k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru
karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.
11
5. Pengembangan Karakter Siswa
Pengembangan atau pembentukan karakter diyakini perlu dan penting untuk dilakukan oleh sekolah dan stakeholder-nya untuk menjadi pijakan dalam
penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah. Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan knowing, pelaksanaan
acting, dan kebiasaan habit. Karakter tidak terbatas pada pengetahuan saja. Seseorang yang memiliki pengetahuan kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai
dengan pengetahuannya, jika tidak terlatih menjadi kebiasaan untuk melakukan kebaikan tersebut. Karakter juga menjangkau wilayah emosi dan kebiasaan diri.
Dengan demikian diperlukan tiga komponen karakter yang baik, yaitu pengetahuan tentng moral moral knowing, perasaan penguatan emosi moral feeling, dan
perbuatan bermoral moral action. Hal ini diperlukan agar peserta didik dan atau warga sekolah lain yang terlibat dalam sistem pendidikan tersebut sekaligus dapat
memahami, merasakan, mengahayati, dan mengamalkan mengerjakan nilai-nilai kebajikan moral.
Dimensi-dimensi dalam moral knowing yang akan mengisi ranah kognitif adalah kesadaran moral moral awareness, pengetahuan tentang nilai-nilai moral knowing
moral values, penentuan sudut pandang perspective taking, logika moral moral reasoning, keberanian mengambil sikap decision making, dan pengenalan diri self
knowledge. Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap
yang harus dirasakan oleh peserta didik, yaitu kesadaran akan jati diri conscience, percaya diri self esteem, kepekaan terhadap derita orang lain emphaty, cinta
kebenaran loving the good, pengendalian diri self control, dan kerendahan hati humility. Moral action merupakan perbuatan atau tindakan moral yang merupakan
hasil dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang mendorong
11
Kementrian Pendidikan Nasional, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Jakarta: KPN, 2010.
seseorang dalam perbuatan yang baik act morally maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter, yaitu kompetensi competence, keinginan will, dan kebiasaan habit.
Pengembangan karakter dalam suatu sistem pendidikan adalah keterkaitan antara komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang dapat
dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk melaksanakannya, baik
terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional.
Pengembangan karakter sementara ini direalisasikan dalam pelajaran agama, pelajaran kewarganegaraan, atau pelajaran lainnya, yang program utamanya
cenderung pada pengenalan nilai-nilai secara kognitif dan mendalam sampai ke penghayatan nilai secara afektif.
Menurut Mochtar Buchori, mengembangan karakter seharusnya membawa anak ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, akhirnya ke
pengamalan nilai secara nyata. Untuk sampai ke praksis, ada satu peristiwa batin yang sangat penting dan harus terjadi dalam diri anak, yaitu munculnya keinginan yang
sangat kuat tekad untuk mengamalkan nilai. Peristiwa ini disebut conatio, dan langkah untuk membimbing anak membulatkan tekad ini disebut langkah konatif.
Pendidikan karakter seharusnya mengikuti langkah-langkah yang sistematis, dimulai dari pengenalan nilai secara kognitif, langkah memahami dan menghayati nilai secara
afektif, dan langkah pembentukan tekad secara konatif. Ki Hajar Dewantoro menerjemahkannya dengan kata-kata cipta, rasa, dan karsa.
12
Begitu pentingnya pendidikan karakter bagi perkembangan diri siswa. Karena kesuksesan seseorang hanya ditentukan sedikit kemampuan teknis individual, sisanya
adalah kemampuan mengelola diri dan orang lain. Tahapan perkembangan karakter dapat dimulai dari diri sendiri, melakukan perbuatan kebiasaan yang baik, dari hal
yang terkecil dan dimulai dari sekarang.
6. Strategi Pengembangan Pendidikan Karakter
Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan merupakan suatu kesatuan dari program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang
terimplementasi dalam pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum oleh
12
Zainal Aqib dan Sujak, Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter Bandung: Yrama Widya, 2011, h. 11.