Benny Banta Kurniawan Sinuraya dan Sarah br. Sebayang

4.1.2 Deskripsi Identitas Responden

Dalam sebuah penelitian, peran serta seorang narasumber ataupun informan sangat diperlukan, terlebih jika penelitian yang berkaitan dengan studi kasus yang bersifat kualitatif.Maka dalam penelitian ini, peneliti mengajukan empat pasangan suami istri difabel tunawicara untuk dijadikan sebagai informan penelitian. Informan dalam penelitian ini tidak merasa keberatan untuk disebutkan namanya, adapun informan penelitian ini sebagai berikut:

4.1.2.1 Benny Banta Kurniawan Sinuraya dan Sarah br. Sebayang

Benny adalah seorang wirausaha yang bergerak di bidang penjualan tabung gas yang bernama Kurnia Gas.Dari lahir Benny masih dalam keadaan normal, tapi diusia empat tahun Benny mengalami sebuah penyakit dikarenakan gendang telinga Benny terkena air yang mengakibatkan gendang telinga Benny dan menjadi bisu sampai sekarang.Benny juga pernah mengenyam pendidikan di SLB SD karya Murni Medan sampai SMP di SMP 1 Kabanjahe. Saat ini Ia tinggal di Jl. Sudirman No.50 A Kota Kabanjahe bersama istrinya. Benny adalah seorang penganut agama Kristen Protestan dan sudah memasuki usia 38 tahun di tahun 2013 ini. Benny adalah sosok seorang suami yang baik dan pekerja keras.Di mata rekan-rekan dan juga keluarganya.Benny juga cukup ramah dan pribadi yang menyenangkan. Sementara itu, istri yang bernama lengkap Sarah br.Sebayang adalah perempuan difabel tunawicara yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga sambil membantu suaminya menjaga tempat usaha penjualan tabung gas milik mereka. Ketika umur lima tahun, Sarah mengalami sakit yang menyebabkan kerusakan pada gendang telinganya dan pada akhirnya membuat dirinya menjadi seorang tunawicara. Sarah mengenyam pendidikan dari SD sampai SMA di sekolah Bakti Luhur Jakarta.Saat ini Sarah sudah berusia 26 tahun. Sarah memiliki paras wajah yang menarik dan sikap yang tulus dalam menjalin hubungan dengan siapa saja. Sama seperti suami, Sarah juga memeluk keyakinan Kristen Protestan. Awal pertemuan pasangangan ini ketika Banta ingin menjahit pakaian di tempat Sarah bekerja sebagai tukang jahit di kota Jakarta. Setelah proses perkenalan yang lebih akrab, pasangan ini akhirnya menikah pada 30 April 2011 Universitas Sumatera Utara dan memiliki dua orang anak.Pasangan juga ini berasal dari keluarga ekonomi berada sehingga permasalahan yang berkaitan dengan kondisi keuangan hampir tidak pernah menjadi alasan mereka untuk bertengkar.Suami istri ini juga sudah sangat cakap dalam menggunakan bantuan teknologi untuk berkomunikasi.Mereka aktif menggunakan telepon selular khususnya fungsi pengiriman pesan singkat baik itu SMS maupun BBM. Selain itu, mereka juga sudah paham dengan penggunaan teknologi internet terbaru seperti skype yang sangat memudahkan mereka dalam mentransferkan isi pesan melalui sebuah video conference. Melalui komunikasi menggunakan skype ini, keterbatasan mereka tidak lagi menjadi halangan untuk dapat menjalin kontak dengan orang-orang disekitar mereka. Tabel 4.1 Identitas Pasangan pertama Identitas diri Benny Banta Kurniawan Sinuraya Sarah br. Sebayang Agama Kristen Protestan Kristen Protestan Usia 38 tahun 26 tahun Pekerjaan Wirausaha Ikut suami Pendidikan SDLB Karya Murni Medan SMP 1 Kabanjahe SD-SMA Bakti Luhur Jakarta keprbadian Ramah, bertanggungjawab dan pekerja keras Ramah dan supel Menikah 30 April 2011 30 April 2011 Alamat Jl. Sudirman No.50A Kabanjahe Jl. Sudirman No.50A Kabanjahe Sumber: Data Peneliti, 2013

4.1.2.2 Bernat Ginting dan Berti Simangunsong