135
pengalaman selama satu periode dimana pelanggaran terhadap perjanjian kerjasama dapat dilakukan baik oleh perusahaan inti maupun petani plasma,
tetapi tidak ada sanksi yang dikenakan. Kondisi ini memicu pelanggaran yang lebih serius dan berujung pada keretakan hubungan antara perusahaan inti dan
petani plasma. Masih terkait dengan perjanjian kerjasama, pada skim PRITAMA sertipikat petani ditahan terus oleh pihak bank untuk meneguhkan keterikatan
kedua belah pihak dan juga sebagai jaminan bagi perusahaan inti agar petani menjadi lebih mentaati perjanjian yang telah disepakati.
Kebijakan baru dalam penyaluran kredit pada skim PRITAMA adalah adanya subsidi bunga bagi bank pelaksana dan petani plasma sebagai insentif
pemerintah dalam memberdayakan masyarakat pedesaan dan perusahaan inti karena telah berjasa dalam membangun kebun kelapa sawit untuk petani.
Dengan insentif ini diharapkan adanya peningkatan partisipasi pihak swasta nasional dalam memberdayakan masyarakat pedesaan dalam usaha
mengentaskan kemiskinan.
4.6. Analisis Sistem Dinamis 4.6.1. Simulasi Model
Analisis sistem dinamis dilakukan untuk memperoleh model pengelolaan perkebunan kelapa sawit plasma berkelanjutan yang menggambarkan proses
interaksi antara komponen-komponen biofisik, ekonomi dan sosial serta stakeholders dalam proses produksi serta pengolahan produksi kelapa sawit
TBS menjadi crude palm oil CPO. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, umur ekonomis kelapa sawit yang dibudidayakan pada tanah-tanah
masam sekitar 25 tahun Adiwiganda, 2002. Oleh karena itu maka model yang dibangun di set dalam jangka waktu 25 tahun yaitu sejak tahun 2010 sampai
tahun 2035. Mengingat kompleknya permasalahan yang terjadi di lapangan maka model pengelolaan perkebunan kelapa sawit plasma berkelanjutan
dikelompokkan kedalam a sub model biofisik, b sub model ekonomi dan c sub model sosial.
a. Sub Model Biofisik
Sub model biofisik pengelolaan kebun plasma kelapa sawit berkelanjutan merupakan model utama main model dari sistem yang dibangun, yang
memberikan gambaran pertumbuhan penduduk, perubahan luas lahan dan
136
peningkatan produksi serta dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja dan lingkungan. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap sub model ini
dicantumkan dalam Diagram Sebab-Akibat Causal Loop pada Gambar 19.
PENDUDUK
PRODUKSI
T. KERJA
LUAS LAHAN
MANAJEMEN JUMLAH
TANAMAN DEGRADASI
LAHAN
INPUT
PRODUKTIVITAS LAHAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN
+ -
+
+
+ +
+
+ -
+ +
+ +
+ -
+ +
+ +
+
PRODUKTIVITAS TM
-
+
Gambar 19. Diagram Sebab-Akibat Causal Loop Sub Model Biofisik Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan Di
Sei Pagar Dari Gambar 19 terlihat bahwa jika penduduk meningkat jumlahnya, akan
memberikan tekanan terhadap luas lahan yang semakin menyempit. Tekanan juga terjadi pada kerusakan lingkungan yang semakin intensif karena limbah
domestik, residu penggunaan pestisida, herbisida serta pupuk sebagai input produksi kelapa sawit. Selain itu, kerusakan lingkungan berpengaruh langsung
terhadap kualitas lahan yang cenderung menurun atau terdegradasi, yang secara langsung akan menurunkan produktivitas lahan. Lebih lanjut, tekanan
terhadap kedua variabel ini memberikan pengaruh negatif terhadap produktivitas tanaman menghasilkan yang cenderung menurun. Selain menurunkan produksi,
tekanan ini juga memperpendek usia ekonomis kelapa sawit. Hubungan ini disebut building block balancing terhadap produksi kelapa sawit.
Sebaliknya, perbaikan manajemen yang mengarah ke teknologi optimalisasi pemanfaatan lahan dan sarana produksi input, berdampak positif
137
terhadap peningkatan produktivitas tanaman menghasilkan, yang selanjutnya meningkatkan produksi. Demikian juga tenaga kerja yang memiliki keterampilan
semakin memadai berpengaruh positif terhadap manajemen dan pengoptimalisasian sarana produksi input. Kondisi ini mampu meningkatkan
produktivitas tanaman menghasilkan dan sekaligus produksi kelapa sawit. Bersamaan dengan itu, dengan kemajuan teknologi akan bisa meminimkan
dampak negatif terhadap lingkungan sehingga produktivitas lahan terpelihara dan kerusakan lingkungan melalui pencemaran terkendalikan dengan baik.
Kondisi ini membentuk hubungan building block reinforcing terhadap produksi kelapa sawit.
Berdasarkan diagram
sebab-akibat tersebut, dapat dibuat Diagram Alir
sub model biofisik kebun plasma kelapa sawit berkelanjutan Gambar 20. Terdapat 3 variabel utama main variable dalam diagram alir ini yaitu
perkembangan penduduk JPDDK, luas lahan LH dan produktivitas tanaman menghasilkan PRDKTM. Ketiga variabel utama tersebut dikaitkan oleh variabel
penghubung sub variable yaitu tenaga kerja, input produksi, teknik budidaya management, daya dukung lingkungan, degradasi lahan, produktivitas lahan
serta kebutuhan modal. Keterkaitan variabel-variabel penghubung ini dengan variabel utama menetukan pola produksi kelapa sawit plasma.
Sumberdaya manusia penduduk yang semakin meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu melalui faktor koreksi penambahan penduduk akan
meningkatkan jumlah angkatan kerja. Peningkatan ini terkait langsung dengan luas lahan melalui faktor koreksi penambahan luas lahan yang cenderung
semakin rendah dari waktu ke waktu karena terbatasnya lahan yang ada. Sedangkan luas lahan terkait dengan produksi melalui faktor laju penambahan
produktivitas tanaman menghasilkan yang secara langsung terkait dengan tingkat produktivitas tanaman menghasilkan. Selain luas lahan, variabel
pengelolaan management dan input produksi juga terkait dengan variabel utama produktivitas tanaman menghasilkan melalui variabel produktivitas lahan.
Variabel input produksi terkait dengan produktivitas lahan melalui faktor koreksi input produksi, sedangkan variabel manajemen melalui faktor koreksi
manajemen. Kedua variabel ini terkait dengan produksi melalui faktor laju penambahan produktivitas tanaman menghasilkan.
138
FKJTK JTK_1
FLPLH
LPDDK FLH
FJTK FKLING
FSDM FKKERLING
DDLING FMOD
SDM
KEBMODAL
PENDMAS INDEK_HRG
FPENMAS PENDMASY
LH
LPLH FKDEG
FKL
FINPUT INPUTPROD
MANAJEMEN FLPROD
FM
PRDVTLHN LPRDKTM
FKPDDK JPDDK
FPDDK
JPROD PRDKTM
KERLING KPROD
Gambar 20. Diagram Alir Sub Model Biofisik Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan Di Sei Pagar
b. Sub Model Ekonomi