Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning
berdasarkan hasil analisismelihat bagian mana yang saling menunjang dan bagian mana yang saling bertentangan;
5 Memformulasikan tujuan pembelajaran mengaitkan tujuan pembelajaran dengan analisis masalah yang telah dibuat sebagai dasar gagasan dan dasar
penugasan bagi setiap anggota kelompok; 6 Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain menentukkan sumber
informasi dan di mana informasi dapat diperoleh; 7 Mensintesamenggabungkan dan menguji informasi baru, kemudian membuat
laporan kelompok membuat sintesismenggabungkan informasi dan mengkombinasikan hal-hal yang relevan.
Lebih lanjut, studi kasus problem based learning pembelajaran berbasis masalah, meliputi: 1 penyajian masalah; 2 menggerakkan inquiry; dan 3
langkah-langkah problem based learning yaitu analisis inisial, mengangkat isu-isu belajar, iterasiperulangan kemandirian dan kolaboras pemecahan masalah,
integrasi pengetahuan baru, penyajian solusi dan evaluasi.
28
Secara sederhana, penerapan problem based learning dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-
langkah berikut ini, yaitu:
29
1 guru mempersiapkan masalah dan melemparkannya kepada siswa; 2 membentuk kelompok kecil untuk
mendiskusikan masalah berdasarkan pengetahuanketerampilan yang dimiliki, selanjutnya siswa membuat rumusan masalah dan membuat hipotesisnya; 3
siswa mencari informasi sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan; 4 siswa mendiskusikan berbagai informasi yang telah diperoleh untuk menghasilkan
solusipemecahan masalah yang tepat; dan 5 jika pemecahan masalah telah ditentukan maka kegiatan selanjutnya adalah diskusi penutup.
28
Rusman, Seri Manajemen Sekolah Bermutu, Model-Model Pembelajaran,
Mengembangkan Profesionalisme Guru, Op. cit., hlm. 233.
29
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009, hlm. 289.
Adapun, langkah-langkah operasional dalam penerapan problem based learning, meliputi:
30
1 Konsep Dasar Basic Concept Guru memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill
yang diperlukan dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang
arah dan tujuan pembelajaran. 2 Pendefinisian Masalah Defining the Problem
Dalam langkah ini, guru menyampaikan permasalahan dan siswa melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok
mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenariopermasalahan secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif
pendapat. 3 Pembelajaran Mandiri Self Learning
Siswa mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang dimaksud, bisa dalam bentuk artikel tertulis yang
tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: 1 agar siswa
mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan 2 informasi dikumpulkan
dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
4 Pertukaran Pengetahuan Exchange knowledge Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam
langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi pencapaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan
kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara berkumpul sesuai kelompok di dampingi guru selaku fasilitator.
30
Lembar powerpoint tentang Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, hlm. 5-9.
5 Penilaian Assessment Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan
knowledge, kecakapan skill, dan sikap attitude. Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan ujian akhir semester UAS, ujian tengah semester UTS, kuis, PR, dokumen, dan laporan. Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian.