dan observasi ini merupakan wujud pendekatan kontruktivis, yaitu menganggap bahwa realitas ada dalam pikiran subjek yang diteliti.
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian merujuk pada masalah yang sedang diamati. Objek penelitian disini adalah proses komunikasi antarpribadi pasangan suami istri
tunawicara dengan menggunakan gerakan isyarat ataupun hal lainnya yang termasuk dalam bentuk komunikasi nonverbal juga hambatan-hambatan
komunikasi yang terjalin antara pasangan suami istri tunawicara ini dengan menggunakan komunikasi nonverbal tersebut.
3.3 Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Alasan penelitian dilakukan di lokasi tersebut karena terdapat beberapa pasangan
suami istri tunawicara yang mendiami wilayah ini, bahkan para difabel ini juga memiliki komunitas khusus bagi para tunawicara. Subjek penelitian adalah
pasangan suami istri difabel tunawicara baik itu suamiistri saja yang difabel ataupun keduanya sama-sama difabel tunawicara.
3.4 Kerangka Analisis
Gambar 3.1 Proses penyusunan Kerangka Analisis
Sumber: Kriyantono, 2006: 81
Komunikasi antarpribadi menggunakan komunikasi
nonverbal
Hipotesis riset hasil akhir
Pola dan hambatan komunikasi pasangan
tunawicara
Sintesiskesimpulan Keefektifan komunikasi
antarpribadi melalui gerakan
nonverbal
Universitas Sumatera Utara
3.5 Teknik Pengumpulan Data termasuk waktu penelitian
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap pasangan suami istri tunawicara yang berdomisili di Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo,
Sumatera Utara adalah dengan dua cara yaitu wawancara dan studi literatur. Wawancara mengandung arti sebagai proses komunikasi diadik, relasional dengan
tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dahulu yang dirancang untuk mempertukarkan perilaku dan melibatkan tanya jawab. Dalam proses wawancara
yang dilakukan, peneliti didampingi oleh pihak keluarga atau orang yang memiliki keahlian dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat.
Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam depth interview dengan responden yaitu pasangan suami istri
tunawicara yang berdomisili di Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara namun
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Wawancara ini termasuk wawancara mendalam indepth interview. Wawancara mendalam
adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi berulang-ulang secara intensif Kriyantono, 2006: 100.
Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban.
Karena itu peneliti mempunyai tugas berat agar informan bersedia memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak ada yang
disembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti orang sedang mengobrol.
Selain wawancara mendalam dengan responden, peneliti juga melakukan studi literatur. Literatur dapat berbentuk dokumen tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Studi literatur merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara dalam penelitian kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Teknik Analisis Data