Analisis Pemecahan Masalah Kesimpulan dan Saran

Dikatakan alternatif A i dekat dengan solusi ideal positif apabila C i + mendekati 1. Jadi C i + =1 jika A i = A + dan C i - =0 jika A i = A - . Pilihan akan diurutkan berdasarkan pada nilai C i + sehingga alternatif yang memiliki jarak terpendek dengan solusi ideal positif adalah alternatif yang terbaik. Dengan kata lain, alternatif yang memiliki nilai C i + yang lebih besar itulah yang lebih dipilih.

4.10 Analisis Pemecahan Masalah

Analisis dilakukan terhadap nilai preferensi untuk setiap alternatif, nilai preferensi yang paling rendah menunjukkan bahwa kualitas layanan internal pada alternatif tersebut paling rendah. Dalam hal ini upaya peningkatan kualitas layanan internal difokuskan pada alternatif tersebut. Dalam hal ini untuk meninjau dimensi kualitas layanan internal yang perlu diperbaiki maka peneliti menggunakan analisis kepentingan dan kinerja.

4.11 Kesimpulan dan Saran

Langkah akhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan yang berisi hal-hal penting dalam penelitian tersebut dan pemberian saran untuk penelitian selanjutnya bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian ini secara lebih mendalam lagi. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada 84 karyawan R.S. Efarina Etaham Berastagi yang bertujuan untuk mengetahui penilaian terhadap dimensi kualitas layanan internal. Dimensi kualitas layanan internal yang digunakan sebagai kriteria penilaian dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan dimension of internal health care service quality menurut Charles Hollis 2006 yaitu: Tangibles C1, Responsiveness C2, Courtesy C3, Reliability C4, Communication C5, Competence C6, Understanding C7, Outcomes C8, Caring C9, Collaboration C10, Access C11, Equity C12. Dalam penelitian ini penilaian yang diperoleh berupa tingkat kinerja dan tingkat preferensi dari masing-masing kriteria penilaian terhadap unit pelayanan yang ditentukan yaitu unit gawat darurat A1, unit pelayanan rawat jalan A2 dan unit pelayanan rawat inap A3.

5.1.1 Rekapitulasi Kuesioner Untuk Tingkat kinerja

Penilaian untuk tingkat kinerja dilakukan dengan menggunakan skala likert, yaitu untuk menguji tingkat kesetujuan responden terhadap pernyataan yang berkaitan dengan variabel yang diukur. Penilaian yang dilakukan terdiri dari lima tingkatan yaitu 5 Sangat Setuju, 4 Setuju. 3 Netral, 2 Tidak Setuju, 1 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

14 121 277

Integrasi Metode Servqual, Qfd, dan Topsis untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan

0 2 5

Analisis Kualitas Layanan Menggunakan Metode Service Quality dan Importance-Performance Analysis (Studi Kasus di BIMBEL A+).

0 0 17

Analisis Kepuasan Jemaat terhadap Kualitas Layanan Gereja X dengan menggunakan metode Service Quality.

0 0 13

Quality of Service dengan Metode Diffentiated Service untuk Layanan Video Streaming Jaringan UMTS.

0 1 8

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN E-COMMERCE ESGOTADO DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT IMPROVEMENT THE QUALITY OF E-COMMERCE SERVICE ESGOTADO IN INDONESIA BY USING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD

0 0 8

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 1 59

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 0 10

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

0 0 13