Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter

penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. 5 Pendidikan karakter pada intinya bertujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan pancasila. 6 Munculnya gagasan program pendidikan karakter di Indonesia, bisa dimaklumi. Sebab, selama ini dirasakan, proses pendidikan dirasakan belum berhasil membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, banyak yang menyebut, pendidikan telah gagal, karena banyak lulusan lembaga pendidikan Indonesia termasuk sarjana yang pandai dan mahir dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tetapi tidak memiliki mental yang kuat, bahkan mereka cenderung amoral. 7 Pendidikan karakter pada intinya berfungsi untuk mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. Selanjutnya dilakukan perbaikan terhadap perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur pancasila. 8 5 guruorid, Inti Kurikulum 2013 : Penyederhanaan, Tematik – Integratif, 2013, http:guru.or.idinti- kurikulum-2013-penyederhanaan-tematik-integratif.html 6 Pendidikan Karakter “Karakter Merupakan Jati Diri”, http:pndkarakter.wordpress.comcategorytujuan- dan-fungsi-pendidikan-karakter 7 Gunawan, op. cit., hal. 28-29. 8 Najib Sulhan, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi Sekolah dengan Rumah Surabaya : Jaring Pena, 2011, h. 5.

3. Nilai-nilai Karakter yang Dikembangkan Dalam Pendidikan

Nilai adalah suatu jenis kepercayaan, yang letaknya berpusat pada sistem kepercayaan, yang letaknya berpusat pada sistem kepercayaan seseorang, tentang bagaimana seseorang sepatutnya, atau tidak sepatutnya dalam melakukan sesuatu, atau tentang apa yang berharga dan yang tidak berharga untuk dicapai. Selanjutnya, Sumantri menyebutkan bahwa: Nilai adalah hal yang terkandung dalam diri hati nurani manusia yang lebih memberi dasar pada prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati. Dari beberapa pengertian tentang nilai, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah merupakan rujukan untuk bertindak. Nilai merupakan standar untuk mempertimbangkan dan meraih perilaku tentang baik atau tidak baik dilakukan. Maka yang dimaksud nilai-nilai karakter berarti sesuatu nilai yang dapat dilaksanakan karena pertimbangan di atas. Ari Ginanjar Agustian yang terkenal dengan konsepnya “Emotional Spiritual Question ESQ” mengajukan pemikiran, bahwa: Setiap karakter positif sesungguhnya akan merujuk pada sifat-sifat Allah yang terdapat dalam asma al-husna nama-nama Allah yang baik yang berjumlah 99. Asma al-husna ini harus menjadi sumber inspirasi perumusan karakter oleh siapapun, karena dalam asma al-husna terkandung tentang sifat-sifat Allah yang baik. Menurut Ari Ginanjar dari sekian banyak karakter yang dapat diteladani dari nama-nama Allah tersebut, ia merangkumnya menjadi tujuh karakter dasar, yakni: 1 jujur; 2 tanggungjawab; 3 disiplin; 4 visioner; 5 adil; 6 peduli; 7 kerjasama. 9 Setiap satuan pendidikan mengambil nilai inti yang akan dikembangkan di sekolah masing-masing. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat visi dan misi sekolah, tradisi budaya di sekeliling, keinginan warga sekolah, kehendak para pemegang kepentingan di sekolah, kondisi lingkungan, dan sebagainya. Agar mudah dipahami, berbagai nilai tersebut dikelompokkan dengan dua cara. Pertama, melihat hubungan nilai-nilai tersebut dengan prinsip empat olah olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa. Kedua, melihat hubungan nilai-nilai tersebut dengan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kewajiban terhadap diri sendiri, kewajiban terhadap sesama, dan kewajiban terhadap lingkungan alam. Adapun nilai- nilai karakter inti yang perlu dikembangkan, seperti yang dikutip oleh Muarif Jurnal 9 Gunawan, op. cit., hal. 31. Pengarusutamaan Pendidikan Karakter Di Sekolah 2012. h. 3-8 adalah sebagai berikut: a. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. b. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. c. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. d. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. e. Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. f. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki. g. Mandiri: Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. h. Demokratis: Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. i. Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. j. Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. k. Cinta tanah air: Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. l. Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. m. Bersahabat komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. n. Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. o. Gemar membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. p. Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. q. Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.