Proses Penelitian Hasil Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini diawali dengan mendatangi informan yang akan diwawancara. Peneliti berusaha menjalin silaturahmi dengan informan tersebut dan melakukan pendekatan dengan tujuan agar si informan bersedia dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini.Setelah tercipta keakraban dengan informan, maka peneliti mulai dapat menjalankan riset penelitian. Lamanya waktu yang digunakan untuk melakukan pendekatan kepada masing-masing informan berbeda satu dengan lainnya.Perbedaan waktu ini umumnya disebabkan oleh karakter dari tiap pasangan suami istri tunawicara ini.

4.1.1 Proses Penelitian

Banyak suka dan duka yang peneliti alami ketika terjun ke lapangan untuk mewawancarai para informan. Ada informan yang sangat baik memperlakukan peneliti dan hangat dalam menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan.Sementara itu ada juga informan yang kurang suka dengan kehadiran peneliti karena merasa cemburu jika peneliti terlihat akrab dengan suami informan tersebut.Rasa cemburu itu ditunjukkan dengan sikap yang kurang sopan dengan peneliti.Si informan menjawab dengan sekadarnya dan cenderung menatap sinis kepada peneliti.Namun demikian, peneliti berusaha untuk dekat agar bisa mendapatkan serangkaian informasi yang relevan dengan penelitian ini. Mengenai masalah waktu penelitian, peneliti mengalami banyak kesulitan disini karena peneliti harus mendampingkan sang suami dan istri secara bersama untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh tentang kehidupan mereka. Belakangan yang paling terasa menyulitkan adalah dikarenakan musibah erupsi Gunungapi Sinabung.Informan yang merupakan para pasangan difabel tunawicara ini berada di wilayah yang sangat dekat dengan lokasi gunungapi Sinabung yang menyebabkan waktu mereka tidak banyak karena disibukkan dengan segala urusan mengungsi ataupun hal yang berkaitan dengan bencana ini. Jadi disini peneliti harus menyesuaikan waktu dengan waktu yang mereka miliki untuk bertemu dan melakukan wawancara. Universitas Sumatera Utara Kesulitan lain yang harus peneliti alami adalah keterbatasan kemampuan peneliti dalam menguasai bahasa nonverbal atau gerakan isyarat tangan para informan. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jasa seorang penerjemah bahasa isyarat yang sehari-harinya bekerja sebagai staf di sebuah sekolah luar biasa. Penerjemah juga sudah akrab dengan gaya komunikasi di kalangan difabel tunawicara. Terkadang ada beberapa informan yang masih kurang jelas dengan pertanyaan yang disampaikan oleh penerjemah, maka peneliti harus mengajukan pertanyaan melalui tulisan di selembar kertas dan kemudian si informan dapat langsung menjawab menggunakan isyarat tangan, ada juga dengan kembali menulis di lembaran kertas tersebut, karena merasa lebih nyaman dan bisa jelas dalam memberikan jawaban. Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah data hasil penelitian yang dilakukan di kota Kabanjahe yaitu bagaimana pola komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri tunawicara dan hambatan apa saja yang mereka alami ketika berkomunikasi.Peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan komunikasi antarpribadi yang terjalin melalui pengamatan secara langsung dan wawancara.Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dibentuk ke dalam deskripsi gambaran yang mengacu pada identifikasi dan menggambarkan hasil wawancara peneliti dengan enam pasang suami istri yang dipandu dalam daftar pertanyaan terlebih dahulu. Untuk dapat mengetahui informasi dari para informan, terlebih dahulu penelitiharus melakukan proses analisissebagai berikut: 1. Menyusun pedoman wawancara untuk pertanyaan yang akan diajukan berdasarkan indentifikasi masalah yang akan ditanyakan kepada informan sebagai narasumber. 2. Melakukan wawancara mendalam kepada 6 pasang suami istri difabel yang mengalami gangguan mendengar dan juga berbicara atau biasa disebut tunawicara. 3. Melakukan observasi dilapangan untuk dapat lebih mempelajari serta mengenal pola komunikasi verbal maupun non verbal yang dilakukan oleh pasangan suami istri difabel ini dalam berkomunikasi antarpribadi sehari- harinya. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Deskripsi Identitas Responden