The Cook-Madley Hostility Scale. Skala ini terdiri dari 50

Penelitian yang dilakukan oleh Trninić¹, et. al. 2008 menemukan pada sampel para tahanan agresivitas secara signifikan berkorelasi dengan bigfive personality yaitu agreeableness, conscientiousness dan emotional stability, sedangkan pada atlet remaja berkorelasi signifikan dengan extraversion, agreeableness dan emotional stability. 2. Hostile Attributional Bias Atribusi berperan pada reaksi kita terhadap perilaku orang lain, terutama pada provokasi nyata yang mempengaruhi perilaku agresi. Hal ini mengacu pada tendensi untuk mempersepsikan maksud atau motif hostile dalam tindakan orang lain ketika tindakan ini dirasa ambigu. Ketika individu memiliki bias atribusional hostile yang tinggi, ia jarang mempersepsikan tindakan hostile yang dilakukan orang lain sebagai ketidaksengajaan, namun mengasumsikan bahwa tindakan provokasi tersebut memang sengaja dilakukan, dan individu tersebut segera melawan membalasnya Baron Byrne, 2005. 3. Narsisme Individu yang memiliki tingkat narsisme yang tinggi, dapat menunjukkan perilaku agresi yang tinggi juga dibandingkan orang lain. Hal ini disebabkan karena ia memiliki keraguan yang mengganggu mengenai kebenaran ego mereka yang besar sehingga bereaksi pada tindakan kekerasan atau hinaan kepada individu lain sebagai bentuk rasa marah Baron Byrne, 2005. 4. Frustasi Baron dan Byrne 2005 mengatakan bahwa Frustasi selalu memunculkan bentuk tertentu dari agresi, dan agresi selalu berasal dari frustasi. Singkatnya, orang yang frustasi selalu terlibat dalam suatu tipe agresi dan semua tindakan agresi, dan sebaliknya.. Meskipun frustasi biasanya membangkitkan amarah, namun adakalanya juga tidak, meningkatkan amarah tidak selalu menyebabkan orang berperilaku lebih agresif Sears, Freedman Peplau, 1985. Temuan penelitian juga menunjukan bahwa ketika merasa frustasi, individu tidak selalu merespons dengan melakukan agresi. Sebaliknya, mereka memperlihatkan banyak reaksi berbeda, mulai dari kesedihan, keputusasaan, dan depresi di satu sisi, sampai pada usaha langsung untuk mengatasi sumber frustasi mereka di sisi yang lain. Agresi bukanlah respons otomatis dari frustasi Baron Byrne, 2005. 5. Provokasi langsung Baron Byrne 2005 mendefinisikan provokasi merupakan tindakan oleh orang lain yang cenderung memicu agresi pada diri si penerima, sering kali karena tindakan tersebut dipersepsikan berasal dari maksud yang jahat. Kritik yang kasar serta tidak sopan yang dapat menyerang diri sendiri dan bukan merupakan kritik terhadap perilaku diri yang salah, merupakan provokasi yang kuat sehingga dapat memunculkan perilaku agresi. Kita cenderung untuk membalas, memberikan agresi sebanyak yang kita terima, terutama jika orang tersebut menyakiti diri kita.