PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: STOIKIOMETRI 3 PENERAPAN HUKUM DASAR KIMIA DAN KONSEP MOL DALAM PERHITUNGAN KIMIA
KELOMPOK KOMPETENSI C
88
Materi Stoikiometri pada Kurikulum 2013 disajikan di kelas X semester 2 SMA dengan Kompetensi Dasar KD sebagai berikut :
KD dari Kompetensi Inti 3 KI 3 Aspek Pengetahuan: 3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia,
konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia. KD dari KI 4 aspek Keterampilan: 4.10 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan
hukum-hukum dasar kimia kuantitatif. Kompetensi guru yang terkait materi ini adalah “ 20.1 Memahami konsep-konsep,
hukum-hukum, dan teori-teori kimia meliputi struktur, dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel” dengan sub kompetensi
“Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia”. ” Kompetensi ini dapat dicapai jika guru belajar materi ini dengan kerja
keras, profesional, kreatif dalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian
aktivitas belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta bertanggung jawab dalam membuat laporan atau hasil kerja.
A. Tujuan
Setelah belajar dengan modul ini diharapkan peserta diklat dapat memahami pereaksi pembatas dalam suatu reaksi serta konsep mol, hukum dasar kimia
dan persamaan reaksi untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi
Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah: 1. Menghubungkan konsep mol, hukum dasar kimia dan persamaan reaksi
untuk menyelesaikan perhitungan kimia 2. Menghitung reaktan atau produk suatu reaksi berdasarkan konsep pereaksi
pembatas
C. Uraian Materi
Pada modul kelompok kompetensi C ini dibahas mengenai penerapan hukum dasar kimia dan konsep mol dalam perhitungan kimia.
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : STOIKIOMETRI 3 PENERAPAN HUKUM DASAR KIMIA DAN KONSEP MOL DALAM PERHITUNGAN KIMIA
KELOMPOK KOMPETENSI C
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
89
Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas. Selanjutnya buatlah rangkuman dengan kreatif dalam bentuk mindmap. Anda dapat bekerja
sama dalam kelompok
1. Pereaksi Pembatas dan Hasil Reaksi
Jika kita mereaksikan zat-zat dengan jumlah sembarang dalam suatu reaksi kimia, sangat mungkin satu pereaksi habis terlebih dahulu sedangkan pereaksi
yang lain tersisa. Karena tujuan reaksi adalah menghasilkan kuantitas maksimum senyawa yang berguna dari sejumlah tertentu material awal, sering
kali satu reaktan dimasukkan dalam jumlah berlebih untuk menjamin bahwa reaktan yang lebih mahal seluruhnya diubah menjadi produk yang diinginkan.
Konsekuensinya, beberapa reaktan akan tersisa pada akhir reaksi. Reaktan yang pertama kali habis digunakan pada reaksi kimia disebut pereaksi pembatas,
karena jumlah maksimum produk yang terbentuk tergantung pada berapa banyak jumlah awal dari reaktan ini. Jika reaktan ini telah digunakan semua,
tidak ada lagi produk yang dapat terbentuk. Pereaksi berlebih adalah pereaksi yang terdapat dalam jumlah lebih besar dari pada yang diperlukan untuk
bereaksi dengan
sejumlah tertentu
pereaksi pembatas.
Kita dapat
memperkirakan jumlah maksimal produk yang akan dihasilkan berdasarkan perbandingan stoikiometri zat-zat dalam reaksi dan pereaksi pembatasnya.
Perhatikan reaksi berikut :
X + 2Y XY
2
Gambar 4.1. Pereaksi Pembatas
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X membutuhkan 2 mol zat Y. Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa 3 molekul
zat X direaksikan dengan 4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang