Tabel 3.15 Kriteria Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Daya Pembeda Klasifikasi
Negatif Semua tidak baik
0,70 ≤ D 1,00 Baik Sekali
0,40 ≤ D 0,70 Baik
0,20 ≤ D 0,40 Cukup
0,00 ≤ D 0,20 Buruk
Selanjutnya, hasil analisis daya pembeda instrumen tes dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.16 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Klasifikasi Nomor Soal
Jumlah
Sangat Baik -
- Baik
3, 21, 24, 25, 28, 31, 33, 36, 38, 39
10 Cukup
9, 10, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 27, 29, 30, 35, 37
13 Buruk
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 22, 23, 26, 18, 32, 34,
40 17
Jumlah 40
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwaterdapat 17 butir soal yang terklasifikasi memiliki daya pembeda buruk, 13 butir soal yang terklasifikasi
memiliki daya pembeda cukup, dan 10 butir soal yang terklasifikasi memiliki daya pembeda baik.
2. Uji Coba Instrumen Nontes
Pengujian instrumen nontes yang pertama adalah pengujian internal instrumen yang dilakukan oleh ahli.
26
Dalam pengujian ini, penulis membawa
26
Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi STD, Op. cit., hlm. 75.
kisi-kisi dan butir-butir instrumen penelitian yang telah dibuat, selanjutnya dimintakan pendapat kepada para ahli untuk memberikan saran maupun komentar,
baik dari segi teori yang digunakan maupun keterbacaannya.
27
Setelah itu, semua saran dan komentar dari para ahli digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki
instrumen sebelum diterapkan dalam penelitian.
I. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan pengujian instrumen, langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari sampel dengan menggunakan
instrumen yang telah memenuhi kriteria kelayakan akan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan dalam
penelitian. Adapun, tahap analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi:
1. Analisis Data Hasil Belajar
Sebelum melakukan analisis data hasil belajar, tahap pertama yang dilakukan adalah uji prasyarat yang bertujuan untuk memenuhi syarat pada uji
hipotesis. Adapun, uji prasyarat yang digunakan terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas, seperti berikut ini:
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test dengan menggunakan perhitungan statistik pada program SPSS 22.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test digunakan untuk menguji nul hipotesis suatu sampel atas suatu distribusi tertentu normal, uniform, poisson, dan
eksponensial.
28
Adapun, untuk menetapkan kenormalan data, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:
1 Tetapkan taraf signifikansi uji, yakni: α = 0.05; 2 Buat Hipotesis dengan ketentuan:
27
Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi STD, Op. cit., hlm. 75.
28
Cornelius Trihendradi, 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2009, hlm. 168.
H
o
: Sampel berdistribusi normal H : Sampel tidak berdistribusi normal
3 Jika signifikansi atau Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 , maka Ho diterima; 4 Jika signifikansi atau Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 , maka Ho ditolak.
b. Uji Homogenitas
Langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti bersifat homogen atau
tidak. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik pada program SPSS 22 melalui uji homogenitas One-Way
ANOVA. One-Way ANOVA atau analisis varian satu variabel independent digunakan untuk menentukan apakah rata-rata dua atau lebih kelompok berbeda
secara nyata.
29
Adapun, untuk menetapkan homogenitas data, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:
1 Tetapkan taraf signifikansi uji, yaitu α = 0.05; 2 Buat Hipotesis dengan ketentuan:
H
o
: Kedua kelompok memiliki nilai rata-rata yang sama H : Kedua kelompok memiliki nilai rata-rata yang berbeda
3 Jika signifikansi atau Sig. 0,05, maka Ho diterima; 4 Jika signifikansi atau Sig. 0,05, maka Ho ditolak.
c. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis menggunakan Uji-T, tepatnya Independent Sample T-Test
dengan perhitungan statistik pada program SPSS 22. Independent Sample T-Test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok melihat
pengaruh variabel independent terhadap satu atau lebih variabel dependent.
30
29
Cornelius Trihendradi, 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17, Op. cit, hlm. 119.
30
Ibid., hlm. 111.
Adapun, kriteria yang berlaku untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji-T adalah sebagai berikut:
1 Tetapkan taraf signifikansi uji, yakni: α = 0.05; 2 Buat Hipotesis dengan ketentuan:
H
o
: Kedua kelompok memiliki rata-rata nilai kelas yang sama secara signifikan.
H : Kedua kelompok memiliki rata-rata nilai kelas yang berbeda secara signifikan.
3 Jika signifikansi atau Asymp. Sig. t-test 2-tailed 0,05 , maka Ho diterima; 4 Jika signifikansi atau Asymp. Sig. t-test 2-tailed 0,05, maka Ho ditolak.
2. Analisis Data Hasil Observasi
Analisis data hasil observasi pada penelitian ini terbagi 2, yakni analisis hasil observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru, baik di kelas
eksperimen maupun di kelas kontrol. Adapun, rubrik pengamatan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.17 Rubrik Pengamatan
Keterangan Skor
Kategori
Jika aspek yang diamati muncul dengan nyata dan sesuai dengan indikator aspek yang diamati
3 Baik
B Jika aspek yang diamati muncul cukup nyata dan
cukup sesuai dengan indikator aspek yang diamati 2
Cukup C
Jika aspek yang diamati muncul kurang nyata dan kurang sesuai dengan indikator aspek yang diamati
1 Kurang
K Pedoman penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Persentase = x 100
Kategori: B = 80 - 100
C = 60 - 79 K = 60
3. Analisis Data Hasil Wawancara
Kegiatan dalam analisis data kualitatif meliputi: 1 data reduction reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas; 2 data display penyajian data yaitu penyajian dalam bentuk uraian singkat, bagan,
maupun hubungan antar kategori; dan conclusion drawingverification analisis data yaitu penarikan kesimpulan atau verifikasi.
31
Adapun, proses wawancara yang akan dilaksanakan pada penelitian ini terbagi menjadi 2, yakni wawancara
guru dan beberapa siswa di kelas V-1.
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah, sebagai berikut :
H
o
: 1 = 2
H : 1 2
Keterangan: 1 = tingkat pemahaman siswa yang belajar melalui penerapan model problem
based learning. 2 = tingkat pemahaman siswa yang belajar melalui penerapan model pengajaran
langsung. H
o
: Tidak terdapat pengaruh positif penerapan model problem based learning terhadap pemahaman konsep mitigasi bencana pada mata pelajaran IPS
siswa kelas V di SD Islam Al-Hasanah. H : Terdapat pengaruh positif penerapan model problem based learning
terhadap terhadap pemahaman konsep mitigasi bencana pada mata pelajaran IPS siswa kelas V di SD Islam Al-Hasanah.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 124.