Analisis validitas instrumen Analisis Reliabilitas Instrumen Penilaian Hasil Belajar

mengetahui apakah soal itu memenuhi syarat atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengambil data yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran.

3.6.4.1 Analisis validitas instrumen

Instrumen yang digunakan adalah lembar angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi afektif dan psikomotorik, serta pre-test dan post-tes yang berbentuk soal pilihan ganda. 1 Validitas lembar angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi ranah afektif dan ranah psikomotorik, diuji dengan expert validity yaitu validitas yang disesuaikan dengan kurikulum dan dikonsultasikan serta disetujui oleh ahli. Dalam hal ini yang dimaksud ahli adalah dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II. 2 Validitas soal Tes Uji Coba Aspek Kognitif Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, begitupun sebaliknya Arikunto, 2010: 211. Valid juga diartikan sebagai kesejajaran dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah : r pbis = M p M t S t √ p q Keterangan: r pbis = koefisien korelasi point biseral M p = rerata skor siswa yang menjawab benar M t = rerata skor siswa total p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah 1 – p S t = standar deviasi dari skor total Hasil perhitungan r pbis dilanjutkan ke dalam t hit dengan rumus: t hit = r p bis √N-2 √1-r p bis 2 Jika t hitung t tabel dengan dk = n –2 maka butir soal valid. Sudjana, 2005: 380

3.6.4.2 Analisis Reliabilitas Instrumen Penilaian Hasil Belajar

3.6.4.2.1 Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto 2002: 154. Tujuan Utama menghitung reliabilitas skor tes yaitu untuk mengetahui tingkat ketepatan precision dan keajegan consistency skor tes.Untuk mengetahui reliabilitas soal, maka digunakan rumus Kuder Richadson 21 KR –21 : r 11 = [ k k-1] [1- M k-M kV t ] Keterangan : r 11 = reliabilitas instrument reliabilitastes secara keseluruhan k = banyaknya butir soal M = skor rata-rata V t = varians total Arikunto, 2010: 232 Pengujian reliabilitas tes yaitu nilai r 11 dikonsultasikan dengan kriteria tabel reliabilitas . Berikut interpretasi Nilai r pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Nilai r Reliabilitas Tes Besar nilai r Interpretasi 0,80 r 11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah 0,00 r 11 ≤ 0,20 Sangat rendah tak berkorelasi Arikunto, 2010: 319 Harga r hitung hasil analisis soal uji coba, diketahui yaitu r 11 = 0.7553, berati soal tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 145 3.6.4.2.2 Reliabilitas Lembar Observasi Dalam pengukuran lembar observasi pada umumnya dilakukan oleh tiga pengamat, Lembar observasi akan reliabe l jika r11 ≥ 0,70 menggunakan rumus inter raters reliability reliabilitas antar penilai : atau Keterangan: r 11 = reliabilitas ≥ 0,70 Vp = varian personsrespondentestee Ve = varian eror k = jumlah raterobserver Dari hasil perhitungan reliabilitas lembar pengamatan didapatkan r 11 = 0,8687 untuk lembar pengamatan afektif. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 47 halaman 247. Sedangkan lembar pengamatan psikomotorik r 11 = 0,8515. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 48 halaman 249, kriteria kedua r hitung lembar pengamatan termasuk reliabilitas sangat tinggi 3.6.4.2.3 Reliabilitas Angket Reliabilitas angket dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Rumus ini lebih cocok digunakan dengan adanya variasi skor dalam setiap soal dalam setiap butir pertanyaan. Adapun rumus yang digunakan : r 11 = [ ∑ ] Keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen K : banyaknya soal ∑ ∂ b 2 : jumlah varians butir ∂ 2 t : varians total Arikunto, 2010:239 Dari hasil perhitungan didapatkan r 11 = 0,8831, maka instrumen angket tersebut dinyatakan reliabel dan termasuk kriteria sangat tinggi. Dengan melihat Tabel kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.3 halaman 59. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 49 halaman 251

3.6.4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Tes Ujicoba Aspek Kognitif

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Lingkungan

1 8 74

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NUSANTARA LUBUK PAKAM T.P 2015/2016.

0 7 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMA KELAS X.

7 18 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA MATERI HIDROKARBON.

0 2 21

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA EXE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 4 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika ( PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP.

1 6 15

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERMUATAN NILAI DALAM MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA.

2 12 156

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERMUATAN NILAI DALAM MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA.

2 36 94

Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPS

0 0 10