Pereaksi Pembatas dan Hasil Reaksi

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: STOIKIOMETRI 3 PENERAPAN HUKUM DASAR KIMIA DAN KONSEP MOL DALAM PERHITUNGAN KIMIA KELOMPOK KOMPETENSI C 94 - Cari mol zat yang ditanya. - Ubah mol tersebut menjadi gramliterpartikel sesuai pertanyaan. Penyelesaian: S + 3 F 2 SF 6 2 mol 10 mol = 2 = 3,33 Nilai 2 3,33 Berarti zat pereaksi pembatas : S Sehingga ditulis : S + 3 F 2 SF 6 2 mol 10 mol a. mol SF 6 = x 2 mol S . = 1 x 2 mol = 2 mol b. mol F 2 yang bereaksi = x 2 mol S .= x 2 mol = 6 mol mol F 2 sisa = mol tersedia - mol yang bereaksi = 10 mol - 6 mol = 4 mol Contoh soal 4 : 10 gram Fe dipanaskan dengan 3,2 gram S membentuk besi sulfida, menurut persamaan: Fe s + S s .FeS s a. Tentukan pereaksi pembatas b. Gram FeS yang terbentuk c. Massa zat yang tersisa Ar Fe = 56 ; S = 32 Penyelesaian: Fe s + S s FeS s 10 gram 3,2 gram LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : STOIKIOMETRI 3 PENERAPAN HUKUM DASAR KIMIA DAN KONSEP MOL DALAM PERHITUNGAN KIMIA KELOMPOK KOMPETENSI C Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA 95 = mol = mol = 0,178 mol = 0,1 mol = 0,178 .= 0,1 Nilai 0,1 0,178 Sehingga: Fe s. + S s FeS s 0,178 0,1 mol a. Pereaksi pembatas S b. FeS yang terjadi = 0,1 mol g FeS = 0,1 x Mr FeS = 0,1 x 88 = 8,8 gram c. Fe yang bereaksi = x 0,1 .= 0,1 x 56 = 5,6 gram Fe sisa = 10 - 5,6 gram = 4,4 gram

3. Hasil Reaksi

Jumlah pereaksi pembatas yang ada pada awal reaksi menentukan hasil teoritis dari reaksi tersebut, yaitu jumlah produk yang akan terbentuk jika seluruh pereaksi pembatas terpakai pada reaksi. Jadi, hasil teoritis adalah hasil maksimum yang didapat, seperti yang diprediksi dari persamaan yang setara. Pada praktiknya, jumlah produk yang didapat hampir selalu lebih kecil dari pada hasil teoritis. Oleh karena itu, para kimiawan mendefinisikan hasil sebenarnya sebagai jumlah produk sebenarnya yang dihasilkan dari suatu reaksi. Ada berbagai alasan mengapa terjadi perbedaan antara hasil yang sebenarnya dan hasil teoritis. Misalnya, banyak reaksi kimia yang reversible dapat balik sehingga tidak 100 persen terjadi dari kiri ke kanan. Bahkan jika reaksi terjadi 100 persen sempurna, sulit untuk mengambil semua produk dari medium reaksi misalnya dari larutan air. Beberapa reaksi bersifat kompleks, dalam arti produk- produk yang terbentuk mungkin dapat bereaksi lebih lanjut antara produk-produk tersebut atau dengan reaktan membentuk produk lain. Reaksi tambahan ini akan mengurangi hasil dari reaksi pertama.