Teknik Analisis Data Rancangan Penelitian 1. Jenis dan Sumber Data

57 • Pengambilan data terhadap petani, ketua kelompok tani dan staf KUD serta stakeholders lainnya dilakukan dengan memakai kuesioner terstruktur daftar pertanyaan terstruktur. Penentuan respoden dilakukan secara acak bertingkat stratified random sampling agar semua desa yang ada di lokasi penelitian terwakili. • Jumlah responden untuk pengisian kuesioner petani, kelompok tani dan staf KUD serta stakeholders lainnya sebanyak 100 orang yang ditentukan berdasarkan rumus Siegel 1990 sebagai berikut: 2 1 Ne N n + = Dimana: n = jumlah sampel N = Jumlah populasi E = Galat, maksimum 10

3.2.3. Teknik Analisis Data

Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui dinamika perkembangan perkebunan kelapa sawit yang ada saat ini. Hasil analisis ini dijadikan acuan untuk melakukan simulasi pada perumusan alternatif model pengelolaan untuk masa mendatang. Selanjutnya, hasil analisis juga dijadikan pertimbangan dalam mengimplementasikan model pengelolaan kebun plasma berkelanjutan yang dibangun. Tahapan analisis dan data yang diperlukan dapat dilihat pada Gambar 8. Analisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian dimana untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan dan faktor-faktor pembatasnya serta produktivitas lahan kebun kelapa sawit plasma diestimasi dengan membuat peta kesesuaian lahan, model fungsi produksi kelapa sawit plasma dianalisis dengan model ekonometrika Fungsi Produksi Produktivitas Nerlove. Analisis kelembagaan untuk melihat instansilembaga yang terkait dan pola keterkaitannya diestimasi dengan metode AHP Analytical Hierarchy Process. Untuk memperoleh alternatif model pengelolaan kebun kelapa sawit plasma berkelanjutan, data yang terukur dan kuantitatif dianalisis dengan pendekatan Sistem Dinamis. Untuk memperoleh skenario strategis implementasi model pengelolaan kebun kelapa sawit plasma berkelanjutan digunakan Analisis Prospektif. Matrik dari tujuan, jenis data, cara pengumpulan data, teknik analisis dan keluaran masing-masing tujuan disajikan pada Lampiran 5. 58 Erosi Fungsi produksi Nerlove USLE AHP GIS Baku Mutu dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Power Sim Tidak Valid Gambar 8. Skema Tahapan Analisis Model Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan 3.2.3.1. Sifat Fisika dan Degradasi Tanah Sifat fisika tanah turut menentukan produktivitas lahan selain sifat kimia tanah terutama yang berkaitan dengan drainase tanah. Sifat-sifat fisika tanah diperoleh dengan pengambilan contoh ring pada setiap satuan tanah yang ada di lapang pada kedalaman 0-20 cm, dan 20-60 cm. Contoh ini dianalisis di laboratorium fisika untuk menentukan sifat fisik tanah seperti: B.D, permeabilitas, ruang pori dan lain-lain. Terdapat hubungan yang nyata antara tingkat degradasi lahan dengan produktivitas lahan dimana semakin terdegradasi lahan maka produktivitas lahan Data primer dan sekunder: fisik, ekonomi, sosial Peta: Jenis tanah, topografi, land use, peta kebun Komponen Fisik Komponen Sosial Komponen Ekonomi Analisis Sistem Dinamis Analisis Prospektif Skenario strategis implementasi model pengelolaan kebun plasma kelapa sawit berkelanjutan Model Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan Validasi 59 A = R X K X LS X C X P semakin menurun. Erosi tanah merupakan faktor utama dari degradasi lahan sehingga penentuan tingkat erosi menjadi penting untuk menduga tingkat degradasi lahan. Erosi tanah diprediksi dengan menggunakan pendekatan persamaan prediksi kehilangan tanah secara komprehensif atau dikenal dengan The Universal Soil Loss Equation USLE Troeh et al., 2004. USLE merupakan model kotak kelabu untuk memprediksi erosi dari suatu bidang tanah, yang memungkinkan menduga rata-rata laju erosi tanah, pada suatu kecuraman lereng dengan pola hujan tertentu, untuk setiap macam pertanaman dan tindakan pengelolaan tindakan konservasi tanah yang mungkin dilakukan atau sedang diterapkan Arsyad, 1989. Rumus pendugaannya adalah: Dimana: A = Besarnya erosi tanah yang mungkin terjadi tonhatahun R = Besarnya faktor curah hujan dan aliran permukaan didekati dengan Indeks Erosi Hujan Wischmeier, EI 30 . K = Faktor kepekaan erodibilitas tanah kehilangan tanah per unit erosivitas hujan pada lahan kosong dengan kemiringan 9 dan panjang lereng 22,1 m. LS = Panjang dan kecuraman lereng C = Faktor pengelolaan penutup tanah tanaman P = Faktor tindakan pengelolaan tanah konservasi tanah. Nilai dari masing-masing variabel pada rumusan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai R

Dokumen yang terkait

Studi Pemeliharaan Mesin Genset PTPN III Kebun Rambutan

4 47 64

Analisis biaya dan penerimaan produksi CPO di PTPN V SEI Pagar Kabupaten Kampar Propinsi Riau

0 6 118

Perneliharaan Tanarnan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Menghasilkan di Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jambi

0 11 89

Model Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan (Studi Kasus PIR Perkebunan Plasma Sei Pagar, PTP Nusantara V Kabupaten Kampar Provinsi Riau)

0 3 1

Pengembangan Model Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan pada Lahan Kering Masam (Studi Kasus Kebun Plasma Sel Tapung PTPN V, Kabupaten Rokan Hulu, Riau

1 14 40

Pengembangan Model Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan pada Lahan Kering Masam (Studi Kasus Kebun Plasma Sel Tepung PTPN V, Kabupaten Rokan Hulu, Riau)

0 11 40

Pengembangan Model Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan pada Lahan Kering Masam (Studi Kasus Kebun Plasma Sei Tapung PTPN V, Kabupaten Rokan Hulu, Riau)

0 12 40

Aplikasi Limbah Pengolahan Kelapa Sawit sebagai Pupuk Organik di Kebun Sei Batang Ulak Kabupaten Kampar Provinsi Riau

0 4 40

Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Kebun Sei Batang Ulak Pt Ciliandra Perkasa, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau

0 10 53

Desain Pengelolaan Kebun Plasma Kelapa Sawit Berkelanjutan : Studi Kasus pada PIR-Trans Kelapa Sawit P.T.P. Mitra Organ di Kabupaten Organ Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan.

0 91 604