c. Beratparah di atas 60 db Kelompok ini sudah mulai sulit untuk mengikuti pembicaraan orang lain,
suara yang mampu mereka dengar adalah suara yang sama kerasnya dengan jalan pada jam-jam sibuk. Biasanya kalau masuk dalam kategori ini sudah
menggunakan alat bantu dengar, mengandalkan pada kemampuan membaca gerak bibir, atau bahasa isyarat untuk berkomunikasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa difabel tunarungutunawicara adalah individu yang mengalami gangguan pendengaran
dan hal ini tampak dalam wicara atau bunyi-bunyian, baik dengan derajat frekuensi dan intensitas sehingga mereka mengalami kesulitan dalam memproses
informasi bahasa melalui pendengaran, dengan atau tanpa alat bantu.
2.2.3.6 Bentuk-bentuk Komunikasi Menggunakan Bahasa Isyarat
Komunikasi non verbal berhubungan dengan bahasa isyarat termasuk semua alat-alat komunikasi manusia antara lain visual, gerak, taktik dan bahkan
rasa. Dalam hal ini bahasa isyarat paling bernilai dan cara yang baik dimana orang-orang menyampaikan makna tanpa menggunakan kata-kata, dengan
komunikasi non verbal dapat menyampaikan tiga fungsi yang berbeda-beda dalam berinteraksi secara langsung. Berikut akan dijabarkan penjelasan dari beberapa
ungkapan emosi dalam bahasa isyarat kelompok tunawicara:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Ungkapan Baik hati
Tangan kanan 5 membengkok, tapak ke dalam jari dikenakan pada dada kanan lalu
direnggangkan ke depan sambil jari digengam dan ibu jari menghala ke atas.
Gambar 2.2 Ungkapan Bangga
Tangan kanan A, ibu jari dikenakan pada tengah dada lalu dinaikkan ke atas.
Gambar 2.3 Ungkapan Benci
Tangan kanan A, ibu jari dikenakan pada tengah dada lalu dinaikkan ke atas.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Ungkapan Bimbang
Kedua-dua belah tangan W tapak menghadap telinga lalu buat bulatan
mengelilingi telinga kiri dan kanan bergilir-gilir.
Gambar 2.5 Ungkapan Bosan
Tangan kanan D, hujung telunjuk dikenakan pada tepi kanan hidung,
tapak ke depan lalu tangan dipusingkan ke dalam.
Gambar 2.6 Ungkapan Busuk Hati
Tangan kanan 5 jari dibengkokkan, tapak ke dalam hujung jari dikenakan
pada dada kanan, kemudian bawa tangan terbuka mengipas hidung.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Ungkapan Cemburu
Tangan kanan I, hujung jari kenakan pada tepi bibir lalu digerakkan melengkung ke
depan dengan hujung jari ke atas.
Gambar 2.8 Ungkapan Cinta
Kedua-dua belah tangan terbuka disilangkan ke kiri kanan dada.
Gambar 2.9 Ungkapan Gembira
Kedua-dua belah tangan terbuka, tapak kenakan pada kiri kanan dada, lalu dikibas-
kibaskan tapak ke dalam.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10 Ungkapan Geram
Kedua-dua belah tangan S, di kiri kanan bahu lalu digerak-gerakkan seperti menggigil..
Gambar 2.11 Ungkapan Kasihan
Tangan kanan X disentuhkan pada pipi lalu digoreskan ke bawah.
Gambar 2.12 Ungkapan Kesal
Tangan kanan S di tepi telinga, digerakkan ke depan sedikit
kemudian menjadi 5 bengkok berulang kali.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13 Ungkapan Lega
Tangan kanan terbuka tapak ke bawah menyentuh paras dada kiri, lalu diturunkan
sedikit ke bawah.
Gambar 2.14 Ungkapan Lucu
Tangan kanan L, tapak ke dalam bawah mulut lalu dipusingkan ke depan menjadi D.
Gambar 2.15 Ungkapan Malu
Tangan kanan terbuka jari dibengkokkan, belakang tapak dikenakan pada pipi terus
disapu ke depan.
Gambar 2.16
Universitas Sumatera Utara
Ungkapan Marah
Kedua-dua belah tangan E, jari terbuka tapak ke dalam, sentuh pada dada lalu dinaikkan ke atas
paras kiri kanan bahu.
Gambar 2.17 Ungkapan Rindu
Tangan kanan R, dikenakan pada tepi dahi, lalu di gerakkan berpusing ke depan.
Gambar 2.18 Ungkapan Puas Hati
Kedua-dua belah tangan terbuka, tapak ke bawah, tangan kanan paras perut, tangan kiri
paras dada, lalu dipukulkan pada badan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.19 Ungkapan Sedih
Tangan kanan G, hujung jari dikenakan pada kiri kanan bibir lalu diturunkan
sedikit ke bawah.
Gambar 2.20 Ungkapan Suka
Tangan kanan, jari hantu dan ibu jari dikenakan pada dada lalu ditarik ke depan
dan kedua jari itu bertemu.
Gambar 2.21 Ungkapan Terkejut
Kedua-dua belah tangan G pada paras kiri kanan mata lalu digerakkan
menjadi L
Universitas Sumatera Utara
2.3 Model Teoritik
Komunikasi nonverbal melalui gerakan isyarat Keterbatasan dalam berkomunikasi
antarpribadi secara verbal Pasangan suami istri difabel Tunawicara
Efektivitas dan hambatan komunikasi nonverbal pada pasangan tunawicara
Universitas Sumatera Utara