HASIL PENELITIAN PENUTUP Pengaruh big five personality dan attachment style terhadap agresivitas: studi pada pelajar di SMAN 6 Jakarta

Dari pengertian yang telah dipaparkan, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa agresivitas adalah suatu tindakan atau perilaku bertujuan untuk menyakiti atau melukai orang lain target atau objek dengan niatsengaja yang dapat menimbulkan konsekuensi yang negatif.

2.1.2 Agresivitas pada pelajar

Pada saat ini sebagian remaja khususnya para pelajar di sekolah menengah atas menunjukkan perilaku negatif yang merupakan salah satu bentuk perwujudan dari ketidakstabilan emosi remaja. Tanda bahaya dari ketidakmampuan diri pada remaja, salah satu contohnya adalah perilaku agresif Hurlock, 1980. Di indonesia, perilaku agresif pada remaja menunjukkan gejala yang memprihatinkan, bentuk perilaku agresif sangat beragam, mulai dari dengan mencuri, merampok, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, membunuh, pemerkosaan dan tindak kriminal lainnya. sedangkan agresi remaja yang di salurkan melalui kata-kata ialah sering mengeluarkan kata-kata kotor, makian, menghina, mengejek, dan berteriak yang tidak terkendali. Contoh tindakan agresivitas remaja khususnya di kalangan para pelajar SMA dikenal dengan istilah tawuran, tindakan bullying di sekolah yang dapat dikategorikan dalam agresivitas verbal memaki atau mengejek atau dalam bentuk agresivitas fisik yaitu pukulan dan tendangan serta perilaku kekerasan lainnya. Nisfiannoor dan Yulianti 2005 menjelaskan bahwa bila remaja merasa tidak bahagia dipenuhi banyak konflik batin, baik konflik yang berasal dari dalam dirinya, pergaulannya maupun keluarganya. Dalam kondisi seperti itu remaja akan mengalami frustrasi dan akan menjadi sangat agresif. Kecenderungan berperilaku agresif pada remaja juga dikarenakan labilnya jiwa mereka, karena mereka tengah mengalami banyak konflik dalam menjalani tugas perkembangannya. Jika agresivitas remaja merasa tidak nyaman dengan kondisi yang mereka rasakan, maka remaja tersebut akan mencari tempat yang akan membuat mereka nyaman. Akibatnya, remaja akan mudah untuk berkembang untuk membuat suatu perilaku yang membuat mereka merasa diakui seperti perilaku antisosial dan kriminalitas.

2.1.3 Bentuk-bentuk agresivitas

Buss dan Perry 1992 berpendapat bahwa ada empat bentuk pola agresi yang dilakukan oleh individu, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi marah anger dan agresi permusuhan hostility. a. Agresi fisik Merupakan komponen dari perilaku motorik seperti melukai dan menyakiti orang lain secara fisik misalnya dengan menyerang, memukul, menendang atau mendorong. b. Agresi verbal Merupakan komponen motorik seperti melukai dan menyakiti orang lain, hanya saja melalui verbalisasi, misalnya berdebat, menunjukan ketidaksukaan dari ketidaksetujuan pada orang lain, kadang kala sering menyebarkan gosip, membentak, menghina dan lain sebagainya. c. Rasa Marah Merupakan emosi atau efektif seperti keterbangkitan dan kesiapan psikologis untuk bersikap agresif, misalnya mudah kesal, hilang kesabaran