Menentukan Nilai Preferensi Setiap Alternatif

Jarak Alternatif A i dengan solusi ideal negatif dapat dihitung dengan persamaan:         n j i ij i y y D 1 2 , i = 1,2,...,m Maka jarak antara setiap alternatif terhadap solusi ideal negatif dapat dihitung, yaitu:                         7047 , 9736 , 0630 , 1 9660 , 1354 , 1 0093 , 1 1294 , 1 9698 , 0143 , 1 9285 , 9285 , 0031 , 1 1076 , 1 0493 , 1 1256 , 1 0097 , 9007 , 8421 , 8421 , 9099 , 0437 , 1 8838 , 1651 , 1 8190 , 3932 , 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1                            D D                         8304 , 9736 , 2132 , 1 9660 , 1522 , 1 0093 , 1 1186 , 1 9698 , 2571 , 1 9285 , 1612 , 1 0031 , 1 0031 , 1 0493 , 1 0493 , 1 0097 , 2231 , 1 8421 , 3180 , 1 9099 , 9099 , 8838 , 1919 , 1 8190 , 9723 , 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2                            D D                         5321 , 9736 , 9736 , 9660 , 9660 , 0093 , 1 0093 , 1 9698 , 9698 , 9285 , 1500 , 1 0031 , 1 1425 , 1 0493 , 1 0826 , 1 0097 , 1093 , 1 8421 , 0473 , 1 9099 , 2675 , 1 8838 , 8838 , 8190 , 8190 , 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3                            D D

5.2.7.5 Menentukan Nilai Preferensi Setiap Alternatif

Nilai preferensi untuk setiap alternatif V i dapat dihitung berdasarkan kedekatan setiap alternatif terhadap solusi ideal. Nilai preferensi setiap alternatif V i dapat dihitung dengan persamaan:      i i i i D D D V , i = 1,2,...,m Universitas Sumatera Utara Maka nilai preferensi untuk setiap alternatif dapat dihitung, yaitu: 4946 , 7200 , 7047 , 7047 , 1    V 5909 , 5748 , 8304 , 8304 , 2    V 3884 , 8378 , 5321 , 5321 , 3    V Untuk lebih jelasnya hasil pengerjaan dengan metode TOPSIS dapat dillihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21 Hasil Perhitungan Preferensi Setiap Alternatif Altenatif Jarak Alternatif Nilai Preferensi Alternatif V Solusi Ideal Positif D i + Solusi Ideal Negatif D i - Unit Gawat Darurat A1 0,7200 0,7047 0,4946 Unit Layanan Rawat Jalan A2 0,5748 0,8304 0,5909 Unit Layanan Rawat InapA3 0,8378 0,5321 0,3884 Dari nilai V pada Tabel 5.21 dapat dilihat bahwa unit pelayanan yang memiliki kualitas layanan internal yang paling baik adalah unit layanan rawat jalan, dimana nilai preferensi alternatif yang paling tinggi. Sedangkan unit layanan rawat inap memiliki bobot preferensi yang paling rendah atau dapat dikatakan bahwa unit layanan rawat inap memiliki kualitas layanan internal yang paling rendah. Sehingga unit pelayanan yang perlu ditingkatkan kinerjanya adalah unit layanan rawat inap. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1 Analisis Transformasi

Data Pada skala likert dengan skala lima terdapat lima alternatif jawaban misalnya: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada skala likert dengan lima skala tersebut maka sangat setuju pasti lebih tinggi daripada yang setuju, yang setuju pasti lebih tinggi daripada yang netral, dan seterusnya. Namun jarak antara sangat setuju ke setuju dan dari setuju ke netral dan seterusnya tentunya tidak sama, oleh karena itu data yang dihasilkan oleh skala likert adalah data ordinal. 13 Selain itu untuk penentuan preferensi responden dalam mengukur preferensi dari kriteria terhadap masing-masing unit pelayanan digunakan forced choice scale. Skala ini juga termasuk ke dalam skala ordinal sehingga agar dapat diolah dengan metode TOPSIS maka data tersebut harus ditranformasi terlebih dahulu ke dalam skala interval. Dalam penelitian ini perhitungan jarak sangatlah penting dalam penentuan preferensi alternatif. Untuk itu agar data dapat diolah dengan metode TOPSIS maka data yang dikumpulkan harus ditransformasi terlebih dahulu ke dalam skala interval. Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh nilai tranformasi dari skala likert ke dalam skala interval yang dapat dilihat pada Tabel 6.1. Sedangkan hasil tranformasi forced choice scale untuk penentuan preferensi kriteria ke skala interval dapat dilihat pada Tabel 6.2. 13 Suliyanto. 2011. Perbedaan Pandangan Skala Likert Sebagai Skala Ordinal atau Skala Interval . Purwokerto: Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

14 121 277

Integrasi Metode Servqual, Qfd, dan Topsis untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan

0 2 5

Analisis Kualitas Layanan Menggunakan Metode Service Quality dan Importance-Performance Analysis (Studi Kasus di BIMBEL A+).

0 0 17

Analisis Kepuasan Jemaat terhadap Kualitas Layanan Gereja X dengan menggunakan metode Service Quality.

0 0 13

Quality of Service dengan Metode Diffentiated Service untuk Layanan Video Streaming Jaringan UMTS.

0 1 8

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN E-COMMERCE ESGOTADO DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT IMPROVEMENT THE QUALITY OF E-COMMERCE SERVICE ESGOTADO IN INDONESIA BY USING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD

0 0 8

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 1 59

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 0 10

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

0 0 13