penggilingan Aneka Elok
Situ Rawa Badung
Situ Rorotan
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Situ atau sering juga disebut setu asal kata Sunda merupakan suatu kawasan genangan air, baik air permukaan ataupun resapan air yang terbentuk
alami. Dibandingkan dengan hutan dan pesisir, manfaat situ lebih banyak, diantaranya sebagai budidaya perikanan, irigasi, pariwisata, pengendalian banjir
dan cadangan air. Manfaat hutan lebih ke budidaya hasil hutan, sedangkan pesisir lebih kepada budidaya laut dan pariwisata bahari. Akibat kerusakan hutan adalah,
diantaranya pemanasan global dan hilangnya salah satu ekosistem. Akibat kerusakan pesisir diantaranya adalah terganggunya ekosistem bahari, sedangkan
akibat kerusakan situ adalah tercemarnya situ dan daerah sekitar situ, pendangkalan dan bahkan hilangnya situ. Dari aspek legalitas, baik hutan, pesisir
dan situ diatur dalam UUD 1945, sedangkan aturan yang lebih rinci untuk hutan disebutkan dalam UU No.41 tahun 1999 yang mengatur budidaya hutan, dan
untuk pesisir diatur dalam UU No.32 tahun 2004 yang mengatur kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. Sedangkan situ diatur dalam UU No.7 tahun
2005 mengenai sumber daya air, yang mengatur masalah kewenangan pengelolaan situ, kepemilikan, perencanaan, pengelolaan dan pemanfaatan.
Jakarta merupakan kota yang memiliki banyak situ dan situ tersebut memiliki potensi pendukung kehidupan, baik secara ekonomi, sosial maupun
biofisik. Situ bermanfaat bagi masyarakat karena dapat menunjang kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Situ merupakan sumber daya alam yang hampir
terlupakan. Perlindungan dan pengelolaan situ kurang mendapat perhatian sehingga banyak situ yang menyempit dan hilang karena beralih fungsi. Di kota
besar seperti Jakarta, tekanan penduduk dan pergeseran fungsi lahan semakin memperparah kondisi situ yang ada. Sampai saat ini, kewenangan untuk
pengelolaan situ masih belum jelas karena pemerintah pusat hanya memberikan kewenangan kepada Pemprov DKI untuk menanggulangi dampak banjir sehingga
tanggung jawab pemeliharaan situ menjadi tidak jelas. Akhirnya banyak situ yang hilang karena diuruk dan akhirnya menjadi daratan.
Jumlah situ di Wilayah Provinsi DKI Jakarta berbeda satu sama lain tergantung dari instansi pengumpul data. Berdasarkan versi Dinas Pekerjaan
Umum DKI Jakarta, jumlah situ sebanyak 27 buah, sedangkan menurut Dinas Tata Kota DKI Jakarta sebanyak 14 buah dan menurut Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 28 buah. Pendataan oleh pemerintah pusat cq Kementrian Pekerjaan Umum juga mengalami
kerancuan. Data registrasi menyebutkan jumlah situ sebanyak 18 buah, namun data sensus menyebutkan jumlah situ sebanyak 149 buah. Perbedaan ini
disebabkan kondisi lapangan yang berbeda saat observasipendataan dan pertimbangan tertentu lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa belum ada upaya
yang serius untuk mengelola situ secara komprehensif. Hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa baik data registrasi maupun sensus
menyebutkan bahwa ada beberapa situ yang sudah berubah menjadi daratan, sehingga jika tidak ditempuh langkah-langkah sistematis untuk memperbaikinya
maka dikawatirkan situ tersebut akan hilang dan atau berubah peruntukannya. Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2009 yang
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK, 2010, permasalahan situ di Jabodetabek terkait erat dengan aspek kelembagaan. Permasalahan yang terjadi
adalah kerjasama antar pemerintah baik, pusat, provinsi, dan kabupatenkota. Upaya yang harus dilakukan agar tidak terjadi bencana ataupun alih fungsi yang
akan memiliki risiko tinggi terhadap bencana adalah peningkatan kerjasama dalam pengelolaan dan mitigasi bencana atas situ di wilayah Jabodetabek. Sebagai salah
satu sumber daya alam yang bermanfaat dan sebagai salah satu unsur keseimbangan ekosistem, situ seharusnya dikelola dengan baik. Kondisi situ yang
memprihatinkan mencerminkan adanya masalah lingkungan. Menurut Inoguchi et.al. 2003 hal tersebut merupakan akibat dari ”kegagalan pasar” dan
penanganannya memerlukan kerja sama pemerintah pusat dan daerahlokal melalui peraturan dan insentif disinsentif. Aspek legal yang ada diharapkan
dapat membantu memperbaiki kondisi di lapangan. Dengan telah diterbitkannya antara lain Undang-undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air maka
diharapkan ada langkah-langkah yang strategis untuk mendukung pengelolaan situ.
1.2. Perumusan Masalah
Sebagian besar situ secara de jure dimiliki oleh pemerintah pusat atau “state property” walaupun ada pula situ yang merupakan “private property”.
Secara de facto ada situ yang tetap menjadi “state property” dan “private property” namun ada pula situ yang secara de facto dapat dikategorikan sebagai
sumberdaya alam milik bersama common property sehingga dapat dimanfaatkan oleh setiap orang bahkan ada juga yang menjadi open access. Seperti common
property yang lain, maka situ juga dapat mengalami eksploitasi yang berlebihan yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Selain itu pengelolaan situ juga
cenderung tidak atau belum memadai sehingga terjadi “the tragedy of the commons”. Wade 1988, Ostrom 1990 dan Baland and Platteau 1996,
mengemukakan bahwa prasyarat-prasyarat yang menentukan bagi keberlanjutan sumberdaya alam umum meliputi: karakteristik sumberdaya, karakterisik
pengguna dari masyarakat sekitar, desain kelembagaan dan faktor lingkungan eksternal. Klasifikasi barang berdasarkan sifat eksklusivitasnya dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Barang menurut Sifat Eksklusivitasnya
Rejim Penguasa Barang Sifat Karakteristik
Barang De jure
De facto
• Private good • Club good
• Common poll resources CPRs
• Pure public good • Private property
• State property • Private property
• State property • Common property
• Open access
Sumber: Agrawal A, 2001 dan Ostrom E, 1990
Menurut data BPLHD DKI Jakarta 2006, pokok permasalahan yang ada adalah bahwa pengelolaan situ yang tidak optimal disebabkan oleh:
Semakin publik