Tabel 5.19 Hasil Uji Normalitas
Model N Skewness Kurtosis
statistik Std.
Error statistik
Std. Error
Y = -0,052 + 0,175X
1
+ 0,276X
2
+ 0,167X
3
+ 0,171X
4
+ 0,271X
5
+ 0,275X
6
+ 0,256X
7
+ 0,262X
8
+ 0,257X
9
+0,253X
10
+ 0,253X
11
+ 0,275X
12
84 - 0,177
0,263 0,337
0,520
Tabel 5.19 menunjukkan bahwa nilai untuk skewness dan kurtosis dari data. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat dihitung:
673 ,
263 ,
177 ,
skewness
Z 648
, 520
, 337
,
kurtosis
Z Ketentuan analisis yang digunakan adalah:
1. Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z
hitung
Z
skewness
dan Z
kurtosis
berada diantara Z tabel Z
α =5
= ± 1,96 2. Variabel berdistribusi tidak normal jika -1,96 Z
hitung
1,96 Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai Z
hitung
baik untuk nilai Skewness dan Kurtosis berada diantara ± 1,96, hal ini menandakan bahwa
semua data berdistribusi normal.
5.2.6 Perhitungan Bobot Preferensi Kriteria Dimensi Internal Service Quality
Skor tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dapat ditentukan dengan menghitung rata-rata dari jawaban responden. Nilai rata-rata tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dengan menggunakan nilai rata-rata geometrik, dimana nilai ini dianggap sebagai penilaian kelompok terhadap dimensi yang diukur.
Berikut ini merupakan contoh perhitungan nilai rata-rata tingkat kinerja untuk dimensi Tangibles.
X =
84 84
3 2
1
X ...
X X
X
X
i
merupakan rata-rata hasil penilaian responden ke-i terhadap atribut pada dimensi tangibles, dimana i = 1,2,3,..., 84 X1 untuk dimensi tangibles adalah
rata-rata skor responden 1 terhadap atribut pertanyaan 1, 2 dan 3 Maka
X =
84
3,6030 3,9048
... 4,3320
4,3320 5,1863
X = 4,3084
Berikut ini merupakan contoh perhitungan nilai rata-rata tingkat preferensi dimensi tangibles terhadap unit layanan gawat darurat
X =
84 84
3 2
1
X ...
X X
X
X
i
merupakan penilaian responden ke-i untuk preferensi dimensi tangibles, terhadap unit gawat darurat dimana i = 1,2,3,..., 84
Maka X =
84
2,1238 1,0000
... 3,2271
1,0000 1,0000
X = 2,5383
Setelah memperoleh rata-rata skor untuk tingkat kinerja dan rata-rata nilai preferensi kriteria, maka dapat dihitung skor kualitas layanan. Adapun skor
kualitas layanan untuk dimensi tangibles pada unit gawat darurat adalah:
Universitas Sumatera Utara
Skor kualitas layanan = 4,3084 x 2,5383 = 10,9361 Adapun hasil perhitungan skor kualitas layanan internal dapat dilihat pada
Tabel 5.20.
Tabel 5.20 Skor Kualitas Layanan Internal Kriteria
Alternatif A1 A2 A3
C1 10,9361 7,6323 6,4287
C2 7,9013 8,0828 5,9936
C3 7,1606 6,2430 8,6965
C4 5,6262 8,8057 6,9976
C5 6,1609 8,3668 7,5880
C6 7,7002 7,1777 7,4061
C7 7,5479 6,8353 7,7852
C8 6,4297 8,0413 7,9636
C9 7,1207 8,8253 6,8083
C10 7,3151 7,2455 6,5377
C11 7,2790 7,3864 6,1931
C12 6,7229 7,6730 6,1574
Sebelum penentuan prioritas dengan TOPSIS, perlu dihitung bobot preferensi pada setiap kriteria dimensi kualitas layanan internal. Nilai bobot
preferensi dapat diperoleh dengan menggunakan nilai rata-rata geometrik. dimana nilai ini dianggap sebagai penilaian kelompok terhadap dimensi yang diukur.
Berikut ini merupakan contoh perhitungan bobot preferensi untuk kriteria 1 tangibles.
W
1
=
3 3
2 1
X X
X
X
i
merupakan rata-rata skor preferensi kriteria terhadap alternatif ke-i, dimana i = 1,2,3. Maka bobot preferensi kriteria 1 tangibles adalah:
w
1
= 8861
, 1
4921 ,
1 7715
, 1
5383 ,
2
3
Universitas Sumatera Utara
Maka dengan cara yang sama dapat dihitung bobot preferensi untuk setiap kriteria dimensi internal service quality lainnya yaitu:
w
2
= 8866
, 1
5573 ,
1 1002
, 2
0530 ,
2
3
w
3
= 8772
, 1
2368 ,
2 6057
, 1
8417 ,
1
3
w
4
= 8823
, 1
8750 ,
1 3594
, 2
5075 ,
1
3
w
5
= 8809
, 1
9515 ,
1 1518
, 2
5845 ,
1
3
w
6
= 8815
, 1
8768 ,
1 8189
, 1
1,9513
3
w
7
= 8810
, 1
9849 ,
1 7426
, 1
1,9243
3
w
8
= 8796
, 1
0120 ,
2 0316
, 2
6245 ,
1
3
w
9
= 8840
, 1
7023 ,
1 2066
, 2
1,7804
3
w
10
= 8829
, 1
7526 ,
1 9424
, 1
1,9610
3
w
11
= 8841
, 1
6835 ,
1 2,0079
1,9787
3
w
12
= 8841
, 1
7003 ,
1 1188
, 2
8565 ,
1
3
5.2.7 Perhitungan Preferensi Alternatif dengan Metode TOPSIS