Perencanaan program dan kegiatan sekolah dilakukan melalui pengembangan dan penyusunan Rencana Kerja Sekolah RKS untuk jangka menengahpanjang dan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS untuk jangka pendek atau tahunan. Dalam upaya pendidikan karakter, sekolah harus bersama-sama dengan pemangku
kepentingan menyusun RKS dan RKAS ini melalui berbagai proses yang dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter.
18
Melalui proses perencanaan yang baik diharapkan akan memunculkan berbagai nilai karakter yang baik pula.
9. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pendidikan Karakter
Minimal ada tiga prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan program dan kegiatan penanaman nilai-nilai karakter ini, yaitu prinsip efektivitas, efisiensi dan
produktivitas. Pelaksanaan program dan kegiatan dikatakan efektif apabila hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan. Efisiensi lebih menekankan apabila program dan
kegiatan yang dijalankan dapat menghasilkan sesuai tujuan dengan biaya minimal, atau dengan biaya tetap hasilnya semakin maksimal. Adapun prinsip produktivitas
adalah apabila pelaksanaan program dan kegiatan tersebut hasilnya secara kuantitatif dan kualitatif minimal sesuai dengan tujuan. Pada setiap pelaksanaan program dan
kegiatan penanaman nilai-nilai karakter ini hendaknya dapat ditunjukkan tentang hasil-hasil yang dicapai.
Untuk mengimplementasikan manajemen sekolah yang terpadu dengan nilai-nilai karakter, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia secara baik, antara lain
melalui: a perencanaan penerimaan recruitment guru dan staf sesuai dengan kebutuhan sekolah, b mengorganisasikan kegiatan guru dan staf sesuai dengan
bidang kerja masing-masing, c memberikan pengarahan kepada para guru dan staf agar bekerja sama untuk tercapainya tujuan, d melakukan pengawasan control
terhadap pekerjaan para guru dan staf agar mereka bekerja sesuai dengan aturan- aturan yang sudah ditetapkan bersama, e meningkatkan profesionalisme para guru
dan staf, baik teknis maupun non teknis, melaksanakan pembinaan karir dan kesejahteraan, serta menerapkan sistem penghargaan dan hukuman reward and
punishment system.
18
Zainal Aqib dan Sujak, Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter Bandung: Yrama Widya, 2011, h. 33-34.
Keberhasilan implementasi program ini tidak terlepas dari peran orang tua dan komite sekolah dalam mendukung program yang dijalankan. Sekolah perlu menjamin
hubungan kerjasama guna mendapatkan dukungan. Sekolah tidak mungkin dapat melaksanakan sendiri kegiatan yang sudah diprogramkan, sehingga perlu dicarikan
solusi dan pemecahannya bersama komite sekolah.
10. Integrasi Nilai-nilai Karakter dalam PengendalianPengawasan Program
Pengendalian dalam pengelolaan sekolah meliputi supervisi, monitoring, dan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan hasil-hasil pemenuhan SNP.
Pengendalian lebih menekankan kepada upaya-upaya sekolah untuk menghasilkan atau menjamin keterlaksanaan program dan keberhasilan tujuan. Supervisi merupakan
bantuan untuk memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yang timbul selama pelaksanaan program. Sedangkan monitoring merupakan upaya untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan terhadap hambatan atau penyimpangan. Evaluasi adalah menilai kinerja sekolah secara keseluruhan atas
berbagai keberhasilan program pemenuhan SNP.
19
Proses pengendalian dalam manajemen sekolah ini hendaknya juga diiringi dengan nilai-nilai karakter pelaku pengendali itu sendiri, antara lain: jujur, percaya
diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif, inovatif, dapat dipercaya, adil, ulet, teliti, visioner, dedikatif, terbuka, tertib, sportif dan taat peraturan. Sedangkan apabila
dilihat dari sisi manajerial atau kelembagaan, maka nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkanmuncul dalam pengendalian ini antara lain adalah nilai-nilai terbuka,
obyektif, adil, terukur standar dan bertanggungjawab.
B. Kepemimpinan Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemimpin ialah orang yang memimpin, ia ditunjuk menjadi
– organisasi itu; sedangkan kepemimpinan ialah perihal pemimpin; cara memimpin.
20
19
Gunawan, op. cit., hal. 250-252
20
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 1075.