Kompetensi Dasar Indikator Materi Ajar Tanah Tundra Gelisol USDA Proses pembentukan Gelisol Pengelolaan Gelisol

Koordinator Mata Kuliah “Pengelolaan Lahan Kering dan Lahan Basah”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK SATUAN ACARA PENGAJARAN SAP Dosen Koordinator : Dr. Ir. Teti Arabia, M.S. Program Studi : S1 Ilmu Tanah Kode Mata Kuliah : PIT-403 Nama Mata Kuliah : Pengelolaan Lahan Basah dan Lahan Kering Jumlah SKS : 3 SKS 2 SKS Kuliah + 1 SKS Praktikum KelasSemester : ?VII Pertemuan : Ke-10 Alokasi Waktu : 100 menit

1. Standar Kompetensi

Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar pada akhir kuliah peserta didik memahami proses pembentukan, klasifikasi, serta pengelolaan penggunaan Gelisol tanah Tundra. Kegiatan belajar dilakukan melalui pengalaman belajar ceramah dan praktek di laboratorium.

2. Kompetensi Dasar

Mahasiswa memahami dan menjelaskan tentang Gelisol tanah Tundra.

3. Indikator

Setelah perkuliahan ini, mahasiswa dapat: 1. Menyebutkan definisi tanah Tundra, 2. Menyebutkan definisi Gelisol, 3. Menjelaskan proses pembentukan Gelisol, 4. Menjelaskan klasifikasi Gelisol, 5. Menjelaskan pengelolaan Gelisol dan 6. Menjelaskan penggunaan Gelisol.

4. Materi Ajar

1. Tanah Tundra

Tanah Tundra adalah tanah-tanah yang terdapat pada suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Terdapat diwilayah utara dan terdapat dipuncak gunung yang tinggi. Iklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus menerus.

2. Gelisol USDA

Gelisol adalah tanah-tanah yang mempunyai permafrost pada kedalaman ≤ 100 cm.

3. Proses pembentukan Gelisol

Proses pembentukan Gelisol adalah: 1 pedoturbasi yaitu: pencampuran secara biologi atau fisik basah dan kering yang bergantian dari horison-horison tanah sehingga tanah menjadi homogen perbedaan horison-horison tidak jelas. Pencampuran terdiri dari beberapa faktor, seperti c ongilli cryopedoturbation yaitu siklus beku-cair, 2 littering penyampahan yaitu: akumulasi bahan organik kasar serasah dan humus setebal kurang dari 30 cm di atas permukaan tanah mineral. 4. Klasifikasi Gelisol Klasifikasi Gelisol terdapat tiga sub ordo dari Gelisol semua termasuk lahan basah adalah Histel tanah organik, Turbel Orthel tanah mineral, tidak ditemukan di Indonesia.

5. Pengelolaan Gelisol

Pengelolaan Gelisol adalah jika di atas permukaan Gelisol hendak digunakan untuk mendirikan bangunan atau jalan, maka struktur dasarnya fondasi harus direncanakan Koordinator Mata Kuliah “Pengelolaan Lahan Kering dan Lahan Basah”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK secara baik. Kebanyakan bangunan-bangunan yang akan dibangun mempunyai struktur dasar yang menjangkau ke bawah ke sebelah dalam untuk mendukung mencairnya lapisan permafrost yang mengurung di sekitarnya. Jalan raya retak- retak dan rumah dapat tenggelam akibat pembekuan dan pencairan.

6. Penggunaan Gelisol