Bentuk-bentuk komunikasi nonverbal Komunikasi Nonverbal

sedang berada di rumah akan berbeda dengan tindakan yang kita lakukan ketika sedang berada di tempat umum, dan lain sebagainya Jadi, dengan adanya bahasa isyarat orang-orang yang mempunyai kebutuhan khusus, misalnya orang-orang tunawicara, dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Mereka dapat mengeluarkan perasaannya, pendapatnya, dan sebagainya, dalam bahasa isyarat.

2.2.3.1 Bentuk-bentuk komunikasi nonverbal

Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan bahasa non verbal sering digunakan oleh seseorang, seperti menganggukan kepala yang berarti setuju, menggelengkan kepala yang berarti tidak setuju, melambaikan tangan kepada orang lain yang berarti seseorang tersebut sedang memanggilnya untuk datang kemari, menunjukkan jari kepada orang lain diikuti dengan warna muka merah berarti ia sedang marah, gambar pria dan wanita di sebuah toilet berarti seseorang boleh masuk sesuai dengan jenisnya. Bentuk-bentuk komunikasi non verbal terdiri dari tujuh macam yaitu Adityawarman, 2000:137: 1. Komunikasi visual Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik- grafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol. Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna yang tepat, serta bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar. Dibanding dengan hanya mengucapkan kata-kata saja, penggunaan komunikasi visual ini akan lebih cepat dalam pemrosesan informasi kepada para pendengar. 2. Komunikasi sentuhan Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi non verbal sering disebut Haptik. Sebagai contoh: bersalaman, pukulan, mengelus- ngelus, sentuhan di punggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan suatu maksudtujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya. Universitas Sumatera Utara 3. Komunikasi gerakan tubuh Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi non verbal, seperti, melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh digunakan untuk menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh, seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti menganggukan kepala berarti setuju. 4. Komunikasi lingkungan Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna. Ketika seseorang menyebutkan bahwa ”jaraknya sangat jauh”, ”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya panas” dan lain-lain, berarti seseorang tersebut menyatakan demikian karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut. 5. Komunikasi penciuman Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian suatu pesaninformasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera penciuman. Misalnya aroma parfum bulgari, seseorang tidak akan memahami bahwa parfum tersebut termasuk parfum bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali. 6. Komunikasi penampilan Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan kepada orang yang melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk pakaian tidak rapi, kotor dan lain-lain. 7. Komunikasi citarasa Komunikasi citarasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu pesaninformasi melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman. Seseorang tidak akan mengatakan bahwa suatu makananminuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-lain, apabila Universitas Sumatera Utara makanan tersebut telah memakanmeminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa citarasa dari makananminuman tadi menyampaiakan suatu maksud atau makna. Rosenblatt dalam Adityawarman 2000:227 menyatakan bahwa budaya mengajarkan kita tindakan non verbal apa yang ditunjukkan, arti dari tindakan tersebut dan latar belakang kontekstual dari tindakan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi nonverbal memainkan peranan penting dalam interaksi komunikasi antara orang-orang dari budaya yang berbeda. Dengan memahami perbedaan budaya dalam perilaku nonverbal, kita tida hanya akan dapat memahami beberapa pesan yang dihasilkan selama interaksi, namun kita juga akan dapat mengumpulkan petunjuk mengenai tindakan dan nilai yang mendasarinya. 2.2.3.2Fungsi Komunikasi Nonverbal Dilihat dari fungsinya, perilaku nonverbal mempunyai beberapa fungsi. Paul Ekman menyebutkan lima fungsi pesan nonverbalMulyana, 2003:315, seperti yang dapat dilukiskan dengan perilaku mata, yakni sebagai :  Emblem, gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan simbol verbal. Kedipan mata dapat mengatakan “Saya tidak sungguh-sungguh”.  Ilustrator, pandangan ke bawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan.  Regulator, kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan muka menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.  Penyesuaian, kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan. Itu merupakan respons yang tidak disadari yang merupakanupaya tubuh untuk mengurangi kecemasan.  Affect Display, pembesaran manik mata pupil dilation menunjukkan peningkatan emosi. Isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut, terkejut atau senang. Dalam hubungannya dengan perilaku verbal, perilaku nonverbal mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut Mulyana, 2003:315: Universitas Sumatera Utara  Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal, misalnya anda mengganggukkan kepala ketika mengatakan “ya”, atau menggelengkan kepla ketika mengatakan “tidak”.  Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya melambaikan tangan seraya mengucapkan “selamat tinggal”.  Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi berdiri sendiri. Misalnya menggantikan kata-kata haru dengan linangan air mata.  Perilaku nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya melirik kearah jam tangan menjelang kuliah berakhir, sehingga dosen menyadari untuk mengakhiri perkuliahan.  Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal. Misalnya seorang dosen menyatakan kalau dia memiliki waktu untuk berbicara kepada seorang mahasiswa, tetapi matanya berulangkali menatap kearah jam tangannya

2.2.3.3 Klasifikasi Pesan Nonverbal