Koordinator Mata Kuliah “Pengelolaan Lahan Kering dan Lahan Basah”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK
argilik
subordo
Argids
. Karena iklim yang kering sehingga tidak ditemukannya horison pencucian liat
eluviasi
. Liat telah terbentuk
in situ
setempat. Selain itu kemungkinan juga ada sedikit proses
lessivage
. Teori lain menyebutkan bahwa horison argilik tersebut terbentuk akibat iklim purba
paleoclimate
yang lebih humid. Adanya proses pedoturbasi akibat mengembang dan mengkerutnya tanah telah menghilangkan beberapa
horison yang telah ada, dan 3 pada beberapa Aridisol, di permukaan tanah sering ditemukan
gravel pavement
lapisan kerikil di permukaan yang mungkin dibentuk karena basah dan kering yang berulang-ulang. Kerikil-kerikil tersebut sering berwarna
hitam karena diselaputi oleh Mn dan Fe-oksida, yang dsebut dengan
desert va rnish
dari subgrup Petronodic.
5. Klasifikasi Aridisol
Klasifikasi Aridisol terdapat tujuh sub ordo dari Aridisol yang termasuk lahan kering tidak dijumpai Aridisol lahan basah, karena terbentuk pada rejim kelembaban
a ridic
, yaitu iklim yang sangat kering dan panas atau sangat kering dan dingin adalah Cryid,
Salid, Durid, Gypsid, Argid, Calcid, dan Cambid tanah-tanah ini tidak ditemukan di
Indonesia. 6.
Pengelolaan Aridisol
Pengelolaan Aridisol adalah Agar dapat diperoleh hasil yang baik dalam pemanfaatan tanah-tanah salin, maka diperlukan teknik dalam mengelola air irigasi dan menjaga agar
tingkat kegaraman berada dalam batas yang tidak mengganggu tanaman. Keperluan air tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tanaman saja, tetapi juga dibutuhkan untuk
ameliorasi tanah dan mengurangi kegaraman tanah yang tinggi. Mengingat mutlaknya kebutuhan air dalam rangka pemanfaatan tanah-tanah salin, sedangkan air tersebut
keberadaannya sangat langka, maka prospek pemanfaatan tanah ini kurang dapat diharapkan. Karena kesuburan tanah-tanah salin dinilai marginal bahkan tidak sesuai
untuk lahan pertanian, maka biasanya digunakan sebagai padang pengembalaan alami yang tidak dikelola, dan juga sebagai usaha pembuatan garam. Menurut Arabia 2012
intensitas pengelolaan yang masih rendah juga disebabkan oleh taraf hidup masyarakat petani yang tinggal di daerah bergaram biasanya masih rendah. Pengelolaan tanah-tanah
ini memerlukan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah tadi, hal ini menjadi penyebab mengapa intensitas pengelolaan tanahnya masih rendah.
7. Penggunaan Aridisol
Penggunaan Aridisol adalah Penggunaan tanah untuk pengembalaan juga terbatas pada pengembalaan musiman terutama daerah-daerah rendah yang terdiri dari Entisol
grea t group Torrifluvent
. Secara kimia sebenarnya tanah-tanah salin kaya akan cadangan mineral, namun karena tingkat perkembangan pedogenesisnya belum lanjut, dan reaksi
tanahnya alkalis maka unsur hara belum banyak tersedia bagi tanaman.
5. MetodeStrategi Pembelajaran