Klasifikasi Inceptisol Pengelolaan Inceptisol Pengelolaan Mollisol Penggunaan Inceptisol MetodeStrategi Pembelajaran

Koordinator Mata Kuliah “Pengelolaan Lahan Kering dan Lahan Basah”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK

5. Mollisol USDA

Mollisol USDA adalah tanah-tanah yang mempunyai epipedon molik dan KB pH 7 seluruh bagian solum tanah ≥ 50. Mollisol terbentuk di bawah vegetasi rumput baik rumput rendah, sedang, atau tinggi. Penyebaran padang rumput prairie dipengaruhi oleh iklim, dengan curah hujan antara 300 - 1000 mmtahun. Proses pembentukan tanah yang terpenting adalah melanisa si .

6. Proses pembentukan Inceptisol

Proses pembentukan Inceptisol adalah: 1 bahan induk yang sangat resisten, 2 posisi dalam landscape yang ekstrim, yaitu daerah curam Fluventic Endoaquept atau lembah, 3 permukaan geomorfologi yang muda, sehingga pembentukan tanah belum lanjut.

7. Proses pembentukan Mollisol

Proses pembentukan Mollisol adalah: 1 melanisasi, yaitu pembentukan warna kelam dari warna tanah mineral terang karena pencampuran bahan organik seperti horison A ₁, 2 selain itu dapat pula terjadi peristiwa mineralisasi yaitu pelepasan unsur-unsur oksida-oksida karena dekomposisi bahan organik. Pada melanisasi meliputi peristiwa penambahan bahan organik mineral ke dalam tanah baik dalam bentuk padat, cair, atau gas; dan pemindahan bahan-bahan tanah dari satu lapisan ke lapisan lain, sedangkan pada mineralisasi terjadi perubahan bentuk bahan-bahan mineral atau organik di dalam tanah

8. Klasifikasi Inceptisol

Klasifikasi Inceptisol terdapat enam subordo dari Inceptisol yang termasuk lahan kering tidak termasuk Aquept yang termasuk Inceptisol lahan basah adalah Ustept Udept, serta Anthrept, Gelept, Cryept Xerept epipedon anthropic , rejim suhu gelic , cryic dan rejim kelembaban xeric tidak ditemukan di Indonesia. 9. Klasifikasi Mollisol Klasifikasi Mollisol terdapat tujuh subordo dari Mollisol yang termasuk lahan kering tidak termasuk Aquoll yang termasuk Mollisol lahan basah adalah Rendoll, Ustoll Udoll, serta Alb oll, Gel oll, Cry oll Xer oll horison albic , rejim suhu gelic , cryic dan rejim kelembaban xeric tidak ditemukan di Indonesia.

10. Pengelolaan Inceptisol

Pengelolaan Inceptisol adalah yang berdrainase buruk tanah Hidromorf Kelabu dapat digunakan untuk tanaman pertanian setelah drainase diperbaiki.

11. Pengelolaan Mollisol

Pengelolaan Mollisol adalah di Indonesia, Mollisol umumnya ditemukan di daerah bukit kapur tanah Rendzinasubordo Rendolls , karena solumnya dangkal sehingga penggunaannya terbatas. Tanah ini terbentuk di bawah vegetasi rumput prairie , sehingga sering digunakan sebagai padang pengembalaan. Rendzina merupakan tanah yang subur dengan hanya sedikit sekali pencucian, sehingga kejenuhan basanya tinggi. Sebagian besar tanah telah diusahakan untuk pertanian.

12. Penggunaan Inceptisol

Penggunaan Inceptisol adalah untuk pertanian atau non-pertanian beraneka ragam. Daerah-daerah berlereng curam Lithic Dystrudept dapat digunakan untuk hutan, daerah rekreasi atau wildlife , 13. Penggunaan Mollisol Penggunaan Mollisol adalah tanah yang subur dengan hanya sedikit sekali pencucian, sehingga kejenuhan basanya tinggi. Sebagian besar tanah telah diusahakan untuk pertanian. Di daerah Cornbelt Amerika Serikat, hampir seluruh tanahnya terdiri dari tanah Mollisol.

5. MetodeStrategi Pembelajaran

Metode yang dilakukan dalam kegiatan kuliah ini: Koordinator Mata Kuliah “Pengelolaan Lahan Kering dan Lahan Basah”: Dr. Ir. Teti Arabia, M.S.-Program Studi Ilmu Tanah FP-USK 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan

6. Tahap Pembelajaran A.